Epilog

4.7K 279 62
                                    

Setelah lebih dari 500 kali matahari sibuk terbit dan terbenam, akhirnya kita tiba juga di penghujung cerita
Prambanan Obsession.

Ini lumayan panjang jadi mending minum dulu biar nggak serét kerongkongannya readers.

Ini lumayan panjang jadi mending minum dulu biar nggak serét kerongkongannya readers

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

----------------------------------------------

Mata Dara mengerjap pelan. Lampu kristal besar yang pertama dilihatnya walau agak berbayang. Tangannya refleks menyentuh pelipis saat terasa sengatan menyakitkan di kepala. Sungguh, kepalanya pusing bukan main.

Perlahan ingatan Dara terkumpul. Bagai spons yang ditaruh di wadah berisi air maka dalam sekejap terserap masuk. Dara ketakutan sambil menahan sakit di kepala. Anehnya, perut Dara juga terasa sakit... Eh tunggu.

Jantung Dara rasanya mencelos kala sadar kini perutnya telah rata. Tangan Dara bahkan terhenti di tempat seharusnya sang anak berada. Hampa. Kehampaan yang dirasakan Dara.

Di mana anaknya?

Apa dirinya telah melahirkan?

Masalahnya, Dara tak ingat telah melahirkan. Apa anaknya dilahirkan dengan metode operasi caesar? Mustahil Dara melahirkan secara normal padahal keadaan tak sadarkan diri. Memang HPL--Hari Perkiraan Lahir--dari dokter adalah minggu ini atau paling lambat minggu depan.

"Kamu sudah sadar?"

Badan Dara bergeming, berbanding terbalik dengan jantungnya yang berdetak berkali-kali lebih cepat kala suara familiar itu terdengar lagi. Waktu memang sudah berlalu sekitar 9 bulan. Namun, Dara masih hapal di luar kepala tentang siapa pemilik suara tersebut.

Banyu Wisesa Gananantha. Mantan tunangan Dara. Pria yang paling Dara hindari atau malah yang paling dirindu. Ah, seperti Dara sudah gila.

"____" Rasanya pita suara Dara terbelit hingga tak bisa berkata-kata kala netranya kini benar-benar bertatapan dengan Banyu.

Ini nyata. Sosok Banyu itu nyata. Dara saja masih merasakan rasa sakit jadi tak mungkin dirinya sedang bermimpi. Dara bahkan kesulitan menelan salivanya karena terlalu tegang.

----------------------------------

22 Desember 2023

----------------------------------

╔═╦═╦═╦═╦╗╔╗
║╚╣║║╚╣╚╣╚╝║
╠╗║║║║║║╠╗╔╝
╚═╩═╩╩╩╩╝╚╝
Some parts of the story has been DELETED.

----------- The End ----------

Epilog versi lengkap bisa dibaca di aplikasi KaryaKarsa.

--------------------------------------

*
*
*

Alhamdulillah.
Satu lagi cerita-Ku berhasil selesai di Wattpad walau memang butuh waktu lamaaaaa.
(Inilah akibatnya kalau nulis bukan berdasarkan OUTLINE tapi menunggu WANGSIT dulu. 🤭)

Mungkin kita akan berjumpa lagi di cerita lain tapi mungkin juga nggak.
Jadi lebih baik aku ucapkan SELAMAT TINGGAL buat readers sekalian.
Mohon maaf jika ada kesalahan seperti salah ketik, salah sebut, salah panggil, salah info, salah jawab dan salah-salah yang lain.
(Harap maklum aja karena manusia memang tempatnya 'salah'... Hiks)

Oh iya,
Bagi yang mau baca extra part cerita Prambanan Obsession.
Maaf yaa, kalian harus effort dikit karena mesti baca di
KaryaKarsa.
(Tenang, isinya menyenangkan dan nggak akan bikin hari kalian berasa Senin terus.)

Saran-Ku minimal baca extra part 1, tapi terserah readers lah.
(Ini hidup kalian jadi pilihan ada di tangan kalian.)

Jaga kesehatan kalian dan jangan lupa bahagia!╔═╦═╗ ╔╗║║║╔╝ ║║║║║╚╗ ╠╣╚═╩═╝ ╚╝

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jaga kesehatan kalian dan jangan lupa bahagia!
╔═╦═╗ ╔╗
║║║╔╝ ║║
║║║╚╗ ╠╣
╚═╩═╝ ╚╝

Prambanan Obsession (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang