35. Model shampo

19 7 0
                                    

Dalta tersenyum melihat hasil fotonya. Setelah itu ia berjalan mendekat.

"Bagus nggak?"tanya Farka ingin mengambil ponsel milik Dalta namun gadis itu segera menyimpan ponselnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bagus nggak?"tanya Farka ingin mengambil ponsel milik Dalta namun gadis itu segera menyimpan ponselnya.

"Bagus banget,lo ganteng!"

Farka cemberut,"bisa nggak manggil aku-kamu?"

Dalta tampak berpikir,"emang kenapa kalo lo-gue?"

"Gatau rasanya pingin kamu ngomong aku-kamu gitu,nggak boleh?"

Dalta tersenyum jahil,"gamau!"

Farka cemberut,"Yaudah gapapa kalo gamau."

"Hahahahaaaa,lucu banget sih wajahnyaaa!" Dalta mencubit pipi Farka karena lelaki itu begitu lucu. Ia kini tak akan merasa gengsi lagi untuk mengatakan bahwa Farka begitu tampan. Ia benar-benar tampan dengan rahang tegas dan juga hidung mancungnya. Dalta menangkup pipinya,"ganteng banget sih pacar aku."

Pipi Farka seketika merona,jantungnya kembali berdegup kencang. Tak ingin Dalta tahu lelaki itu akhirnya memeluk Dalta.

"Jangan pernah ngajak putus lagi ya?aku sayang kamu,kali ini bener-bener sayang nggak ada maksud apapun."

Dalta menaik-turunkan kepalanya,ia juga sama. Tak ingin melepaskan Farka lagi. Ternyata yang ia butuhkan hanya Farka,kehadiran Farka di sisinya.

"Besok berangkat sekolah bareng lagi ya?kamu jemput aku!"

Farka memberikan gestur hormat,seraya mengajak Dalta masuk kedalam mobil.

"Capek nggak hari ini?"tanya Farka. Dalta seketika menggeleng,cape apanya?dari pagi Farka mengajaknya liburan kesana kemari mana mungkin Dalta cape?justru ia merasa senang.

"Engga,kali-kali kaya gini lagi ya."

Farka mengangguk,tangannya sesekali mengelus surai hitam panjang Dalta.

"Jangan pernah potong rambut ya?aku suka banget rambut panjang kamu." Dalta memperhatikan rambutnya,kemudian terkekeh,"jadi suka rambutnya doang nih?"godanya.

Farka cepat-cepat menggeleng,"bukan gitu,tapi suka aja liat rambut panjang kamu."

Dalta mengibaskan rambutnya bangga,"cocok jadi iklan shampo dong?"

Farka tampak berpikir dengan tangan berada di dagu,ia menatap penuh rambut Dalta.

"Rambut kamu terlalu cantik sih buat jadi iklan shampo."

Farka tidak berbohong,rambut Dalta sangat halus dan wangi. Ditambah lebat dan hitam,itu terlalu sempurna menurut Farka.

"Nanti aku bikin produk shampo sendiri deh,kamu yang jadi modelnya ya?"

Dalta & FarkaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang