Part 12

542 15 0
                                    

Selamat membaca♡
.
.
.

Shenina dan Angga masih berjalan dengan saling berpegangan tangan, menarik perhatian setiap manusia yang ada di sekolah. Jujur saja jantung mereka sebanarnya rasa ingin meledak tapi mereka berusaha untuk bersikap biasa saja.

Setelah tiba didepan kelas Angga, Shenina akhirnya melepas tangan Angga.
"Ng, gue duluan ke kelas ya"

"Ha? Oh oke, sampai ketemu nanti"

Shenina tersenyum malu, dan berlalu meninggalkan Angga.
'Aduh shen,lo kenapa sih masa pegangan tangan doang lo deg degan sih' batin Shenina.

'mampus gue, kenapa ni jantung? baru juga dipegang tangan gue, sial ga bener ini mah'
batin Angga saat memasuki kelas dengan tatapan kosong.

Tak lama Sandra juga masuk kedalam kelas, lalu duduk dikursinya. Beberapa temannya tampak khawatir menanyakan keadaanya, Sandra hanya membalas dengan senyuman sembari menggelengkan kepala memberi tanda bahwa dia baik-baik saja. Lalu diliriknya Angga yang sudah tiba lebih dulu dan terlihat fokus menatap layar ponselnya.

Angga ternyata lagi fokus mengirim pesan dengan Shenina.

Shena
'ntar pulang sklh lo duluan aja ya, gausah tungguin gue'

Angga
'kenapa?'

Shena
'ada urusan gue, kepo banget sih lo'

Angga
'ok'

'jutek banget dah jawabnya, lagian siapa juga yang mau nungguin dia nanti, ge er bener'. Batin Angga kesal sendiri.

*Kelas Shenina.

"Ciee, udah go public aja ni?" goda Celine menyenggol tangan Shenina yang duduk disebelahnya.

"Apaan sih lo, bisa diem gak? kayak gak tau faktanya aja"

Celine sepertinya sangat senang menggoda sahabatnya itu, padahal selalu di ketusin, tapi tidak pernah jera. Heran:)

Drrrtt Drrrtt Drrrtt

Ponsel Celine bergetar, ada satu panggilan masuk. Dari layar ponselnya tertulis '22'.

Dengan cepat Celine mengambil ponselnya yang terletak diatas meja, namun nama yang tertera dilayar ponsel sudah terbaca oleh Shenina.

"Siapa?"

"Bukan siapa-siapa kok, ga penting"

"Ga penting? Tapi lo bikin namanya 22, terus juga kenapa lo reject?"

"Bukan siapa-siapa Shena, dan gak penting juga, udah abaikan aja"

Celine berusaha menghindari pertanyaan dari Shenina, sebenarnya dia sangat gugup setelah mendapat telpon dari si '22' tadi. Dan karna Celine tidak menjawab panggilan tersebut, si '22' mengirimkan sebuah pesan padanya.

Dengan sembunyi-sembunyi Celine membuka 1 pesan yang Ia dapat, wajah Celine berubah pucat, dengan tangan bergetar ia berusaha untuk membalas pesan tersebut.

"Mm.. Shen, nanti gue kayaknya gabisa deh pulang bareng sama lo"

"Loh, kenapa?"

"Mendadak nyokap gue minta ditemenin, mau beli bahan buat baju"

"Yah, terus gue nonton sama siapa? Kan tiketnya udah kita pesen 2"

"Ya gimana Shen, sorry banget ya"

"Gue ngambek ah"

"Ihh sok-sokan ngembek lagii, eh gimana kalau lo bawa" Celine mendekatkan wajahnya dan berbisik ditelinga Shenina. "Pacar pura-pura lo aja?"

Calm Boy Friend Vs Hyper Girl Friend [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang