5. Cilla

58 21 8
                                    

Svarga
Lo dimana Cil? Gue khawatir:(

Terdengar helaan napas panjang dari mulut gadis yang kini berdiri seraya menatap hamparan air dibawahnya.

"Aga..."lirihnya memanggil nama sang sahabat. Svarga dan Farka sudah menjadi sebagian dari hidupnya. Seharusnya dari awal Cilla menuruti perkataan Farka yang mengatakan untuk tidak menjalin hubungan dengan Gara.

"Udah terlambat, gue nggak bisa balik lagi." Cilla memegangi perutnya,terdapat satu nyawa yang ikut bersamanya.

"Maafin Ibu kamu ya sayang, Ibu nggak bisa bawa kamu melihat dunia. Dunia ini kejam Nak, jadi Ibu tak ingin melihat kamu menderita." Cilla menangis seraya mengelus perutnya, Masa depannya telah hancur.

Cilla tersenyum, "Kamu bakal liat Om Farka sama Om Svarga di atas sana sama Ibu. Jadi ikut Ibu ya Nak? Kita bakal hidup bahagia."

Saat hendak melompat, seseorang menarik tangannya.

"Jangan mati membawa anak yang tidak bersalah itu."

"ELO?!"

lelaki itu tersenyum. Memeluk sang gadis yang sekarang menatapnya tak percaya.

"Ikut gue ya?"

***

"Lo udah makan?"

Pertanyaan Gean dijawab gelengan oleh Dalta. Gadis itu dengan segera memeluk lengan Gean yang berada disampingnya.

"Pingin Nasi padang."

Gean terkekeh, bagaimana bisa Dalta yang terkenal gadis kuat itu malah menye-menye kepadanya.

"Jadi sekarang ke rumah makan dulu?"tanya Gean memakaikan helm ke kepala Dalta.

"Iyaaaa Gean ganteng."

Gean terkekeh setelah menemani Dalta berkeliling untuk menitipkan donat ke warung-warung sekarang mereka akan pergi ke rumah makan.

"Siapa yang nraktir nih?"tanya Gean setengah bercanda. Dalta mengacungkan tangannya lucu, "Gue!"

Gean hanya tertawa, Dalta memang senang sekali membuat lelaki itu gemas.

Apalagi kalau sudah cemberut lucu seperti sekarang.

"Kenapa lagi Ta?"tanya Gean gemas setelah makan tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kenapa lagi Ta?"tanya Gean gemas setelah makan tadi. Dalta memandang kearahnya, "Bunda udah makan belum ya?"

Gean dengan segera mengusak kepala gadis itu. Jujur, Gean sangat menyayangi gadis ini.

"Pasti udah makan Ta, ayo ah sekarang kita main,"ajak Gean. Dalta mengernyit, "Main kemana?"

Gean tampak berpikir, "Kemana ya..."

"Ke rumah Tante lo aja Ge, gue kangen." Gean sempat berpikir kemudian mengangguk.

"Yey!"

Dan berakhirlah mereka berdua disini, Dalta sekarang sedang duduk diteras, melamun lebih tepatnya.

Gean kembali membawa bolu buatan tante yang kebetulan sedang berada di kamar mandi.

Dalta menoleh dengan wajah antusias menerima piring itu. Matanya mengerjap lucu saat memakan bolu buatan Tante Gean.

Rasanya enak, sangat enak. Gean kembali tersenyum melihat Dalta.

"Bahagia terus ya Ta? Seenggaknya buat gue."

Dalta menoleh, menatap mata Gean yang teduh. Tiba-tiba airmatanya jatuh saat itu juga.

"Gue nyuruh lo bahagia, bukan nangis kaya gini,"tutur Gean menghapus linangan sungai kecil yang mengalir dipipi mulusnya.

Dalta terkekeh, membantu kegiatan lelaki itu. "Gue bahagia bisa kenal sama Lo, Ge."

"Harus, lo harus bahagia sama gue Ta."
Andai, andai saja Dalta tahu bahwa Gean menyembunyikan sesuatu yang mungkin akan membuat gadis itu hancur dikemudian hari.











Gean ganteng banget ihhh:(💕

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gean ganteng banget ihhh:(💕

Dan ini sosok Cilla

Cantik banget kesayangannya Farka sama Svarga😭


Oh iya jangan lupa vote dan komennya yaaa see you next chapter<3

Dalta & FarkaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang