Part 15

583 16 0
                                    

Selamat membaca♡
.
.
.

Entah mengapa hari itu perasaan Shenina merasa jadi lebih baik, tak seperti biasanya setiap kali Ia mengingat masa lalu kelamnya, Shenina selalu tertekan dan tak ingin diganggu oleh siapapun, Ia biasa meluapkan kesedihannya dengan menangis sendirian.

Tapi hari itu kehadiran Angga terasa sangat hangat, meskipun Ia tak bisa melupakan masa lalunya, tapi setidaknya hati Shenina merasa lebih tenang.

"Lo laper gak? Mau gue beliin makan?"

Shenina menggelengkan kepalanya.

"Kalau lo butuh sesuatu kasi tau gue aja"

"Kayaknya lo udah ngucapin kalimat itu berulang kali deh, gue bilang IYAA" jawab gadis itu.

Angga terdiam melipat bibirnya malu.

'Ini anak kenapa malah jadi kayak pacar beneran coba, terus gue ngapain juga deg degan, ayo shena bersikap sewajarnya aja dong' batin Shenina.

"Eh, lo tadi liat gak sih mukanya si Genta dia keliatan cemas banget sama gue, padahal kan dia bukan pacar gue lagi. Terus tadi lo juga keren banget waktu bilang, kalau sekarang gue itu adalah pacar lo, timing yang sangat tepat, pinter banget lo bikin dia cemburu" Shenina berusaha bersikap seperti biasanya.

"Padahal gue ngomong gitu bukan buat dia cemburu sih" Ucap Angga sangat pelan dengan mengalihkan pandangannya.

"Ha? Kenapa lo bilang apa barusan?"

"Ha? Bukan apa-apa kok"

Shenina mengangguk paham.

"Shenaaaaa!!!!" Celine tiba-tiba datang entah dari mana.

"Nongol juga akhirnya ni orang, heboh dah pasti. Lo mending tutup telinga" ucap Shenina pada Angga.

Sementara Angga masih tercengang saat melihat Celine berlari masuk kedalam dan langsung memeluk Shenina.

"Shena sahabat gue lo gapapa kan Shen?" Celine melepas pelukannya. "Kasi tau gue Shen siapa orang yang berani-beraninya nyuruh lo motong semangka? Siapa ha? Siapa?"

"Lo bisa tenang dulu gak sih? Lagian siapa yang motong semangka coba? Lo pikir mau hajatan?"

Celine tersenyum.
"Syukurlah, kayaknya lo udah gapapa"

Celine sebenarnya sengaja bertingkah rusuh, dengan tujuan agar Sahabatnya itu menjadi lebih tenang.

"Iya, gue udah gapapa kok. Kita keluar aja yuk gue udah sumpek juga disini"

"Ayuk-ayuk, acaranya juga baru aja mau mulai"

Drrrttt Drrrrttt
Satu panggilan masuk ke ponsel milik Angga.

"Iya halo?"

"Woi lo dimana ha? ini acara udah mau mulai"

"Ya udah terus kalau mau mulai apa hubungannya sama gue?"

"Pakek nanya, kan lo ikutan lomba balap karung"

"Sejak kapan gue daftar, perasaan gue gak ada daftar deh, lo salah kali"

"Ya emang lo gak ada daftar, kan gue yang daftarin"

"Anak anj," Angga menarik napas berat.
"Shen, kalau gitu aku duluan keluar ya udah dicariin sama Reyhan"

"Ooh yaudah oke, gue juga bentar lagi nyusul"

Angga pergi dengan hati yang kesal karna Reyhan yang bertindak tanpa sepengatahuannya.

Suara sorakkan dari seluruh Siswa dan Siswi SMA Pelita sudah terdengar jelas, para suporter dari setiap kelas memakai baju dengan warna senada bahkan memiliki yel-yel untuk mendukung kelas mereka masing-masing.

Calm Boy Friend Vs Hyper Girl Friend [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang