Part 005

247 28 5
                                    

halo halo halo!
test test test!
berapa banyak sih yg nungguin cerita ini? boleh dong komen sesuatu biar w tau siapa aja yg baca cerita fanfiction fabii, wehehe >3
males kelamaan>>
–Happy Reading–

❄⛄❄

Paris—French.

Kaki jenjang Evelyn Teresa Guerrero menapaki tiap lantai di lobi kampus yang lumayan ramai. Usai kuliah jam pertamanya selesai, gadis itu bersama dua orang temannya; Liam Aiden dan Filicie Dixon bergegas ke kantin untuk makan siang. Sepanjang perjalanan menuju kantin, mereka bertiga yang notabenenya adalah teman dekat tak berhenti tertawa kala mengungkit kejadian di dalam kelas Mr. Albert tadi.

Seperti ini ceritanya, Liam tak sengaja mengambil tas milik Jacqueline yang berada di sisinya. Barang pertama yang Liam ambil adalah sebuah pembalut. Hal itu sukses membuat beberapa orang terkejut saat Liam dengan refleks melempar benda tersebut ke depan kelas hingga mengenai wajah Mr. Albert. Hal itu terjadi karena Liam cukup kaget melihat benda yang diambilnya itu jauh dari niat awalnya.

Jacqueline sendiri langsung menghajar wajah Liam hingga wajah laki-laki berkacamata itu memar. Liam mengaku salah, kasus mereka tidak dilanjutkan, maka tidak akan ada penertiban untuk menyelesaikan kasus ini.

“Kau lihat wajahnya tadi? Dia pasti sangat malu. Aku bangga padamu karena sudah berhasil membuat Medusa itu mati kutu di hadapan para mahasiswa.”

Ucapan Felicie menarik atensi Liam untuk menyahut. “Bangga bagaimana? Kau tidak lihat wajahku babak belur begini karena Medusa yang kau sebutkan tadi?! Kau gila jika bangga padaku karena hal itu,” sahut Liam tidak terima.

“Baru kali ini aku melihatnya semalu tadi. Perbuatan tidak sengaja Liam benar-benar menguntungkan kita. Tapi aku prihatin padamu, Liam. Biar aku obati lukamu sampai kantin nanti.” Evelyn ikut menyuarakan pendapatnya.

Jacqueline Madison, salah satu mahasiswi yang selalu berbuat ulah dan menyebalkan di mata mahasiswa lain. Sering mencari perhatian apalagi pada kakak tingkat mereka.

Evelyn, Liam, Felicie, dan Jacqueline merupakan mahasiswa semester kedua di Fakultas Ekonomi. Sementara Ernest merupakan mahasiswa semester empat di fakultas yang sama.

Sampai di kantin yang lumayan ramai, mereka langsung memesan segelas Moccachino dan memilih tempat duduk di dalam ruangan. Evelyn duduk di samping Liam. Gadis itu mengeluarkan kotak P3K dari dalam tasnya.

“Kemari, biar aku mengobatimu!” tuturnya.

Liam menurut. Lekas Evelyn mengobati luka di sudut bibir Liam karena amukan Jacqueline yang luar biasa brutal. Sesekali Liam meringis saat kapas berisi obat merah di tangan Eve menyentuh lukanya.

“Liam, aku lihat beberapa hari ini pacarmu tidak datang. Kemana dia?” tanya Felicie. Gadis bermata zamrud itu tengah menyeruput Moccachino pesanannya.

“Dia sibuk dengan study.

“Aku senang dia tidak menempel padamu jika begitu. Lagi pula aku risih tiap kali dia datang dan mencari perhatian,” tambah Felicie. Wajahnya terlihat risih saat membayangkan pacar Liam yang selalu menempel pada laki-laki itu.

A Snowy Night | FQ20 Fanfiction ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang