Mata Bandung Bondowoso terpejam menikmati air hangat beraroma bunga bercampur rempah obat. Iya, dia saat ini memang sedang mandi berendam. Makin nyaman saat tangan halus seorang wanita dengan telaten menggosok punggungnya. Kadang tangan itu beralih sesaat untuk memijat bahunya pelan. Rasa lelah dan letih yang tadi dirasakan jadi menguap entah kemana.
Area Keputren yang terdapat di istana Kerajaan Pengging itu sangat luas serta dibangun lebih indah dibandingkan bagian lainnya. Di sana juga terdapat kolam pemandian yang biasa digunakan oleh selir dan para putri. Ada juga kolam lain yang ukuranya jauh lebih kecil dan berada di dalam kediaman Ratu. Tempat pemandian ini tidak hanya digunakan oleh Ratu tetapi juga Sang Raja.
"Malam ini, Kanda Prabu ingin ditemani siapa, hm?" suara merdu menyapa telinga Bandung Bondowoso. Wanita ini memang sedang duduk di pembatas kolam.
"____" Tak ada jawaban dari Bandung Bondowoso. Dirinya masih memejamkan mata seolah menikmati pijatan pelan istrinya... Permaisurinya... Ratunya... Garwa padmi-nya.
Dalam budaya Jawa, istri seorang raja yang memiliki kedudukan tinggi dan diutamakan disebut garwa padmi. Panggilan yang dikenal sebagai ratu atau permaisuri. Selain garwa padmi juga ada yang menyebutnya dengan istilah berbeda seperti garwa prameswari atau garwa ngajeng. Namun artinya tetap sama yaitu istri utama. Terkadang Raja juga ada yang memiliki satu hingga empat orang garwa padmi.
Raja sih bebas yaa, Eh.
Ada pula istilah garwa ampeyan yang diartikan sebagai seorang wanita yang telah diikat oleh tali kekeluargaan oleh seorang lelaki, tetapi tidak berstatus istri. Wanita yang bisa dikatakan merupakan istri tak resmi atau biasa dikenal dengan sebutan selir. Sang Ratu yang akan mengatur peringkat, kedudukan serta tugas para selir tersebut di kerajaan.
"Katakan selir yang mana dia jadi sekarang Dinda bisa segera menyuruh pelayan untuk membantunya mempersiapkan diri, Kanda Prabu," kata-katanya terlalu santai, sesantai tangannya yang kini beralih menggosok dada suaminya. Sebaliknya Bandung Bondowoso yang dibuat tidak santai.
Apa wanita ini tidak ingin menghabiskan malam dengan suaminya?
Apa dia tidak cemburu?
Dia bahkan menyuruh suaminya untuk bermesraan dengan wanita lain! Astaga!
Rasanya ingin membuka kepala wanita cantik ini dan melihat bagaimana cara kerja otaknya. Jangan-jangan letak otaknya terbalik. Dia tak mencintai Bandung Bondowoso? Mustahil. Dari pandangan matanya saja bisa ketahuan bahwa Sang Ratu cinta mati pada Raja Kerajaan Pengging.
"______" Pura-pura tak mendengar pertanyaan Ratunya itu dan berharap dia mengganti ke topik pembicaraan lain.
"Ayolah Kanda Prabu, mau ditemani siapa? Katakan!"
"Sreeeeeet." Bandung Bondowoso yang sudah geram kemudian menarik tangan lembut itu hingga______
"Byuuuuur." Tubuh Ratu Kerajaan Pengging tentu terjatuh masuk ke dalam kolam hingga kini badannya ikut basah kuyup.
"Kanda Prabu! Dinda itu sudah mandi tadi. Kain Dinda jadi basah lagi kan," keluhnya agak kesal dan tidak lupa memukul lengan sang suami pelan.
Mendekap erat pinggang ramping di hadapannya saat posisinya sudah stabil. Sebelah tangan Bandung Bondowoso terangkat untuk melepas tusuk konde lalu membuangnya sembarangan tak lupa melerai sanggul istrinya. Rambut hitam terurai jatuh membingkai wajah wanita istimewanya ini. Kini tubuh mereka berdua hanya dipisahkan jarak kurang dari sejengkal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Prambanan Obsession (END)
Ficção HistóricaPerjanjian telah dibuat antara Bandung Bondowoso dan pasukan jin. Namun, semesta sepertinya tahu bahwa kegagalan terjadi karena kecurangan yang dilakukan oleh Roro Jonggrang. Roda nasib berputar di luar kendali. Masalahnya, perjanjian gaib tidak dap...