Part 7

866 19 0
                                    

Selamat membaca ♡
.
.
.

Shenina meminta Angga untuk mengambil 2 buah kursi yang berada didalam gudang, yang terletak tepat dibelakang parkiran sekolah.

Setelah itu Ia meminta Angga memberikannya 1 kursi untuk naik keatas pagar, setelah berhasil naik, Ia turun dengan 1 kursi lainnya  dibantu dengan bahu lebar Angga yang dijadikannya sebagai pegangan, berkat bantuan Angga Ia berhasil masuk tanpa ketahuan.

"thankyou thankyou" dua kata yang diucapkan Shenina setelah berhasil masuk, dan berlalu begitu saja meninggalkan Angga sendirian.

"eh buset main tinggal aja, ini kursinya gimana woi" Angga mendongkol melihat punggung Shenina yang berlari meninggalkannya.

~~~~

Bel istirahat pertama berbunyi, para Siswa dan Siswi berhamburan mendatangi kantin untuk membeli makanan demi memenuhi hasrat para cacing yang sudah berdemo didalam diperut mereka.

Shenina dan Celine memesan 2 mangkuk bakso dan 2 es teh untuk menu makan siang mereka hari ini.  Shenina adalah pecinta pedas, sedangkan sahabatnya sangat tidak menyukai makanan pedas.

Saat kedua sahabat itu sedang menikmati makanan, Genta lewat dihadapan mereka, spontan Celine memanggilnya.

"Genta!"

Genta yang berusaha untuk menghindar malah dipanggil oleh Celine, dengan terpaksa Genta menoleh dan menghampiri mereka.

"Makan disini aja" Pinta Celine.

Genta menatap kearah Shenina yang terlihat tak peduli dan malah fokus pada makananya.

"Gue makan di ruangin Osis aja, ada yang harus diselesein juga" Jawab Genta dan langsung pergi.

Celine melirik sahabatnya curiga seraya menaikkan satu alisnya.

"Kenapa kalian? Berantem lagi?"

"Nggak"

"Terus, kenapa diem-dieman? biasanya lo heboh"

"Kita udah putus" Jawab Shenina santai dan diakhiri dengan melahap 1 bakso kedalam mulutnya.

"What? P-putus? Kapan? Kenapa? Kok lo ga cerita sama gue?"

"Ya udah sih biasa aja kali, it's no big deal" Jawab Shenina sambil menambahkan saos sambal dan cabe rawit kedalam mangkuknya.

"Woi woi udah banyak bangett itu, ntar lu sakit perut" Pekik Celine menghentikan Shenina yang terus memasukan saos kemangkuknya.

"Kenapa sih lo, ini masih kurang pedes. Atau gue masukin ke mangkuk lo aja ni" ancam Shenina dengan setengah menuangkan botol saos sambal ke mangkuk Celine.

Celine dengan cepat merebut saos sambal dari tangan Shenina yang isinya hampir saja jatuh dalam ke mangkuk miliknya. "Eeh jangan jangan, lo kan tau sendiri gue paling ga suka pedes"

"Ya makanya diem, gausah larang-larang gue"

Shenina memang selalu begitu, setiap Ia kesal, pasti akan dilampiaskan dengan memakan makanan yang pedas, Ia merasa dengan begitu rasa kesalnya menjadi terlupakan.

"Siapa yang mutusin? Lo atau Genta?"

"Genta"

"Wah, kurang ajar tu anak. Udah ga pernah punya waktu buat lo, seenaknya lagi mutusin sahabat gue, harusnya gue siram aja tadi ni kuah baso ke mukanya" Omel Celine.

Shenina tertawa mendengar ocehan Celine.

"Malah ketawa sih, lo gapapa kan Shen? Lo ga galau kan?"

"Ngapain gue galau, buang-buang tenaga gue aja, gue ketawa karna liat respon lo"

Calm Boy Friend Vs Hyper Girl Friend [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang