Part 38

208 6 0
                                    

Selamat membaca♡
.
.
.

Danu masuk kedalam kamar Shenina setelah beberapa kali mengetuk pintu kamar Adiknya namun tak ada jawaban.

"Mana tu anak? Lagi mandi kali ya" Gumam Danu lalu berbalik untuk keluar kamar, tapi tak sengaja Ia melihat permen Stroberi yang terletak diatas meja Adiknya. Karna merasa tertarik, Danu mengambil permen tersebut tanpa bertanya pada Shenina.

Selang beberapa menit Shenina keluar dari kamar mandi. Gadis itu baru saja selesai mandi, sembari mengeringkan rambutnya asal dengan handuk kecil, Shenina duduk menghadap kearah cermin ukuran sedang yang terletak diatas mejanya.

'Hmm hmggg hmmgg'
Suasanya hatinya sedang sangat baik, dari tadi Gadis itu tak berhenti bersenandung. Sampai akhirnya Ia sadar ada miliknya yang hilang.

Spontan Shenina berdiri karna sadar permen pemberian Angga tiba-tiba tak terlihat diatas meja. Dirumah ini hanya ada dia dan Danu, dengan perasaan kesal Shenina keluar dari kamar dan melihat Danu sedang menonton TV.

Danu menatap Shenina sambil menikmati permen Stroberi yang diambilnya tadi. "Kenapa kamu?" Tanyanya tanpa rasa bersalah.

"Permen gue!!!" Pekik Shenina.

"Ha? Permen? Ini?" Danu masih belum sadar akan situasi. "Iya tadi ini Abang ambil dari kamar kamu" Sambungnya lagi.

"Kenapa diambil?" Tanya Shenina lembut, tapi dengan senyum 'evil' nya.

"Ya gak ada alasan aja, kenapa sih emangnya? Lebay banget kamu permen doang" Balas Danu kembali menikmati permennya dan melanjutkan tontonannya.

Shenina mengepalkan kedua tangannya karna merasa geram dan sangat kesal. Sementara Danu yang akhirnya mulai menyadari situasi, perlahan menoleh ke arah Shenina.

Dengan brutal Shenina berlari kearah Abangnya lalu menyerang Danu dengan memukul tubuh Danu menggunakan bantal sofa berkali-kali.

"Permen doang, permen doang, enak banget lo ngomong ya" Serang Shenina tanpa ampun.

"Eh woi woi, apaan sih Dek permen sebijik aja ampek marah, aw aw sakit woi udah dong" Ucap Danu berusaha menangkis serangan Shenina.

Setelah akhirnya Shenina berhenti karna sudah merasa capek sendiri.
"Nyebelin" Teriaknya yang diakhiri dengan melempar bantal sofa pada Danu.

"Kenapa sih kamu ha? Lagi dapet ya? Cuma karna permen aja lebay banget" Tanya Danu menatap Shenina yang duduk dengan menyilangkan kedua tangannya.

"Itu bukan sekedar permen Bang, ah lu mah gak bakal ngerti" Ketus Shenina.

"Apaan sih gak jelas lu, kayak permen istimewah aja. Dari siapa emang? Pacar, iya?" Tanya Danu terus namun Shenina tidak mengrubis.

Danu tiba-tiba mengingat Angga. Danu ingat saat hari ulang tahun Shenina, saat Angga menunggu didepan gedung Apartemen.
"Jangan bilang ini dari Angga?" tebak Danu.

Kedua bola mata Shenina membesar.
'Loh,kok bisa tau sih' Batin Gadis itu.

"Kalau dari reaksi kaget kamu kayaknya Abang bener. Jadi kamu beneran pacaran sama Angga?" Tanya Danu lagi.

"Abang sendiri kok bisa kenal sama Angga?" Shenina balik nanya.

"Soalnya Abang kenal sama Kakaknya dia"

"Kakaknya Angga? Maksudnya Kak Gea?" Tanya Shenina lagi.

Danu menganggukkan kepalanya.

"Kok bisa? Kenal dimana? Ada hubungan apa kalian berdua?" Shenina terus bertanya.

Calm Boy Friend Vs Hyper Girl Friend [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang