Part 45

238 8 0
                                    

Selamat membaca♡
.
.
.

Reyhan berbaring diatas kasurnya sembari memainkan bola kasti yang Ia lempar tangkap secara berulang kali, sampai entah pada lemparan keberapa bola itu tidak tertangkap saat akan jatuh, alhasil bola tersebut memantul di atas dadanya.

"AKH" pekiknya karna terkejut dan kesakitan.

Pikiran Reyhan sebenarnya sangat kacau sekarang, Ia tak bisa berhenti memikirkan Sandra. Mau dialihkan bagaimanapun yang ada Reyhan malah makin tidak fokus.

Kali ini Reyhan duduk menatap layar ponselnya. Ia membuka kontak dan memilih nama Sandra, rasanya Reyhan ingin menelpon Gadis itu, tapi untuk menekan lambang Call saja dia tidak berani.

*Cafe

Angga dan Laura tampak sibuk menyiapakan minuman untuk pelanggan yang datang, Laura dibagian kasir sedangkan Angga dibagian Bar.

"Selamat menikmati" Laura memberikan 1 cup kopi kepada salah satu customer.

"Hhhhhh, harusnya kita bisa istirahat. Tapi lo malah gamau" Laura melirik Angga yang masih terlihat sibuk membuat kopi.

"Ya gapapalah, lagian bosen juga kan kalau gak ngapa-ngapain"

"Dikasi kesempatan bukannya di manfaatin, malah disia-siain" Gumam Laura.

Sebenarnya waktu yang dibooking oleh Sandra masih tersisa, Angga saja yang lebih memilih untuk bekerja.

Kriinggg
Pintu kembali terbuka, dan saat orang itu masuk senyum Angga seketika merekah.

Dan ya, orang itu adalah Shenina.

Shenina masuk lalu berdiri didepan kasir, sementara Angga yang memang sudah berdiri dibelakang kasir terus tersenyum pada Shenina.

"Permisi saya mau pesen, boleh?"

"Silahkan dipilih ya Mbak, ini untuk menunya" Angga memberikan selembar kertas berisi menu pilihan.

"Yang paling best seller disini yang mana?"

"Mmmm yang ini" Angga menunjuk salah satu gambar yang ada di kertas menu.

"Oke boleh, saya pesen itu ya"

"Baik, apa ada tambahan lain?"

"Mmm, tambahan lainnya mau baristanya aja bisa gak?"

Angga mendadak tersenyum salah tingkah mendengar pertanyaan Shenina.
"Maaf Mba, untuk baristanya udah ada yang punya. Mana galak lagi, janga macem-macem deh"

Shenina terkekeh mendengar itu.

"Tunggu bentar ya aku bikinin dulu"

Dengan masih sedikit terkekeh Shenina menganggukkan kepalanya.

Sementara Laura yang juga ada disana, rasanya seperti tidak dianggap oleh mereka. Padahal Laura menyaksikan kebucinan barusan.

'Ni orang pacarnya yang mana satu sih' Gumam Laura karna merasa aneh, baru saja Sandra datang bahkan membooking cafe untuk Angga, eh ternyata ada lagi gadis lain yang datang.

"Nih pesanan kamu, selamat menikmati"

"Terima kasih"

"Kamu kok bisa kesini? Emang kamu udah boleh keluar sama bang danu?"

"Ya boleh lah, orang aku perginya sama dia" Jawab Shenina setelah meneguk kopi buatan Angga.

"Oh ya? Terus bang danunya mana?"

"Ada tuh di mobil"

"Kenapa gak turun?"

"Aku yang larang, males ah nanti dia banyak tanya, udah biarin aja"

Calm Boy Friend Vs Hyper Girl Friend [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang