Part 33

253 9 0
                                    

Selamat membaca♡
.
.
.

Celine berjalan pelan masuk kedalam kamar Ibunya seperti mengendap-endap agar tidak menimbulkan suara berisik. Tanpa menyalakan lampu Celine dengan hati-hati membuka lemari dan mengeluarkan sebuah kotak dengan ukuran yang cukup besar.

Kotak itu dibuka dengan perlahan, satu per satu isinya dikeluarkan oleh Celine, lalu dipindahkan kedalam tas yang sudah dibawanya.

Ya, ini adalah jalan Celine. Ia terpaksa mengambil beberapa perhiasan Ibunya agar bisa digadaikan. Celine sebenarnya sangat takut dengan tindakannya ini, apakah ini memang sudah benar?

"Maafin aku Mi, aku janji bakalan balikin semuanya setelah masalah aku benar-benar selesai. Mami pasti ngertiin aku.."

Ting
Lampu tiba-tiba menyala membuat Celine terkejut sampai menjatuhkan tas yang dipegangnya.

"Kak Celine?"

"shit" Umpat Celine pelan karna malah ketahuan oleh Adiknya sendiri.

"Kakak ngapain gelap-gelap?" Sandra berjalan mendekat, dan mendapati tas Celine yang tergeletak dilantai bersama dengan perhiasan-perhiasan Ibunya.

"K-kak? ini apaan? Kakak ngapain ngambil perhiasan Mami?" Sandra saking kagetnya sampai rasa tidak percaya dengan apa yang Ia lihat.

"Ck, ngapain pake masuk sih lo?" Pekik Celine kesal.

"Apaan sih kak?" Balas Sandra juga berteriak.

Pada akhirnya Celine terpaksa menceritakan semuanya pada Sandra. Karna jika tidak, bisa-bisa Sandra akan memberi tau Ibu mereka.

Hiks Hiks Hiks Hiks
Sandra menangis tersedu setelah mendengar cerita dari Celine. Tentu saja Sandra sangat shock, bisa-bisanya ada orang jahat yang menjebak Kakaknya.

"Udah dong, jangan nangis lagi" Celine berusaha menenangkan Adiknya.

"Kak?" Panggil Sandra dengan suara yang masih bergetar.

"Iya kenapa?"

"Apa gak sebaiknya kita kasi tau Mami aja. Ini masalahnya udah berat banget Kak" Saran Sandra.

"Nggak Sandra. Mami gak boleh tau, semua bakalan tambah riweh kalau Mami tau. Gue bakal selesaiin ini semua, jadi lo tenang aja. Percaya sama Kakak Sandra" Celine berusaha meyakinkan Sandra seraya menyeka air mata Adiknya yang tidak berhenti mengalir.

"Kakak, pasti ini berat banget buat Kakak" Air mata Sandra semakin deras saat Ia memeluk Kakaknya itu. "Aku gak bisa bayangin gimana selama ini Kakak tanggung beban itu sendirian"

"Maafin gue ya, karna udah buat lo khawatir kayak gini" Celine membalas pelukan Sandra dengan air matanya yang juga tak bisa Ia tahan.

Setelah beberapa saat Celine melepas pelukannya. Lalu kembali menyeka air mata Sandra. "Semua bakalan baik-baik aja, gue janji" Ucap Celine lagi meyakinkan Sandra yang sudah mulai tenang.

Sandra hanya mengangguk-anggukan kepalanya menuruti Celine.

~~~~~

Genta melangkah dengan cepat menuju kelas Angga. Tatapan Genta terlihat sangat serius, entah apa yang ingin dia lakukan. Setibanya didepan kelas Angga, Genta berdiri sebentar, Ia menatap Angga yang tengah asik bermain Game bersama dengan Reyhan.

Setelah berdiri beberapa saat, Genta masuk lalu menghampiri meja Angga tanpa sepatah katapun.

Angga tidak menyadari itu saking fokusnya bermain game, sampai Reyhan yang sadar lebih dulu memberi kode pada Angga dengan menyenggol sikut Sahabatnya itu beberapa kali.

Calm Boy Friend Vs Hyper Girl Friend [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang