Happy Reading :)
Jangan lupa Vomment:)
–––🌹🌹🌹–––
'Qobiltu nikahaha wa tazwiijaha alal mahrii madzkur, haalan.'
Ya. Keputusan itu sudah Tsaqib ambil. Semua orang mendoakan kebahagiaan mereka.
Kia, apa dia sudah tau? Jelas saja, tidak. Yang tau dengan keputusan ini hanya orang tuanya saja.
Beberapa menit setelah keberangkatan Tsaqib, orang tuanya memutuskan untuk turut hadir juga secara mendadak.
Bu Nyai Salamah, awalnya tidak menyetujui keputusan anaknya tapi, Kyai Mustofa meyakinkan jika putranya mengambil keputusan itu pasti dengan pertimbangan yang matang.
Sedang, Tsaqib berencana akan memberi tahu Kia saat dia dan Ning Zira berada di pondok nanti.
"Ingat le, keputusanmu ini sulit. Kamu harus bisa adil. Jangan sampai kamu melukai salah satunya karena tidak adil," pesan abahnya setelah akad.
"InsyaaAllah Bah. Doakan Tsaqib,"
Setelah akad dan meminta do'a pada semua anggota keluarga, Tsaqib meminta izin pada Kyai Fadil, mertuanya untuk membawa Ning Zira ikut serta tinggal di rumahnya.
"Zira sekarang sudah jadi istrimu nak, kemanapun kamu membawanya insyaaAllah kami ridha, asalkan kamu membawanya pada jalan Allah."
–––🌹🌹🌹–––
Mendengar jika Tsaqib hari ini akan pulang, Kia sengaja memasak beberapa masakan kesukaan suaminya, dibantu dengan mbak-mbak ndalem.
Kia memasak begitu banyak sebagai bentuk permintaan maaf dan sekaligus ingin memberikan kejutan.
"Mbak, jangan sampai keasinan, kemanisan, atau kurang bahan-bahan lainnya, ya!"
Syila menggeleng heran melihat tingkah Kia.
"Ning, mending sekarang Ning Kia siap- siap deh, bentar lagi mungkin Gus Tsaqib datang," saran Syila pada Kia.
"Tanggung Syil, bentar lagi selesai," jawab Kia semangat.
Melihat antusiasme Kia, Syila tidak menghalangi lagi. Dia membiarkan istri Gus nya menyiapkan semuanya. Dia hanya perlu membantu apa yang Kia butuhkan saja.
Dirasa semua sudah selesai, Kia berpamitan pada Syila. Dia akan membersihkan diri dan bersiap.
"Iya Ning, saya juga mau kembali ke pondok. Ning Kia kalau butuh sesuatu, panggil Syila aja," pamit Syila.
"Oke, Syil."
Syila kembali. Dan Kia beranjak membersihkan diri.
–––🌹🌹🌹–––
Ditengah hiruk pikuk kemacetan lampu merah kota Cirebon, di dalam sebuah mobil sedan, dua insan yang baru saja menjalin sebuah ikatan suci tampak begitu santai dengan obrolannya. Bukan obrolan, lebih tepatnya diskusi santai.
Mereka, Gus Tsaqib dan Ning Zira.
Siapa pun yang melihat pasangan itu, hatinya akan merasa iri. Terlebih mereka adalah dua orang yang digandrungi di pondok masing- masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
Amor
Подростковая литератураBukan tentang memiliki atau dimiliki. Tapi, tentang ketetapan hati. ⚠ PLAGIAT GAUSAH MAMPIR! Highest Rank : 2 Kia ---- 12/ 06/ 2022 2 Ning -- 22/ 11/ 2022 1 Ning -- 26/ 11/ 2022 6 Poligami -- 02/ 12/ 2022 4 Poligami -- 05/ 12/ 2022 3 Poligami -- 06...