30. Foto?

29 6 0
                                    

"Ge!!"

Panggil Dalta sembari setengah berlari,lelaki yang dipanggil pun menoleh.

"Anterin gue beli bahan buat donat,gue mau mulai jualan lagi besok,"ucap Dalta kini sembari menaiki motor Gean.

Gean mendengus,"gue mau nyiapin berkas buat nikah Taaa,"ucap Gean dengan nada pelan. Dalta menutup mulutnya.

"Oh iya gue lupa,Yaudah gue beli sendiri aja!"

Gean menahan tangan Dalta,"ayo gue anter!sebagai kakak yang baik,tapi lo izin dulu sama calon bini gue alasan gue telat pulang karena lo!"

Dalta mengeluarkan ponselnya,"iyeee bawel!"

Saat hendak keluar dari gerbang sekolah,tiba-tiba saja motor Gean disalip oleh motor berwarna hitam. Dalta dan Gean hampir terjatuh namun syukurlah karena Gean memang lihai dalam mengendarai motor.

"Gara?ngapain lo?"tanya Gean masih dengan nada tenang,ia mematikan mesin motornya kemudian turun dan mendekati Gara.

"Dalta balik sama gue,"ucap Gara dengan nada menantang. Gean mengernyit,"lo siapa ya?pacarnya??"

Dalta yang merasa menjadi bahan obrolan pun memilih ikut turun dan mendekat. Ia mencengkram lengan Gean.

"Dia udah putus sama cowoknya 'kan?berarti bebas dong gue deketin?" Gara menatap Dalta.

"Ayo balik bareng gue." Gara hendak menarik Dalta namun Gean menutupinya.

Dalta menggeleng,kini tak ada lagi rasa senang dalam hatinya melihat Gara setelah tahu kelakuan lelaki itu.

"Dia balik sama gue,lo gaboleh maksa adik gue!" Gean mulai marah,ia awalnya tak ingin tersulut emosi karena sejak ia tahu semua dari Cilla,ia mulai membenci sosok Gara.

"Dalta balik sama gue atau gue ungkap semuanya??"

Dalta dan Gean mengernyit tak paham.

Gara terkekeh,ia turun dari motornya kemudian mengeluarkan ponsel,memperlihatkan sebuah foto yang mau mampu membuat mereka berdua menutup mulutnya.

"Ayo,gue mau balik sama lo."

Dalta mendekat pada Gara,ia mengisyaratkan pada Gean bahwa ia akan baik-baik saja.

"Nah gitu dong,lo harus jadi adik yang baik buat Kakak lo ya?"

Dalta & FarkaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang