18. Letta

28 10 0
                                    

Dalta berjalan lunglai hari ini, entah kenapa rasanya ia sangat malas pergi ke sekolah.

Dalta sangat mengantuk, gadis itu tak bisa tidur semalam karena terus memikirkan setiap hal yang Farka lakukan.

"Bunda, Dalta berangkat ya." Bunda yang sedang menghitung donat itu menoleh, tersenyum kearah Dalta. Senyum yang begitu sejuk di matanya, senyum yang seolah-olah mengatakan pada Dalta bahwa semua yang akan ia lewati pasti baik-baik saja.

"Kok lesu gitu sih? bukannya kemarin udah main sama pacar?"tanya sekaligus menggoda Putrinya.

Dalta tersenyum kecut,"males Bunda, jangan bicarain dia pagi-pagi gini."

"Kalian berantem?"tebak Bunda membuat Dalta mendengus.

"Tiap ketemu juga suka berantem, udah biasa Dalta sama dia berantem Bun, tapi kalo akrab sampe mesra kaya... kemarin itu ngeri Bun!"cerocos Dalta. Bunda menyodorkan nasi kuning yang ia beli untuk sarapan.

Dalta seketika berbinar, "Wihhhh, nasi kuning Bu Inah udah buka lagi?"

Bunda mengangguk, kemudian ikut duduk dihadapan Dalta.

"Makan nanti keburu Gean kesini."

Dalta mengangguk, kemudian melahap nasi kuningnya.

"Bunda,Dalta berangkat yaa Assalamualaikum." Dalta menyalimi Bunda kemudian berlari keluar rumah dengan dua box donat ditangannya.

Gean yang sedang berkaca di spion pun segera membantu.

"Ta, gue ganteng nggak?"

Pertanyaan Gean membuat Dalta mengernyit, tak biasanya seorang ketua osis itu bertanya hal seperti itu.

"Ganteng,kenapa dah tumbenan amat nanya gitu?"

Gean melebarkan senyumnya, kemudian menyugar rambut, "gue lagi naksir sama cewek Ta, dia bakal suka sama gue nggak ya?"

"Ya kalo lo nggak bikin dia ilfeel pasti suka, mau lo ganteng atau nggak kalo lo sopan sama perempuan dia pasti welcome kok, asal nggak kurang ajar aja pas ngedeketin kaya si bangsat itu,"ceramah Dalta panjang lebar.

"Oke, doain gue ya? semoga gue bisa nyusul punya pacar."

"Amin, emang lo naksir siapa?"

***

Satu sekolah heboh.

Entah siapa yang menyebarkan tentang hubungannya dengan Farka.
Dalta menjadi pusat perhatian sekarang, padahal sudah berapa hari ia dan lelaki itu berpacaran kenapa hebohnya sekarang?

Banyak para gadis yang tersenyum kearahnya, dan ada beberapa yang mendelik melihatnya. Dalta hanya menghela, mungkin saja Farka seorang lelaki populer hingga ia diperlakukan seperti ini.

Dan,ternyata hal ini berpengaruh pada dagangannya.

"Masih banyak banget."

Princess ikut menghitung, ia memperhatikan orang-orang yang seperti mengabaikan mereka berdua.

"Ada yang nggak beres,"lirih Princess kemudian ia bangkit dari duduknya.
Menghampiri seorang gadis yang melewati keduanya.

"Heh,sini lo!"

Perempuan itu terkejut, saat lengannya ditarik paksa oleh Princess.
"Ada apa ya?"tanya gadis itu hati-hati.

"Kenapa lo pada cuekin Dalta?"tanya Princess dengan mata tajamnya. Membuat gadis itu menunduk.

"Jawab anjir!"kesal Princess.

"Kita disuruh, buat nggak beli donat Dalta."

Princess semakin mencekal gadis itu.

"Siapa?siapa yang berani nyuruh?"

Gadis itu terdiam, kemudian menatap Princess dan beralih menatap Dalta.

"Letta."


Dalta & FarkaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang