Part 4

1.3K 24 0
                                    

Selamat membaca♡
.
.
.

"Shen!" Panggil seorang pria.

Shenina menghentikan langkahnya lalu berbalik, terlihat Genta berlari kecil menghampirinya.

"Shen, maaf ya tadi pagi mendadak banget aku harus.."

"Iya iyaa aku tau, kamu kan emang selalu sibuk" Ketus Shenina.

"Shen jangan gitu dong, aku jadi merasa bersalah"

"Itu makanya Gen, aku juga capek kalau kayak gini terus. Untuk apa kita pacaran kalau kamu sendiri selalu merasa bersalah dan aku yang selalu terpaksa untuk memaklumi"

"Shena please" Genta berusaha meraih tangan Shenina namun segera dilepas olehnya.

"Udahlah Gen, aku malas berdebat sama kamu."

"Maafin aku ya, nanti kita pulang bareng oke?"

"Gak tau ah Gen, liat ntar aja. Ya siapa tau kamu tiba-tiba ada urusan mendadak lagi." Jawab Shenina masih ketus.

Genta tak menjawab, melainkan menghela napasnya keras karna tak tau harus bagaimana dengan kekasihnya ini.

Disela obrolannya dengan Genta, Shenina tak sengaja melihat Angga berdiri dari kejauhan sedang melihat kearahnya. "Kita lanjutin aja nanti, kamu juga pasti banyak kerjaan kan"

Shenina berlalu meninggalkan Genta, dan berjalan kearah Angga.

"Loh, Shen kamu mau kemana?"

Angga seketika salah tingkah karna dari awal dia sudah kaget saat Shenina menatapnya dari jauh, Ia ingin menghindar tapi Shenina sudah tak terelakkan lagi.

"Ngapain lo disini?"

"Maaf kak, aku kebetulan lagi lewat terus ga sengaja"

"Lo nguping?" potong Shenina.

"Bu-bukan nguping kak, tapi ga sengaja lewat dan dengar"

"Ya itu sama aja dong" Suara Shenina semakin tinggi, membuat Angga tak berkutik.

"Anggap aja lo ga denger apapun, ngerti"

Angga mengangguk menuruti Shenina.

~~~~~

Matahari sudah mulai menyembunyikan rupanya, hari semakin sore dan kerumunan Siswa terlihat ramai keluar dari gerbang sekolah, akan pulang kerumah untuk beristirahat setelah seharian melakukan berbagai jenis kegiatan.

*Parkiran.

"Aku bisa pulang sendiri kok, lagian bukannya kamu sibuk urusin ini itu.."

Genta memasangkan helm kepada Shenina yang terus saja berbicara.

"Diem ih bawel, kita baru aja baikan masa kamu mau berantem lagi sih, terus aku gasuka ya kalau kamu sering ngomong putus dengan entengnya, semua itu bisa dibicarain" Potong Genta lalu naik keatas motornya.

"Buruan naik"

Dengan wajah yang masih terlihat kesal Shenina duduk dikursi penumpang.

"Besok jadwal aku kosong, kita jalan yuk" ajak Genta saat mereka masih dalam perjalanan pulang.

"Yakin kosong? nanti tiba-tiba ada lagi"

Genta melirik Shenina dari kaca spion motornya. "Jangan ngomong gitu dong, besok kan udah gak ada kegiatan Mos lagi, makanya aku senggang"

Shenina tidak menjawab, Ia hanya diam memperhatikan jalanan.

~~~~~

*Rumah Sandra.

Calm Boy Friend Vs Hyper Girl Friend [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang