Part 006

194 21 2
                                    

Halo!
Masih adakah yg nungguin cerita ini?
Maaf bgt y ges w g gabisa update dalam waktu yg lama ini, w benar-benar g menemukan feeling apa pun ttg cerita ini
And, now, i have that.
Terima kasih sudah menunggu hal yang tidak pasti ini, smg penantian kalian untuk doi segera mendapat kepastian, sksk.
—Happy Reading—

❄⛄❄

Paris—French

Mengalah adalah hal yang sering Fabio lakukan jika tidak ingin kekacauan menimpa hidupnya yang indah. Evelyn adalah jenis gadis yang akan ikut merajuk jika Fabio merajuk. Namun gadis itu akan menjadi lebih dewasa ketika Fabio terpuruk. Meminta maaf pada Fabio bukan hal yang selalu Evelyn lakukan, tapi gadis itu akan balas mendiamkan Fabio agar laki-laki itu mengalah dan meminta maaf lebih dulu.

Tidak ingin hal itu terjadi yang kesekian kalinya lagi, Fabio menarik sudut bibir dengan paksa meski beberapa waktu lalu laki-laki bertatto itu sempat memasang wajah suram yang siap menerkam gadis di depannya jika dia tidak ingat kalau Evelyn Teresa Guerrero adalah kekasihnya.

“Tidak masalah siapa yang ingin kau pilih dan siapa yang paling tampan di matamu. Intinya aku punya banyak penggemar yang memujaku. Kau adalah gadis paling beruntung di dunia ini karena memiliki laki-laki pemberani seperti orang di hadapanmu ini, Eve. Aku adalah orang paling tampan di dunia, aku hebat, aku juga punya seribu nyawa. Han Yi-han bodoh itu tak ada apa-apanya bila dibandingkan dengan seorang Fabio Quartararo,” ucapnya dengan penuh percaya diri. Nada bicaranya pelan, seperti guru yang tengah memberi nasehat pada muridnya.

Evelyn diam sebentar, mencerna ucapan kekasihnya yang besar kepala. Sedikit heran, bukan marah tapi Fabio justru menyombongkan diri. Gadis itu kemudian berdecih pelan, enggan menanggapi lebih jauh atau dia malah akan kesal sendiri. Niatnya memang membuat Fabio kesal, berikut Evelyn akan ikut kesal dan mendiamkan Fabio maka laki-laki itu sendiri yang akan memohon maaf pada Evelyn. Gadis itu sangat suka mata Fabio yang bersinar seperti anak anjing ketika memohon maaf padanya. Baginya Fabio sangat lucu di saat seperti itu.

“Baiklah, aku memang orang beruntung. Namun aku akan lebih beruntung jika aku bisa tidur cepat.” Evelyn kembali memasukkan beberapa kentang ke dalam mulutnya. Mengunyah dengan pelan. Selalu seperti ini, pertengkaran mereka tak pernah berlama-lama, hanya beberapa menit bahkan detik saja mereka akan berbaikan dan melupakan apa yang terjadi tadi. Seperti sekarang, Fabio mengulurkan tangannya untuk menyuapi Evelyn dengan kacang panggang. Gadis itu terima dengan senang hati berikut membalas Fabio dengan hal serupa.

Waktu berlalu sangat cepat. Waktu santai dua sejoli yang selalu dimabuk cinta tiap harinya itu juga sudah usai. Evelyn menggerakkan tangannya, memutari piring dengan spons berbusa guna membersihkan piring-piring kotor yang menumpuk di dapur miliknya. Jika Ancel pulang sebelum semuanya beres maka laki-laki itu akan menggerutu. Hanya menggerutu, tidak menyuruh Evelyn membersihkan kekacauan yang ada. Ancel adalah laki-laki yang sangat bertanggung jawab, daripada menyuruh, jika dia bisa maka dia sendiri yang akan melakukan hal itu. Meski mulutnya tak berhenti menyindir.

Di sampingnya Fabio turut melakukan hal yang sama. Bayangan mereka membina rumah tangga dan melakukan hal-hal seperti ini bersama langsung menyerang pikiran Fabio. Hal positif macam itu sanggup menarik sudut bibir Fabio. Laki-laki itu terkekeh kecil saat bayangan manis yang kiranya benar-benar menjadi masa depan mereka tambah panjang dengan beberapa adegan tambahan.

A Snowy Night | FQ20 Fanfiction ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang