Dalta menatap Farka yang tiba-tiba berada di rumahnya.
"Ngapain?"
Farka yang sedang duduk di kap mobil akhirnya menoleh, kemudian tersenyum.
"Pagi sayang, nganter tuan putri aku sekolah." Farka mendekat kemudian memberikan satu tangannya.
"Apasii geli banget."
Farka kini bergerak membuka pintu untuk Dalta. Sementara sang gadis hanya bisa diam mengikuti.
"Udah sarapan?"tanya Farka setelah menyimpan semua box di belakang. Dalta mengangguk, "udah, tapi kalo mau traktir ayo aja."
Farka tertawa, ia kemudian mengusap rambut Dalta,"kamu mau makan apa emang?"
"Bubur ayam." Farka mengangguk, kemudian membuka ponsel miliknya.
"Bubur ayam ya... oh ada di depan belokan kiri, kita kesana dulu oke?"
Dalta mengangguk, kepalanya menyender di kepala kursi.
Geanganteng<3
Geeee sorry banget gue gabisa berangkat bareng dijemput pacar:(
Hahaha iya Ta gapapa, Farka udah minta izin ke gue kok tenang aja
Lagian gue juga lagi ada urusan, hati-hati dijalan yaaa
Iyaaa Geee love you:*
Dalta kembali menyimpan ponselnya, kemudian ia melirik Farka.
"Lo minta izin ke Gean?"tanya Dalta sambil menyamping. Farka mengangguk.
"Iyalah orang dia..."
Perkataan Farka terhenti, karena mengingat sesuatu.
"Kenapa?"
"Nggak, gajadi."
"Dih?"
Kini mereka sudah sampai, Dalta menoleh kearah lelaki itu, "bukain pintu dong, gue 'kan pacar lo sekarang,"ucapnya dengan nada manja.
"Jangan gitu nanti gue cium tau rasa." Farka segera keluar kemudian membuka pintu untuk Dalta. Sebelum keluar Farka menyempatkan diri untuk mengelus surai panjang Dalta yang... entah kenapa sangat candu baginya.
"Mas buburnya dua yaaa,"pinta Dalta dengan riang. Kemudian duduk dihadapan Farka.
"Gimana luka kamu? masih sakit?"tanya Farka mengelus kening Dalta yang terkena cakar Letta.
"Udah enggak, gila tu cewek."
Farka mengangguk mengiyakan, lalu tangannya beralih untuk mencubit pipi Dalta.
"Gemes ih, baru nyadar punya pacar cantik banget,"ucapnya setelah dicubit terganti dengan elusan di pipi kanannya.
"Gombal lo nggak mempan buat gue,"ucap Dalta kemudian menghempas tangan Farka. Gadis itu memperhatikan langit pagi ini. Suasananya cerah.
"Aku nggak gombal kok, ini tuh fakta Yang." Farka tersenyum begitu melihat bubur ayam keduanya sudah tiba.
"Makasih Mas."
"Sama-sama."
Farka kemudian membawa bubur miliknya, "kamu tim bubur diaduk atau enggak?"
Dalta yang sedang memperhatikan ponsel pun menyimpan ponselnya.
"Tim enggak."
Farka menghela kecewa, "padahal enak diaduk lho."
Dalta mulai memakan buburnya,"ya itu pilihan masing-masing sih, kalo diaduk cepet banget encernya."
Farka ikut menyuapkan buburnya,"tapi cepet abisnya."
Keduanya makan dengan tenang, sampai tiba-tiba Farka berceletuk.
"Kamu punya Kakak ya Yang?"
***
Dalta heran.
Kenapa sekarang Gara menghadangnya. Gadis itu tadinya hendak membawa box yang tertinggal di kelas 12.
"Gara?ada apa?"
Lelaki dengan kulit putih itu segera menghampiri, kemudian mencekal lengan Dalta.
"Ta, gue mau jujur sama lo."
Dalta mengangguk, kemudian melepas cengkalan Gara.
"Nanti pulang sekolah tunggu gue, gue bakal cerita semuanya."
Setelah itu Gara pergi, meninggalkan Dalta yang menghela sembari menatap punggung Gara.
"Rumit banget sih hidup gue?"
***
"Nih."
Dalta terkejut begitu mendapati Farka yang tiba-tiba memberikannya sebungkus roti isi cokelat. Lelaki itu kemudian duduk dihadapan Dalta yang sedang mengerjakan tugas.
"Ngapain lo kesini?"
Farka menghela, "bisa nggak sih kalo aku dateng tuh nggak usah nanya 'ngapain?' aku sengaja mau ketemu kamu."
"Oh,"respon Dalta yang kini mulai membuka bungkus roti, "makasih btw."
Farka berdeham, kemudian memperhatikan Dalta yang sedang mengunyah.
"Laper?"
Dalta mengangguk, "lagi pusing gue,jadi harus banyak asupan."
Aku double up xixi >_<
Jangan lupa vote, komen, sama follow aku yaww💕
![](https://img.wattpad.com/cover/275984416-288-k816980.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dalta & Farka
Teen FictionDalta, seorang penjual donat disekolah. Gadis yang mampu berjuang sendirian harus berurusan dengan Farka, cowok yang membuat usaha bundanya sia-sia. Namun,entah kenapa Farka malah mendekatinya dan berkata bahwa ia menyukai gadis itu tanpa alasan yan...