"Bunda... Sekali aja, "
"Ayah... Aku juga pengen kaya mereka... "
"Kakak... Apa semuanya udah gak bisa lagi? "
°°°
Sebuah harapan kecil yang mustahil, entah kapan akan terwujud. Nyatanya ayah sendiri lah yang mengingkari ucapannya.
Semua itu seakan hanya angin lalu saja. Jikalau dulu dirinya begitu merasa sangat istimewa, nyatanya semua itu hanyalah sementara.
Ia tahu di setiap pertemuan pasti ada perpisahan. Tetapi bukan perpisahan seperti ini yang ia inginkan.
Keluarga kecil yang begitu bahagia, sebelum semuanya berubah total.
Tinggal bersama sang nenek, itulah yang ia lakukan sejak kecil sebelum sebuah masalah menimpa keluarganya. Tak lepas pula disetiap malamnya lelaki itu menangis, hanya itu yang dapat ia lakukan.
Rindu akan suasana hangat, rindu pula dengan keadaan rumah dimana keempat keluarganya yang bercanda ria bersama.
Nyatanya hal itu sudah mustahil ia dapatkan sekarang. Semuanya hanyalah mimpi semata yang tak akan pernah ia dapatkan.
Namun ada sebuah harapan kecil yang masih di inginkan oleh lelaki itu. Ia yakin, semuanya pasti akan membaik. Walaupun hal itu mustahil akan terjadi.
°°°
Kak, maafin Naren... Tolong jemput Naren di rumah ayah... Sakit semua kak...
Pesawat yang terbuat dari kertas itu, menjadi saksi bisu tangisannya malam ini. Rasa sakit di sekujur tubuhnya bahkan tak ada bandingnya dengan rasa sakit dihatinya karena menaruh sebuah harapan kecil dengan keluarga, yang bahkan sama sekali tak ingin mendengar semua ucapannya.
____________________________________________________
Naren Algifari
Jean derlangga
KAMU SEDANG MEMBACA
Harapan Kecil || Jaemin ✓
Teen FictionMenaruh kepercayaan kepada manusia adalah sebuah kesalahan. Sebuah harapan kecil yang ditaruh kepada seseorang yang sangat ia percayai, nyatanya itu semua hanyalah omong kosong belaka. Dengan begitu cepat, semuanya berubah. _______ Lokal ver Start...