Part 003

256 29 4
                                    

¡Hola! I'm back!
Congratulations for the victory in Sachsenring, Fabiiii!! Love u so fucking much, sksk!
Happy Reading!!

❄⛄❄

Catalunya—Spain.

“Ya Tuhan! Kenapa berisik sekali?!” Evelyn Teresa Guerrero berdecak kesal begitu tubuhnya sukses keluar dari kamar mandi. Ponsel yang tergeletak di atas ranjang berbalut seprai putih tak berhenti mengeluarkan suara notifikasi.

Rasa penasaran mulai menyentuh dirinya—Evelyn gegas mengambil benda pipih itu setelah menyisir rambutnya yang masih sedikit basah. Netra birunya membelalak detik itu kala melihat ada lebih dari lima ratus ribu notifikasi dari berbagai platform mulai dari, Instagram, Twitter, Facebook, bahkan dari aplikasi Tiktok yang akhir-akhir ini menjadi salah satu aplikasi yang banyak digunakan warga digital.

Isi notifikasinya tidak lain berupa mention, direct message, dan cuitan akan namanya dan sang pacar—Juara Dunia MotoGP, Fabio Quartararo. Foto mereka berdua yang tengah dinner dan melakukan sedikit adegan romantis bak di film bergenre romance sanggup mengguncang banyak dari sekian penggemar Fabio dari seluruh penjuru dunia.

Evelyn melihat dan membaca satu persatu postingan dan komentar yang turut menyebut akunnya. Tentu saja akun-akun yang menyerang Evelyn kali ini merupakan komplotan penggemar wanita Fabio yang sangat mengidolakan pacarnya itu. Sebagian komentar berisi tentang kecemburuan dan rasa iri mereka pada Evelyn. Ada juga yang senang akan hubungan mereka dan mendukung keduanya. Namun lebih aneh lagi, beberapa yang mengatakan cemburu justru melakukan postingan ulang—repost pada fotonya. Bodoh!

Evelyn tidak melihat semua itu hanya membaca sekilas saja karena tidak mau terkesan terlalu ramah.

Evelyn sudah menduganya. Mereka adalah pasangan paling populer di paddock MotoGP saat ini. Penggemar wanita selalu memburu hal-hal semacam ini selain tentang karier balap idola mereka. Untuk menambah kesenangan saja dan menyakiti diri sendiri.

Membiarkan, Evelyn gagas bersiap. Pagi ini dia akan menemani Fabio ke sirkuit. Latihan bebas satu dan dua akan mulai beberapa jam lagi. Jangan sampai terlambat jika tidak mau dicap sebagai pacar yang buruk.

Setelah menata rambutnya yang sudah mengering, Evelyn mengoleskan lipstik di bibir tipisnya. Tidak terlalu merah, tapi sanggup menggoda seorang Fabio jika dia sudah melihatnya nanti.

Suara ketukan pintu terdengar, setengah berteriak Evelyn menyuruh orang dibaliknya untuk masuk. “Masuk saja! ” Ia cukup tahu siapa yang datang jika bukan seorang Fabio Quartararo—pacar paling perhatian yang tak memiliki lawan.

Setelah berlari, Fabio sampai di belakang Evelyn dengan senyum secerah matahari pagi ini. Rambutnya sudah tertata rapi, kalung dengan liontin Salib pun sudah menggantung dengan tepat di dadanya. Wangi tubuhnya menyeruak, sangat wangi dengan parfum yang jantan.

Untuk melepas segala kerinduan yang menyiksanya selama delapan jam, Fabio mendekap erat tubuh kecil Evelyn dari belakang. Melingkarkan tangan penuh otot kuatnya di pinggang gadisnya yang sudah siap untuk menemaninya bekerja.

Kepala laki-laki itu berada di sisi kanan bahu Evelyn, menatap keduanya dari balik cermin yang bersih. Menampakkan posisi keduanya yang intim dan manis.

A Snowy Night | FQ20 Fanfiction ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang