Part 002

304 30 2
                                    

¡HOLA! I'M BACK! DO YOU MISS ME? OH I KNOW YOU JUST MISSING FABIO, YA HAHA!
PERSIAPAN HATI, NAPAS YG TERATUR, JANGAN SAMPAI BAPER YA GES YAAA!!! TE AMO>3
🐝HAPPY READING!!🐝

🦋🦋

Catalunya—Spain.


Derap langkah kaki beriringan Fabio Quartararo dan sang pacar—Evelyn Teresa Guerrero sukses membuat beberapa pasang mata yang mengenal mereka langsung mengeluarkan smartphone mereka untuk sekedar mengambil foto pasangan paling populer di paddock MotoGP.

Beberapa diantaranya yang terdiri dari penggemar wanita memekik histeris saat melihat keduanya memasuki lobi hotel berbintang Catalunya. Pemandangan gratis nan romantis yang ditunjukkan Fabio benar-benar membuat beberapa orang iri.

Tangan Fabio yang tidak dipenuhi tatto mengenggam erat tangan Evelyn sementara tangannya yang lain menyeret koper gadisnya yang lumayan berat. Sementara sang pacar menenteng jaket Fabio di tangan kirinya. Keduanya kompak tersenyum pada orang yang mengaku sebagai penggemar mereka di hotel ini.

Umbaran senyum keduanya menjadi hal paling indah. Bahkan beberapa orang rela menunda aktivitas mereka hanya untuk melihat kedatangan sang juara dunia bersama pacarnya.

Di belakangnya—Tom, terseok-seok menyeret dua koper berat miliknya dan si boss yang suka seenaknya itu. Hanya karena ia seorang budak cinta, Fabio rela memperbudak sahabatnya sendiri. Fabio menyeret koper Evelyn sementara bawaannya yang lebih berat ia serahkan sepenuhnya dan masa bodoh pada Tom. Fabio hanya tidak mau jika gadisnya kelelahan atau apa pun itu. Evelyn tidak boleh merasakan apa itu membawa barang berat. Tidak boleh sama sekali.

Genggaman tangan keduanya terlepas saat sudah berhasil masuk ke dalam lift yang akan mengantar mereka naik ke lantai sebelas. Kacamata yang sejak tadi bertengger di atas hidung mancungnya, Fabio mencabutnya lantas menggantungnya di kerah dadanya. Evelyn melakukan hal yang sama dua detik kemudian.

Tidak ada suara apa pun sebelum Tom memecah keheningan dengan mengumpat pelan. “Oh, sialan! Tanganku sangat pegal menyeret koper beratmu itu.”

Fabio melirik Tom dari sudut matanya lalu berdecih, “Itu adalah pekerjaanmu, jadi nikmati saja. Toh kau juga mendapat bayaran yang besar untuk menyeret koperku.”

Jika bukan karena uang, Tom pasti sudah menonjok bibir Fabio yang seenaknya bicara. Mereka memang sahabat tapi Fabio terlalu berlebihan jika bercanda. Tom berusaha memaklumi. Memang ini perkerjaannya, untuk uang yang besar ia tak masalah. Namun, Fabio dan rasa cintanya pada Evelyn benar-benar meresahkan.

“Aku akan membawa koperku sendiri nanti. Maaf, Tom. Aku jadi merepotkanmu.” Suara Evelyn yang tidak enak hati menarik atensi dua laki-laki di dalam lift.

“Tidak boleh, Eve. Jika ada aku maka kau tidak boleh merasa kelelahan sama sekali,” sahut Fabio lebih dulu. Tentu saja diiringi dengan decihan Tom di sampingnya.

Fabio dan rasa cintanya. Sebisa mungkin Tom memaklumi karena memang ini yang pertama kalinya Fabio memiliki pacar. Agak sedikit berlebihan memang perlakuan Fabio pada Evelyn ini. Namun tak apa. Lagi pula mereka masih sama-sama muda.

Denting lift terdengar. Ketiganya gegas keluar dan mencari kamar masing-masing. Fabio dengan koper di sampingnya mengikuti Evelyn masuk ke kamar gadis itu. Sesuai dengan perintah Ernest tadi, mereka berdua dilarang tidur di kamar yang sama. Menyebalkan memang. Namun karena masih sayang nyawa dan tidak berniat mati di usia muda, Fabio menurut saja daripada ketika mereka pulang Ernest akan mengamuk jika tahu. Atau lebih parahnya lagi, laki-laki gondrong itu bisa menyusul ke Catalunya hanya untuk memberikan bogeman pada Fabio.

A Snowy Night | FQ20 Fanfiction ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang