Part 27

328 10 0
                                    

Selamat membaca♡
.
.
.

Reyhan dan Sandra duduk dikursi taman yang letaknya masih tak jauh dari Rumah Abu.

"dari kecil aku paling dekat sama Oma. Mami sama Papi cerai waktu aku bahkan belum SD, terus Papi nikah lagi sedangkan Mami selalu sibuk sama kerjaanya. Makanya Oma yang selalu jagain aku sama Kak Celine" Sandra mulai bercerita kepada Reyhan.

"Kalau boleh tau, Oma meninggal karna apa San?"

"Sakit, waktu itu aku sama Kak Celine masih SMP, terus disekolahin Mami di luar negri, jadi kita gak ada disaat-saat terakhir hidup Oma. Dan itu yang bikin aku benci sama diri aku sendiri. Coba aja aku gak nurut sama Mami untuk sekolah diluar Negri, pasti aku masih bisa nemenin Oma. Tapi saat itu aku masih terlalu kecil untuk memberontak, aku cuma bisa bicara sama Oma lewat telpon. Dan Oma yang selalu bilang kalau dia baik-baik aja, Oma yang selalu minta aku untuk gak khawatir, padahal Oma jelas sakit parah. Tapi aku dengan bodohnya gak menyarari itu dan malah dengan senyum lebar nyeritaiin tentang kehidupan sekolahku, sampai akhirnya Oma pergi." Jelas Sandra dengan mata yang mulai berlinang.

"San.." Reyhan yang menyadari itu berusaha menenangkan Sandra.

Sandra menyeka air matanya yang hampir jatuh. "Ah, aku gak mau nangis padahal"

"Nangis aja San, gapapa. Gue bakal dengerin semuanya" Balas Reyhan dengan senyum yang tulus, membuat air mata Sandra benar-benar mengalir deras. Lalu Reyhan yang berusaha menenangkannya dengan menepuk-nepuk pundak Sandra pelan.

Sandra mengangis disamping Reyhan, dan untuk pertama kalinya Ia menceritakan tentang Mendiang Omanya kepada orang lain. Entah mengapa itu membuat hati Sandra menjadi semakin lapang.

Tidak terasa hari sudah malam, Reyhan mengantar Sandra pulang kerumahnya. Setelah itu Reyhan sendiri bukannya pulang kerumah tapi malah kerumah Angga.

*Rumah Angga

"Gimana kencan kalian? Lancar kan?" Tanya Angga penasaran.

"Apaan sih lo, bukan kencan lah. Oh iya Ngga?"

"Kenapa?"

"Lo gak suka kan sama Sandra?"

Mendengar pertanyaan Reyhan membuat Angga menaikan satu alisnya bingung.
"Kenapa lo tiba-tiba nanya gitu, kalau gue suka gak mungkin gue biarin lo pergi sama dia kan" Jelas Angga.

"Iya sih, tapi ya siapa tau kan lo sebenarnya juga suka sama Sandra. Tapi karna gue bilang gue juga suka, jadi lo ngalah gitu"

"Kebanyakan nonton sinetron sih lo, gue gak suka sama Sandra. Lagian gue p-punya pacar tau"

"HAA??!? PUNYA PACAR?!?" Pekik Reyhan.

"Iya, suara lo bisa biasa aja gak sih. Ntar nyokap gue denger"

"Si bangsat punya pacar kagak inpo- inpo, siapa?"

"Sebenarnya ini gak boleh diceritaiin sama siapapun, cuma sama lo doang ni. Jadi lo jangan bocor ya"

"Iya iya, buruan siapa ha?"

"Shena" Ucap Angga santai.

"K-kak Shena? Ha? Wait wait" Reyhan diam berpikir sejenak karna masih tidak percaya dengan apa yang baru saja Ia dengar. "Jadi kemarin waktu lo bilang suka sama dia itu beneran bukan boongan? Dan kalian memang awalnya pura-pura pacaran, tapi sekarang malah suka beneran?"

Angga menganggukan kepalanya.

"Wah"

"Udah ya, intinya gue udah cerita jadi lo harus jaga tu mulut lo jangan sampai orang-orang tau" Angga memperingati Reyhan yang hanya mengangguk-anggukan kepalanya.

Calm Boy Friend Vs Hyper Girl Friend [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang