【44】Terpikir

1.6K 288 27
                                    

Seorang wanita keluar dari bilik toilet sambil merapihkan roknya. Berjalan pelan menuju wastafel. Matanya menatap cermin besar di hadapannya walau bukan memandang wajahnya sendiri melainkan wanita yang berada di sampingnya. "Jujur deh Ratu, lo kenal Big Bos kan?" tanya Bianca penasaran.

Berita bahwa temannya yang dibopong oleh Banyu Wisesa Gananantha setelah kecelakaan motor menjadi trending topics di kantornya. Beberapa hari setelahnya, Bianca, Roni, dan Putra tiba-tiba ikut dilirik orang-orang kantor karena selalu bersama Ratu. Mereka memang sama-sama pegawai magang. Tidak hanya mereka tapi masih ada empat orang lagi, cuma beda department.

Bianca sebenarnya risih saat menjadi sorotan kalayak ramai begitu. Namun, sisi baik dari insiden itu adalah Bu Angel--Nama adalah doa. Sepertinya doa orang tuanya tidak dikabul Tuhan karena putri mereka ternyata galaknya poooool. Dia lebih mirip iblis dibanding malaikat, Eh--atasan mereka mendadak bersikap manis terutama pada Ratu. Berhubung Bianca satu tim dengan Ratu jadi dirinya ikut mendapat keuntungan.

Dibalik musibah pasti ada berkah.

Memang waktu telah berlalu lebih dari sebulan setelah kecelakaan motor yang dialami Ratu terjadi. Sayangnya, Ratu tetap tidak mau terlalu banyak bercerita pada Bianca maupun rekan lainnya. Jujur, Bianca teramat kepo.

"Jangan diam aja dong, Ratu. Gue janji deh, nggak bakal nyebarin curhatan lo." Bianca melirik bilik toilet. Ada dua yang tertutup artinya paling yang nguping dua orang.

Ratu menarik tuas kran air untuk mencuci tangannya. Tadi dia memperbaiki riasan setelah selesai menunaikan ibadah salat. "Gue nggak kenal, Bi." jawab Ratu entah untuk yang keberapa kalinya karena temannya ini terus-menerus mengulang pertanyaannya sejak sebulan lalu.

"Ck, lo mah!" Bianca beralih memakai lipstick terlebih dahulu baru berkata, "Bohong itu dosa, Ratu. Kata orang-orang, Bos nggak pernah turun tangan langsung ngurusin pegawainya. Dulu lo juga ngebet banget magang di kantor ini. Ngaku deh, kalian berdua memang kenalkan?!"

"Sumpah, gue beneran nggak kenal sama Pak Banyu." Pandangan Ratu berubah menerawang. "Hmm, tapi dia yang kayaknya kenal gue."

"Gimana... Gimana?" Gerakan Bianca yang akan memasukkan kembali lipstick ke pouch terhenti karena dirinya tiba-tiba gagal paham.

Mata Bianca memindai Ratu dari kepala sampai ujung kaki. Tidak bisa dipungkiri bahwa Ratu memang cantik. Wajahnya meneduhkan macam tokoh protagonis di sinetron.

Namun, kecantikan Ratu bukan juga jenis yang akan membuat kaum pria berucap subhanallah serta lupa berkedip untuk sesaat. Mustahil juga mereka terpesona setengah mati. Ratu bahkan jauh jika dibandingkan dengan tunangan Bosnya yang jelas-jelas model. Hmm, tapi tidak menutup kemungkinan bahwa selera Banyu Wisesa Gananantha yang sebenarnya adalah Ratu bukan Dara-Dara itu. Bisa jadi kan?

Cantik ukurannya relatif tapi kalau jelek mutlak, Eh.

"Waktu kecelakaan adalah kedua kalinya gue ketemu sama Pak Banyu. Yang pertama kali itu, cuma papasan di depan lift." Jeda sejenak karena ada yang menganjal di pikiran Ratu. "Tapi Bi, anehnya dia tahu nama gue, padahal gue belum sempat memperkenalkan diri."

"Ck, kirain apaan." Bianca berdecak. "Kalau itu sih nggak aneh, Ratu. Gue yakin kalau misalnya gue yang ketemu sama Big Bos, dia juga pasti tahu siapa nama gue."

Prambanan Obsession (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang