Prambanan Obsession (END)

【5】Terlukis

Areta berjalan mondar-mandir, otaknya juga tidak kalah sibuk merangkai dugaan-dugaan terkait fakta yang tadi diungkap entah sengaja atau tak sengaja oleh Dara. Sekarang bahkan matahari juga sudah bergerak makin condong ke barat. Sebenarnya, sedari pagi dirinya ingin mengkonfirmasi, namun tidak mungkin dilakukan saat ada pegawai salon.

Nama baik Dara Mahisa Suramardhini di masyarakat saja masih belum benar-benar pulih. Akan tambah buruk jika tersebar berita Dara bukan perawan. Walau sudah zaman milenial namun masalah ini tetap tabu untuk dibicarakan.

Memang Areta tidak tutup mata maupun telinga bahwa selama berkecimpung di dunia entertainment, kasak-kusuk tentang masalah terkait ini jadi rahasia umum. Di dunia modeling ada juga yang tidak virgin. Areta bahkan berani mempertaruhkan kepala Gio-mantan kekasihnya-bahwa semua itu fakta, Eh.

Para model itu kadang memiliki hubungan percintaan yang lewat batas. Hmm, tidak hanya model sih orang awam juga buaaaaaanyak. Pokoknya semua bukan karena status sosial atau jenis pekerjaan melainkan 'pilihan' manusia itu sendiri. Apalagi zaman makin berkembang macam sekarang.

Ada juga model yang jadi korban pelecehan, entah saat bekerja atau memang syarat agar mendapatkan jobs. Kalau bagian ini, bukan hanya dialami model wanita saja tetapi pria juga. Areta tahu bahwa beberapa model bahkan menerima pekerjaan sampingan untuk menemani pria hidung belang.

Tawaran kencan, dari mulai kencan biasa hingga level kencan plus-plus. Tidak sedikit juga yang menjadi simpanan ataupun istri Siri. Namun, tentu pria yang dimaksud juga bukan orang biasa tetapi jenis high class. Kebanyakan adalah pengusaha-pengusaha berkantong tebal atau para pejabat.

Memang jobs sebagai model itu banyak dan beragam jenisnya. Namun, bertahan di dunia modeling, tidak hanya soal persaingan mengingat banyak bermunculan model baru. Seorang model kenyataannya membutuhkan biaya besar untuk perawatan tubuh maupun gaya hidup.

Jadi jika ada yang bilang bahwa jadi cantik atau tampan saja sudah menyelesaikan setengah dari masalah hidupmu. Menurut Areta itu tidak tepat karena seharusnya, jika punya banyak uang maka setengah dari masalah hidupmu bisa dibereskan. Cantik atau tampan, kalau duit pas-pasan sama aja susah.

Akan tetapi Dara tidak masuk hitungan karena sepertinya pekerjaan sebagai model hanya sampingan... benar-benar sampingan atau malah hanya sebagai pengisi waktu luang semata. Memang, baru empat tahun belakangan Areta menjadi manager Dara, namun dia tidak bodoh untuk sadar keadaan.

Areta bahkan pernah menggosok-gosokkan mata agar tidak salah lihat jumlah rekening anak bungsu keluarga Atmodimedjo ini. Saat itu, dirinya diminta Dara untuk menarik uang tunai lewat ATM. Sumpah, Areta mendadak mulas padahal hanya melihat jumlah di satu rekening saja. Tak terbayang, jumlah seluruh rekening yang dimiliki Dara dari beberapa bank.

Walaupun sudah banyak yang tahu bahwa Dara bukan berasal dari keluarga sembarangan. Anehnya, tetap cukup banyak juga yang menghubungi Areta untuk diaturkan 'kencan' bersama Dara. Apa mereka tidak takut digiling bersama sawit menjadi minyak goreng oleh pegawai Papinya Dara?

Berani macam-macam pada putri tunggal keluarga Atmodimedjo sama saja cari mati. Memang tidak ada yang Areta tanggapi, tetapi dia tetap juga memberi tahu hal tersebut pada Dara. Berharap Dara akan waspada saat bergaul.

Dara juga beberapa kali berpacaran, namun tidak ada yang bertahan lama. Paling lama dengan Renard Alexander Noor yang adalah seorang pemain basket. Hubungan mereka bertahan selama setahun. Setahun itu lama versi Dara karena biasanya hanya bertahan dalam hitungan bulan.

Dara-Renard juga sempat menjadi bahan gosip. Apalagi saat itu Dara tengah mengikuti ajang Putri Indonesia terbesar di Indonesia sedangkan Renard menjadi pembasket muda yang berprestasi. Tapi Areta juga tidak mencari tahu alasan mereka putus. Mau apapun alasannya tetap saja kesimpulan akhirnya belum jodoh.