Nggak usah serius-serius guys,
cerita-Ku kayak biasa : KOMEDI.╔═╦╦═╦═╗
║╚╣║║║║║
╠╗║║╦║╔╝
╚═╩╩╩╩╝
╔╗╔═╦═╗╔╦╦╦══╗
║║║║║║║║║║╠╗╔╝
║╚╣╦║║╠╝║║║║║
╚═╩╩╩╩╩═╩═╝╚╝------------------------------------------
Dara berdiri di depan teras. Tersenyum kala melihat mobil Banyu telah berhenti tak jauh darinya. Pria itu akhirnya keluar sambil membawa buket bunga yang cukup besar.
"Bunga buat Dara?" tanya Dara antusias.
"Bukan. Buat Mamimu. Kamu kan nggak lagi ulang tahun," jawab Banyu santai saat mereka berjalan beriringan ke dalam rumah.
Rasanya Dara ingin menampol calon suami belum resminya ini. "Memang mesti ulang tahun dulu, baru bisa dapat bunga?"
"Kamu mau bunga dari aku?" tanya Banyu pura-pura bodoh.
"Ck, mau dinosaurus!" jawab Dara kesal lalu berderap cepat meninggalkan Banyu begitu saja.
Banyu tergelak karena tingkah kekanakan Dara. Namun, dirinya tetap mengikuti calon istri belum resminya yang memang hobi ngambek. Banyu sudah mulai hafal tabiat Dara, akan tetapi cukup menyenangkan mengganggu wanita cantik itu. Dengan bibir bersungut-sungut kesal serta mata mendelik saja, Dara-nya tetap terlihat cantik.
Malam ini memang Banyu diundang untuk menghadiri acara ulang tahun Farah Sasmita Atmodimedjo. Acara khusus keluarga karena pesta yang sebenarnya baru akan diadakan pada akhir pekan di sebuah hotel berbintang di kawasan Jakarta Barat.
Dara bilang padanya bahwa mereka sekedar barbeque-an di rumah. Kebiasaan rutin bersama keluarga dekat. Banyu senang saja karena artinya dia kini dianggap keluarga oleh mereka.
Banyu mengikuti Dara yang ternyata menuju ke halaman belakang rumah. Pakaian mereka berdua senada sebab Dara bilang pada Banyu untuk memakai pakaian berwarna putih. Tidak perlu terlalu formal seperti mengenakan jas. Acaranya santai.
Ada foto bersama nanti jadi kalau tidak mau tampak saltum sendirian maka Banyu menuruti perkataan Dara. Saat ini dirinya memang memakai kemeja putih dengan bawahan chinos pants berwarna beige. Dress code putih itu tidak berarti dari atas hingga bawah harus putih semua.
Dara sendiri mengenakan sabrina dress berwarna putih selutut dengan aksen brukat. Rambut di bagian kanan dan kiri atas dikepang rumit dengan diselingi pita putih juga lalu disatukan di tengah-tengah. Sisa rambutnya dibiarkan tergerai indah menutupi punggung.
Apa Dara terlihat cantik? Jangan ditanya. Cantik banget malahan dengan gaun putih begitu. Tinggal kasih buket bunga kecil, Dara bisa langsung dibawa ke KUA untuk dinikahi. Sayangnya, ini sudah malam jadi KUA pastinya sudah tutup. Hadeeeh... Sorry, out of topic.
Oh iya, jangan kira acara di rumah Dara itu sederhana karena barbeque versi keluarga kaya raya artinya ada chef berserta asistennya yang akan mengurus semua. Intinya, tuan rumah dan tamu tinggal makan saja. Memang di rumah Dara tidak mempekerjakan personal chef tapi pasti ada chef yang dipanggil saat acara spesial seperti saat ini.
Mereka juga akan aman terlindung bila tiba-tiba hujan turun karena ada tenda berwarna biru dan putih yang menaungi. Tempat ini penampakannya malah mirip pesta pernikahan outdoor tapi versi mini dan tentu tanpa adanya mempelai. Ada obor-obor esthetic yang ditancapkan di tanah sebagai penghias selain ratusan lampu hias LED kecil yang menggantung di bagian atas serta bunga-bunga melilit tiang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Prambanan Obsession (END)
Historical FictionPerjanjian telah dibuat antara Bandung Bondowoso dan pasukan jin. Namun, semesta sepertinya tahu bahwa kegagalan terjadi karena kecurangan yang dilakukan oleh Roro Jonggrang. Roda nasib berputar di luar kendali. Masalahnya, perjanjian gaib tidak dap...