Episode. 23

985 79 2
                                    

"Eh, Zoy! Zoy! Lihat, deh, ada kura-kura di situ!" seru Christy ketika ia dan Fiony serta Azizi lagi di halaman belakang dekat kolam ikan. Mereka lagi mabar stumble guys! Tapi Christy lebih dulu eliminasi.

"Iya, emang ada kura-kura di situ. Punya papa aku." sahut Azizi sambil terus menatap layar ponsel.

"Oh! Tidak! Tidak! Aku harus bertahan. Ganbatte ganbatte!" seru Fiony heboh.

"Aku mau lihat dekat-dekat, ah." ucap Christy dengan beranjak dari gajebo.

"Christoy, awas kamu hati-hati!" seru Zee tiba-tiba saat Christy berdiri mendekat dengan kura-kura yang lagi diam di atas batu pinggir kolam.

"Yaaaahh! Aku terjatuh dan tak bisa bangkit lagi." keluh Fiony dengan meletakkan ponselnya kemudian minum jus apel yang dibuatkan oleh mbak Ayas beberapa saat yang lalu.

"Christy, kamu sebaiknya harus menjaga jarak pada kura-kura itu dari sekarang." ucap Fiony.

"Tau nih Toy Toy dibilangin nggak ngubris." kata Zee yang masih sibuk main. Sepertinya dia belum kalah.

"Emang kenapa? Aku kan cuma liatin doang. Ikan-ikan yang lain juga pada liatin gapapa tuh. Nggak baper kura-kuranya. Lagian mukanya lucu banget tau. Gemes." sahut Christy dengan berjongkok. Jaraknya dengan kura-kura hanya sekitar satu setengah meter saja.

"Dia bisa gigit tau, Toy." - Zee.

"Emng iya? Kan dia nggak punya gigi." - Fiony.

"Yang bener? Kamu bohong kali, Zoy." - Christy.

"Ih, beneran tau. Kemarin aja aku lihat di berita ada jari orang copot gara-gara digigit sama kura-kura." Kata Zee dengan serius. Kali ini ia meletakkan ponselnya. Entah ia kalah atau menang.

"Gimana caranya dia bisa bikin jari kita lepas? Dia gerak secara brutal, kah?" - Fiony.

"Gigit yang gigit biasa, Cepio." Zee berusaha menjelaskan.

"Tapi kan dia nggak punya gigi, Zee. Gimana caranya menggigit kalau gitu?" Fiony masih tidak percaya.

"Ish, kalian ini, ya. Dasar. Coba deh sini aku tunjukin sama kalian." Zee beranjak sambil ambil salah satu batang ranting kering di halaman.

"Tapi kok dia nggak gigit ikannya, Zoy?" - Christy.

"Udah bestie mereka." - Zee.

"Eh, bocil-bocil, pada mau ngapain kalian?" seru Gracia sesaat memasang helm full face. Sepertinya ia sudah siap berangkat pergi sama Shani.

"Ngasih tahu ke mereka, Ci, kalau kura-kura itu bisa motong jari tangan." sahut Azizi.

"Emang iya, Zoy? Kamu jangan tipu-tipuin mereka, deh." Goda Gracia.

"Ben--"

"Kura-kura memang bisa menggigit. Christy munduran lagi, Nak. Kura-kura juga bisa lari cepat dengan tiba-tiba." Potong Gito yang juga sudah bersiap pergi memancing.

Christy langsung auto mundur beberapa langkah.

"Tapi, kan, kakinya pendek, Om. Gimana bisa dia larinya cepet-cepet. Badannya aja lebih besar dari kakinya." kata Fiony.

"Iya. Udah pendek. Gendut lagi." tambah Zee.

"Ih, kalian jangan kura-kura shaming, dong. Kasian tau kura-kuranya. Nanti kalau dia galau gimana. Kalian mau tanggung jawab?" Bela Christy.

"Kan, ada ikan yang nemenin dia." sahut Fiony.

"Nih, kalian kalau mau coba lihat kura-kura bisa motong ranting." kata Zee dengan mengulurkan ranting ke kepala kura-kura. Bukannya menangkap, kura-kura itu justru kaget dan lari cepat masuk ke dalam air.

"Ih, lucu banget lari-larinya. Nggak keberatan lho dia bawa badannya." komentar Fiony.

"Eh, iya." - Christy.

"Kura-kuranya kurang briefing, nih." keluh Zee dengan melemparkan rantingnya ke tumpukan daun kering.

Gito menggelengkan kepala diikuti oleh Gracia yang berpamitan untuk pergi lebih dulu.

"Bocil bocil hati-hati ya di rumah. Jangan berantakin rumah. Terutama si Azizoy, nih." kata Gracia.

"Dih, orang aku orangnya rapi kok. Kamar Ci Gre tuh kek kapal pecah. Beresin baju ke lemari aja nggak bisa." sahut Zee.

"Eh, kok menyerang, nih, bocil. Bener-bener ya, Zoya." Gracia kesal tapi ia harus segera pergi sebelum keburu siang. Zee hanya menjulurkan lidahnya mengejek.

"Anak-anak jaga rumah ya. Di dapur sudah ada makanan. Kalau laper tinggal ambil aja. Abisin juga gapapa." kata Dey yang sudah bersiap.

"Yasudah. Papa sama mama berangkat dulu, ya. Zee kasih tau Christy-nya tuh biar nggak deket-deket sama kura-kura. Bahaya. Hati-hati kalian semua." pamit Gito dan kembali masuk ke dalam menuju pintu utama.

Sepeninggal mereka, Christy malah bengong liatin ikan koi yang pada gede-gede banget. Kura-kura tadi juga ada di dalam air. Dia nggak mau naik lagi ke permukaan.

"Kamu jangan bengong-bengong Christy. Nanti kesurupan ikan. Menggelepar gelepar kamu." tegur Fiony.

"Tau nih, Toya, suka banget bengong. Ntar kamu jadi ikan tau." tambah Azizi.

"Eh, kayaknya jadi ikan seru, deh. Berenang-berenang doang kerjaannya. Istirahat makan. Terus tidur. Berenang lagi." sahut Christy.

"Tapi kalau manusia lapar kamu bisa dimakan Christy." - Zee.

"Emang ikan koi bisa dimakan?" - Christy.

"Bisalah. Kan ikan." jawab Fiony.

"Tapikan dia ikan hias Cepio." - Christy.

"Kamu pikir ikan hias nggak bisa dimakan, Toy? Ya bisalah." - Zee.

"Tapikan dia bagus, Zoy. Terlalu keren untuk dimakan." - Christy.

"Ya kalau kepepet ya mau ikan sebagus apapun kalau lapar ya tetap aja di makan." - Fiony.

"Berarti ikan bersih-bersih bisa dimakan juga dong." - Christy.

"Yee, itumah beda, Toy. Kalau beracun jadi haram ikannya." - Zee.

"Emang ikan bersih-bersih beracun?" - Christy.

"Ikan bersih-bersih itu yang mana, sih?" - Fiony.

"Cari google, deh, Ce." - Zee.

"Dia ikan bersih, Zoy. Berarti ikannya bersih dong, bebas racun." ungkap Christy lagi.

"Gini, ya, Toy. Semua ikan itu emang bisa dimakan. Tapi, ada juga yang nggak. Nah, yang nggak itu biasanya yang beracun. Sama yang seperti kata kamu tadi, terlalu keren. Sebenarnya bisa aja dimakan, tapi karena keren kan jadi nggak tega buat dimakan. Gitu, Toy." jelas Zee sambil mengoyak bungkus kuaci yang baru saja dibawakan oleh mbak Ayas ART-nya.

"Ih, ada ikan yang mirip ikan indosiar!" celetuk Fiony.

"Mana? Coba aku lihat?" Christy beranjak mendekat.

"Eh, lanjut main stumble lagi yok guys!" ajak Zee.

•••













Ditulis, 4 Juli 2022

AFTER RAIN [48] | {Completed} (DelShel, ZeeSha, Greshan & CH2) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang