Part 037

54 5 0
                                    

Paris—French.

“Sudah sampai mana penyelidikannya, Dad?

Mr. Bellinor mendongak. Pria paruh baya itu mengalihkan atensi dari laptop yang sejak tadi dipandangnya. Matanya beralih menatap putranya.

“Seperti tidak ada kemajuan. Aku bahkan merasa tidak pantas untuk membantu temanmu itu,” jawabnya. Merasa putus asa.

“Karena kurangnya bukti?”

“Ya. Sangat sulit untuk menemukan bukti lain selain yang sudah aku beritahu padamu kemarin itu. Aku datang ke tempat kejadian tapi tidak menemukan apa pun. Biasanya aku bisa teliti ketika sebuah kasus sudah tenggelam bertahun-tahun sekalipun. Entahlah, padahal ini kasus yang cukup sederhana daripada yang sudah-sudah.”

Arthur mendesah lelah setelahnya. Ia juga dibuat bingung dengan yang satu ini. “Aku sudah meminta Evelyn untuk mendekati mantan pacarnya lagi. Mereka ada di Australia sekarang. Namun Evelyn tidak memberikan kabar apa pun hingga saat ini.”

“Mungkin belum. Terkadang beberapa hal memang tidak bisa berjalan dengan mudah.”

“Kau benar, Dad. Namun aku harap semuanya bisa cepat selesai. Aku tidak tega melihat Evelyn dan Ancel menderita seperti sekarang,” ujar Arthur.

“Kau menyukainya?” Pertanyaan Mr. Bellinor sanggup membuat Arthur terdiam beberapa saat.

“Siapa?” tanyanya pura-pura tidak paham dengan sosok yang dimaksud ayahnya.

“Gadis itu. Sampai kau memintaku untuk mencari kebenaran dari kecelakaan kakaknya.”

“Tentu tidak. Hanya satu orang yang bisa memiliki hatinya.” Kemudian Arthur terkekeh pelan. “Aku jadi ingat sesuatu, Dad. Aku pergi dulu,” pamitnya pada sang ayang.

Setelah kepergian Arthur, Mr. Bellinor mengernyitkan kening samar begitu ia membuka email dan ada satu pesan berupa video dari pengguna yang belum pernah muncul di beranda. Pria itu gegas membuka dan menonton isi dari video yang baru saja diterimanya itu.

Mr. Bellinor justru dibuat bingung dengan pesan yang diterimanya setelah melihat isi video itu. Pria itu cukup terkejut karena bukti ini datang sendiri padanya tanpa ia bersusah payah untuk mengejar pelaku hingga ke ujung dunia.

Seseorang mengirimkan video kecelakaan Ancel yang terekam dari kamera dashboard si pelaku. Setelah beberapa kali mengamati, Mr. Bellinor gegas mencari tahu siapa pemilik mobil dengan plat nomor AS-851-XZ yang turut dikirim dalam isi pesan elektronik itu.

Sangat mudah untuknya mencari tahu sesuatu yang berhubungan dengan pemilik mobil itu. Kurang dari lima menit, ia sudah tahu siapa orang yang terdaftar sebagai pemilik mobil.

Tanpa menunggu lagi, Mr. Bellinor langsung menghubungi putranya yang ia kira sudah lumayan jauh keluar dari rumah.

Namun kurang dari lima belas menit Arthur sudah kembali lagi dengan wajah yang sangat penasaran. Laki-laki itu berlari tergesa-gesa ke arah meja ayahnya. “Siapa itu, Dad?” tanyanya.

“Bukti ini datang dengan sendirinya padaku. Apa kau bisa menebak sesuatu?” bukan menjawab keingintahuan putranya, Mr. Bellinor justru memberikan pertanyaan pada Arthur. Ketika menghubungi Arthur tadi, pria itu juga tidak menjelaskan secara rinci mengenai bukti yang ia dapat.

Arthur menyatukan kedua alisnya—tidak paham. “Maksudnya? Aku tidak bisa mencerna apa yang kau maksud.”

“Seseorang pasti sengaja mengirim bukti ini padaku karena ingin menjatuhkan si pelaku. Lebih buruknya lagi, dia sudah menyimpan bukti ini sejak dulu,” jelas Mr. Bellinor.

A Snowy Night | FQ20 Fanfiction ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang