4. Waktu itu

55 21 3
                                    

Dalta menaruh box donatnya di bangku taman belakang sekolah yang memang jarang didatangi orang-orang karena mereka lebih memilih taman depan yang dekat dengan kantin.

Dalta terduduk kemudian membuka box itu, dilihat semua donatnya yang sudah tidak layak untuk dimakan.

Dalta mengambil satu donatnya, kemudian menyingkirkan tanah yang menempel,lalu memakannya. Dia teringat bagaimana Bunda pagi-pagi buta sudah sibuk di dapur untuk membuat makanan ini.

Matanya memanas, "Bunda emang jago bikin donat,"lirihnya tersenyum.

"Disaat udah kotor pun rasanya tetep enak,"lanjutnya sembari membawa donat kedua.

Tiba-tiba tanpa sadar, ada seseorang yang duduk disampingnya.

"Enak banget ya?sampe nggak sadar ada orang?"tanya Cowok berhidung mancung. Dalta menoleh dan setelahnya tersedak karena terkejut melihat siapa yang bertanya padanya.
"Minum dulu,"Kekeh Sang pelaku seraya memberikan botol minum yang memang sengaja ia beli untuk Dalta.

"Gara?ngapain?"

Iya, Lelaki itu Gara Putra Sagara. Cowok yang begitu Dalta idam-idamkan kehadirannya dihidup Dalta.
"Mau beli donat,"jawab Gara. Dalta gelagapan, "I-itu donatnya nggak dijual!"

"Masa?tapi itu lo makan donatnya." Gara menunjuk donat yang berada di tangan gadis itu.

"O-oh ini donat kotor,"jawab Dalta seraya menghabiskan donat yang berada di genggamannya.

"Gapapa, Cewek cantik aja bisa makan donat yang udah kotor masa gue enggak? Lo tau 'kan gue siapa?"

Dalta mengangguk, "T-tapi 'kan..."

Gara mengambil satu donat rasa keju kemudian mengambil tanah-tanah yang menempel, "Ini gue beli satu."

Gara memberikan uang 20 ribu kepada Dalta.

"Satunya cuma lima ribu Gar."Gara terkekeh, "Yaudah gue beli empat."

Dalta khawatir,takut jika nanti setelah memakan donat Gara akan sakit.

"Enak banget, siapa yang bikin?"tanya Gara kagum. Dalta tersenyum melihat Gara memakan donat itu dengan lahap.

"Bun--"

Buggg

"Gara!"

Dalta terkejut saat tiba-tiba seseorang meninju wajah Gara,membuat lelaki itu terpental kebelakang.

Dalta menoleh kearah orang yang telah membuat Gara tersungkur sembari membantu Cowok itu untuk berdiri.

"ELO?"

Dalta naik pitam, ternyata lelaki itu adalah Farka--si cowok sombong.

"Oh jadi gini kelakuan lo Gara." Farka menarik kerah baju Gara. Cowok yang dimaksud menaikkan satu alisnya.

"Dalta, mending lo pergi sekarang. Ini urusan cowok." Dalta hendak menyela namun Gara memberikan tatapan tajam membuat Dalta takut. Dengan segera Gadis itu membawa box miliknya dan berlari menjauh.

"Ada apa?"tanya Gara enteng. Farka tak habis pikir dengan lelaki dihadapannya.

"Dimana Cilla?!"

Gara menutup matanya, "Gue nggak tau dia dimana sekarang. Gue lagi berusaha nyari dia."

Farka kembali meninju Gara, "Bangsat! Lo tau apa yang udah lo lakuin ke dia?!dan sekarang lo deketin cewek yang nggak bersalah buat jadi korban selanjutnya?!"

Gara membalas Farka, "Gue cinta sama Dalta. Nggak mungkin gue nyakitin dia."

"Terus gimana sama Cilla?gimana nasib dia HAH?!"

Gara menunduk, "Kalo masalah itu, waktu itu..."

***

"Dalta, Lo darimana aja sih? Gue nyari-nyari!"

Princess berkata khawatir, karena melihat Dalta yang seperti ketakutan.

"Gue abis makan." Dalta menyimpan box dibawah meja. Matanya menatap Princess yang mengernyit, "Lo... Makan donat itu Ta?"

Dalta mengangguk, membuat Princess menahan napasnya, "Gimana kalo sampe lo sakit Ta? Itu udah kotor!"

"Gue nggak akan sakit sama apa yang Bunda buat dengan cinta."

Princess tertegun, dia segera memeluk Dalta dari samping.

"Gue beruntung punya sahabat kaya Lo Ta,"ucapnya. Walaupun Princess memiliki wajah yang galak namun hatinya itu sebaik seorang putri seperti namanya.

"Gue juga Incess, udah ah jangan melow kaya gini."

Lalu tiba-tiba datang Raden, "Ta, kemarin gue punya utang sama lo ya?"

Dalta mengangguk, "Lima ribu."

Raden segera mengeluarkan uang dari dalam dompetnya. Lima lembar uang 100 ribuan itu terpampang dihadapan Dalta.

"Sekarang udah lunas 'kan? Besok gue mau ngutang lagi hehe."












Masih bingung sama castnya Raden siapa yaaaa😭ada yang mau request?

Dalta & FarkaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang