Episode. 1

3.2K 196 0
                                    

"Lukisan kamu makin hari makin banyak kemajuannya ya, Reva." tegur Gito dari depan pintu kamar Reva yang tak tertutup.

"Eh, ada Papa." sahut Reva dengan menoleh sebentar lalu lanjut kembali melukis. Seraya membenarkan letak kacamatanya yang sempat merosot.

"Papa bikinin galeri mau nggak?" tawar Gito.

"Aduh, jangan dulu, deh, Pa. Lukisan aku kayaknya masih belum layak. Masih banyak kurangnya." jawab Reva agak sedikit meringis.

"Kurang apaan, orang kemarin aja gambaran kamu hampir mau dibeli sama pak Elios." celetuk Zee yang lewat menuju kamarnya.

"Serius, Zee?" - Gito.

"Nggak, Pa. Pak Elios cuma bercanda doang. Ka Zee aja yang nanggepinnya serius." sahut Reva seraya memutar kursinya menghadap papanya yang masih berdiri di ambang pintu.

"Apasih, orang aku beneran dengar pak Elios katanya mau beli. Kamunya aja yang sok jual mahal." sahut Zee tak mau kalah.

"Emang kamu tahu darimana?" - Reva.

"Ya dari pak---"

Prok!!

Gito bertepuk tangan satu kali demi mengentikan perdebatan kedua anaknya. Kalau dibiarkan bisa ada kemungkinan akan lanjut terus tanpa henti.

"Zee, masuk kamar sekarang." suruh Gito dengan suaranya yang penuh wibawa.

"Iya, Pa." sahut Zee dan langsung membuka pintu masuk kamar.

"Dan kamu, Reva. Jangan begadang. Besok sekolah."

"Siap, Pa." sahut Reva dengan sikap hormat.

Gito beranjak meninggalkan lantai dua menuju lantai dasar bersamaan dengan suara bel pintu yang berbunyi. Gracia baru saja pulang dari pergi bermainnya.

"Darimana saja kamu, Gra?" tegur Gito saat Gracia mau menaiki anak tangga pertama.

"Eh, Papa. Udah pulang, toh." Gracia kaget karena tidak biasanya papanya ada di rumah pada pukul 10 malam. Biasanya selalu pulang diatas jam 11 lewat. Karena akhir-akhir ini Gito lagi sering-seringnya pergi ke kantor.

"Jadi begini kelakuan kamu kalo papa lagi nggak ada di rumah? Disuruh buat jagain adik-adiknya malah kelayapan keluar."

"Ck, kelayapan apaan, sih, Pa. Orang aku cuma main basket doang di lapangan depan komplek." jawab Gracia membela diri.

"Jang---"

"Papa.. udah dong, anaknya jangan dimarahin terus. Gracia tadi udah pamit sama mama kok mainnya." tegur Dey yang baru muncul dari dapur. Ia lantas memberi gestur untuk Gracia agar cepat pergi ke kamarnya. Sedang ia mulai bicara sebentar pada Gito untuk memberi kejelasan.

___________

"Ka Ci Gre!" Panggil Zee sesaat melihat Gracia mau melewati kamarnya.

"Dih, si bocil belum tidur ternyata. Kenapa, Cil?" sahut Gracia dengan muka tengilnya.

"Ih, muka Cici nyebelin banget." Rutuknya.

"Jadi mau ngomong apa nggak?"

"Maulah. Yaudah sini masuk. Ke kamarnya lewat kamar aku aja." ajak Zee sembari menarik Gracia untuk masuk ke kamarnya.

Seperti biasa, kakak beradik itu akan saling bertukar cerita lebih dulu sampai akhirnya rasa kantuk menjemput. Barulah keduanya berpisah untuk tidur. Di dalam kamar ketiganya memang selalu ada pintu penghubung ---yang kalau mau ke kamar sebelah nggak mesti keluar lagi, alias tinggal geser aja papan yang dekat meja belajar. Wuss, pindah, deh.

_______________

Klik! Klik!

Bunyi notif grup satu-satunya yang Reva punya. Grup kelas sih sebenarnya. Tapi dinamain Yamete Kudasai sama Olla, teman sekelas Reva sekaligus ketua kelas. Jujur, Reva amat sangat jarang buka grup ini sebenarnya. Karena dominan isinya suka nggak jelas. Tapi kali ini, jempol Reva nggak sengaja nyentuh ikon-nya. Maka terbukalah ruang chat tersebut.

LLCKP: GUYS! GUE MAU CURHAT.
olali: guys, menurut informasi yang gue dengar dari burung punya kabar nih ya..
olali: katanya besok bakal ada murid baru di kelas kita
LLCKP:GUYS GUE PENGEN CERITA!
oniel: wedeh, burungnya buwung puyuh bukan, la?
oniel: kalo bukan, ga valid sih
LLCKP: GES KALIAN JAHE BGT CUEKIN GUE 😭
flora: ka oniel kata gue lo mending turu deh sekarang
oniel:apasih plo
oniel: la lanjutin kabarnya
oniel: keburi kepo nih gue
oniel: la
oniel: p
oniel: p
LLCKP: KALIAN SEMUA JAHE
LLCKP: JAHAR
LLCKP: JAHAT

Reva tak melanjutkan membaca pesan - pesan itu. Ia tahu selanjutnya bakal hanya akan berisikan spam dari temannya yang satu itu doang. Just information, sebenarnya Lulu sama Oniel itu nggak sekelas sama Reva. Mereka beda kelas. 2 tahun pula. Yakni kelas 3. Tapi kenapa bisa masuk ke grup itu? Ada ceritanya. Jadi gini, ... ... .... Gitu ceritanya.

"Tunggu dulu. Ntar, kalau beneran ada anak baru yang masuk, berarti duduknya bakalan sampingan sama gue dong. Asiiiikk, udah nggak sendirian lagi."

•••













Ditulis, 12 Juni 2022
Re-edited(diksi) 6 September 2022

AFTER RAIN [48] | {Completed} (DelShel, ZeeSha, Greshan & CH2) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang