Part 47

195 7 1
                                    

Selamat membaca♡
.
.
.

Shenina yang tidak bisa dihubungi ternyata membuat Angga sedikit khawatir. Angga sampai datang ke Aparteman Shenina, dan malah mendapati pacarnya pulang bersama Genta.

"Angga.. Kamu.."

Angga melangkah maju mendekat kearah Shenina dan Genta, Ia meraih tangan Shenina lalu ditarikanya agar berdiri disebelahnya. "Makasih udah anterin cewe gue pulang. Sekarang lo boleh pergi" Ucapnya pada Genta.

Genta hanya membalas dengan semyum sinisnya. "Aku balik dulu ya Shen, sampai ketemu besok di Sekolah" Ucapnya lalu pergi.

Saat ini hanya ada Angga dan Shenina, bisa dilihat dari wajah Shenina yang panik karna bingung harus mengatakan apa pada Angga.

"Ngga, tadi itu aku kebetulan ketemu sama Genta. Terus Hp aku juga lowbatt jadi aku gabisa pesen ojol ataupun ngabarin kamu.." Napas Shenia rasanya hampir habis karna Angga masih diam tak menjawab.

"Benar-benar kebetulan sayang, kamu ngomong dong jangan diem aja. Aku jadi frustasi kalau kamu kayak gini" Sambung Shenina lagi.

"Urusan kamu sama pihak dekor selesai jam berapa?"

Kali ini Shenina yang tak menjawab, karna Ia tau, pasti Angga curiga padanya. Sementara Shenina tak ingin membohongi Angga.

"Kenapa kamu baru balik jam segini?" Tanya Angga lagi.

Shenina menghela napas panjang dan berusaha menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.

"T-tadi Genta bawa aku makan. Aku juga kaget waktu dia tiba-tiba malah gak langsung anterin aku pulang. Aku beneran gatau Ngga, kalau tau kayak gitu aku gak akan nerima tawaran dia. Kamu percaya kan sama aku?"

Angga diam beberapa saat.

"Iya aku percaya" Sebisa mungkin Angga menurunkan egonya karna Ia tak ingin bertengkar dengan Shenina.

"Maaf ya karna aku udah buat kamu khawatir" Balas Shenina seraya memeluk tubuh Angga.

Angga membalas pelukan Gadis itu.
"Sepertinya mengkhawatirkan kamu udah jadi salah satu tugas aku"

Shenina semakin mempererat pelukannya setelah Angga mengatakan itu.

Setelah Angga selesai dengan Shenina, Ia tak langsung pulang. Angga terlihat sedang menghubungi seseorang.

"Dimana lo?.. Tunggu disitu, gue kesana sekarang. Kita harus bicara" Panggilan terputus, entah siapa yang dihubungi oleh Angga, dan akan Ia temui pada jam selarut ini.

~~~~~

Angga berhenti dipinggiran jalan, terlihat 1 mobil juga terparkir. Tenyata orang yang dihubungi oleh Angga tadi adalah Genta.

Genta berdiri menyandar dimobilnya, sambil mengisap sebatang rokok. "Ada apa lo ajak gue ketemu?"

"Gue tau kalau tadi itu bukan kebetulan lo lagi ada disana, iya kan?"

Genta menjatuhkan putung rokonya asal kebawah, lalu diinjak keras dengan kakinya. "Iya, emang bukan kebetulan. Gue emang nunggu Shena disana biar bisa anterin dia balik"

Tatapan Angga benar-benar mematikan saat ini. Rasanya tatapan itu bisa memakan Genta hidup-hidup. Tapi Angga masih berusaha untuk menahan emosinya.

"Kayaknya gue salah karna pernah bilang lo bebas lakuin apa aja yang lo mau untuk rebut Shena dari gue. Jadi ini peringatan, jangan deketin cewe gue lagi"

Genta tertawa remeh mendengar itu.
"Wah, lo ngancem gue nih sekarang? Emang kalau gue gamau kenapa? Lo bakal pukul gue? Iya?Ha?"

"Rasanya gue pengen banget mukul lo sekarang, cuma lo tenang aja gue gak bakal ngelakuin itu. Karna gue masih ngehargain lo sebagai Senior gue"

Calm Boy Friend Vs Hyper Girl Friend [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang