Part 8

680 20 3
                                    

Selamat membaca♡
.
.
.

"Kamu gabisa ya bersikap sewajarnya aja? Apa harus kamu tunjukkin sama orang-orang kalau kita putus secara ga baik-baik"

Shenina melipat kedua tangannya mengacuhkan Genta yang berbicara didepannya.

"Kita itu masih satu kelas Shen, kita juga udah sama-sama dewasa. Harusnya kamu gausah bersikap kekanak-kanakan"

"Kamu yang ga usah bersikap sok dewasa Genta, lagian seperti apa aku akan bersikap itu hak aku. Kamu gausah peduliin aku"

Angga yang dari tadi berada tak jauh dari mereka berusaha bersikap sewajarnya, Ia melanjutkan langkahnya untuk mengambil motor.

Ia lewat didepan Shenina dan Genta yang sedang berdebat, dan jangan lupakan Reyhan yang masih mengikuti langkah Angga dari belakang seperti bayangan.

"Angga!" Panggil Shenina.

Angga yang sudah berusaha untuk tidak peduli terpaksa menghentikan langkahnya dan menoleh.

"Anterin gue pulang" Titah Shenina lalu berjalan mendekati Angga.

Angga nampak kebingungan dengan situasi yang terjadi. Ia menatap Genta yang melihat sinis kearahnya.

"Kenapa bengong sih, buruan motor lo yang mana?"

"Ha? Oh motor aku?" Angga terbatah menjawab Shenina saat melihat Genta berlalu begitu saja meninggalkan mereka.

"Iya motor lo"

Reyhan yang masih berada diantara Angga dan Shenina merasa lebih bingung dengan situasi ini. Ia melirik Angga yang terus memberi kode padanya seakan meminta pertolongan agar diselamatkan dari Shenina.

"Lo siapa? Temen sekelas Angga?"

"Eh, i-iya kak aku Reyhan teman satu kelasnya Angga, dan aku mau nebeng pulang bareng Angga" Jawab Reyhan sambil senyam senyum melihat kearah Angga yang juga tersenyum kearahnya.

"Ooh, tapi maaf banget nih lo nebengnya besok aja ya, karna hari ini Angga harus anterin gue pulang. Gapapa kan?"

Angga memberi kode dengan menggeleng-gelengkan kepalanya, agar Reyhan menolak permintaan Shenina.

"Ha? Iya gapapa kak gapapa, aku bisa pulang naik Bis kok. Ngga, gue duluan ya. Mari kak" Reyhan pergi meninggalkan Angga yang masih memasang wajah penuh harapan pada teman barunya.
'bangsat tu anak ga setia kawan banget' Batinnya.

"Mana motor lo?"

"Kak maaf sebelumnya, tadi aku ga denger apapun kok"

"gausah bohong lo, buruan keluarin motor lo, kita harus bicara"

~~~~~

Celine menapaki sebuah bangunan tua setelah kembali dari sekolah, masih dengan mengenakan seragamnya Ia berjalan sembari melihat kekanan dan kirinya seperti mencari sesuatu.

"Sebelah sini" Terdengar suara berat dari seorang pria yang sedang menghisap sebatang rokok sedang berdiri disudut ruangan.

Celine berjalan menghampiri pria misterius itu.

Pria itu merentangkan tangan kanannya kearah Celine seraya menggerakkan jari-jarinya seperti meminta sesuatu. *ngerti gak sih kalian maksud aku ini gimana haha.

Celine dengan cepat mengambil secarik amplop dari dalam tasnya, dan langsung diberikannya kepada pria misterius itu.

Langsung dirampas amplop itu dengan kasar yang membuat Celine bergetar ketakutan, diceknya ulang isi dari amplop itu untuk memastikan apakah sudah benar dengan yang Ia inginkan. Setelah mendapatkan apa yang Ia mau, Ia tersenyum licik dan langsung pergi meninggalkan Celine tanpa sepatah katapun.

Calm Boy Friend Vs Hyper Girl Friend [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang