29. [BERSALAH]

1K 132 3
                                    







_______________________





"Kak Jean..."

"Kenapa tidur di sini? Bangun kak, badannya sakit nanti."

Naren menggoyangkan tubuh kakaknya agar lelaki itu cepat membuka kedua matanya. Entah apa yang terjadi sehingga Naren yang baru saja pulang dari sekolah mendapati kakaknya yang telah tertidur dengan posisi duduk bersandarkan pinggir ranjang yang tentunya membuat tubuh terasa begitu sakit. Pasalnya posisi ini sangatlah tidak nyaman.

Pemuda itu bisa melihat butiran air mata yang keluar dari pelupuk kakaknya. Ia tidak tahu apa yang terjadi hingga Jean menjadi seperti ini.

"Kak, bangun!"

Cukup keras pemuda itu menggoyangkan tubuh kakaknya agar lelaki itu cepat bangun dari tidurnya. Sudah bisa ia tebak jika Jean saat ini pasti tengah mimpi buruk.

Kedua mata yang semula tertutup itu kini perlahan terbuka. Samar-samar ia melihat bayangan buram adiknya tepat didepan mata, masih lengkap dengan seragam sekolah yang digunakannya.

"Kakak kenapa nangis?" Naren bingung, bagaimana tidak, baru saja ia pulang dan sudah mendapati kakaknya dengan kondisi seperti ini. Mungkin Jean teringat akan kedua orangtuanya sehingga membuat lelaki itu menangis seperti ini.

"Adek?"

Setelah pandangannya sepenuhnya jelas, Jean langsung bisa melihat jika yang dihadapannya itu memang Naren, adik semata wayangnya yang baru saja pulang dari sekolah.

"Kakak kenapa?"

Jean memperhatikan setiap inci tubuh Naren, ia ingin memastikan jika tidak ada luka ataupun sejenisnya yang terdapat di tubuh pemuda itu.

"Kamu gapapa? Ada yang sakit?" Suara dengan nada khawatir itu kini terdengar jelas di kedua telinga Naren. Kedua tangannya ia gunakan untuk mengecek satu persatu tubuh Naren jika tidak terjadi apa-apa dengan pemuda itu.

Lelaki itu menggeleng, ia sedikit bingung dengan tingkah kakaknya saat ini.

Ucapan syukur kini ia panjatkan didalam hatinya. Untunglah semua itu tidak benar terjadi.

"Kalau ada yang sakit, bilang sama kakak, ya?"

"Gak ada, kak."

Helaan napas lega itu kini keluar dari mulutnya. Ia memperhatikan ke sekeliling tempatnya, lelaki itu masih berada didalam kamar Naren, tempatnya semula yang awalnya hanya penasaran dan kini berhasil dibuat menangis. Awalnya Jean hanya membaca kertas-kertas yang terdapat diatas meja adiknya, tidak disangka ia sampai tertidur ditempat ini.

"Kakak sakit?" Naren menggunakan punggung tangannya untuk mengecek suhu tubuh Jean. Ia ingin memastikan jika kakaknya tidak dalam keadaan panas.

Tentunya lelaki itu menepis pelan tangan kecil yang menempel di dahinya. "kakak gapapa, tadi cuman ketiduran dikamar kamu."

Sedikit aneh. Pasalnya Jean kini tertidur diatas ubin dingin dengan posisi duduk, ia hanya bersender dengan pinggiran ranjang yang tentunya mampu membuat badan terasa pegal.

Harapan Kecil || Jaemin ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang