Mobil milik Farka terparkir di depan rumah Dalta,gadis itu segera keluar dari rumah,tersenyum hangat mendapati mantan kekasihnya.
"Ayo masuk."
Farka menggeleng,"aku mau ngajak kamu keluar,cepet siap-siap."
Dalta melihat penampilan Farka sore ini,memakai kaos berwarna cream dan juga jaket jeans beserta dengan celana jeans hitam. Tak lupa rambutnya yang selalu menjadi nilai plus karena tertata rapi. Dalta menghela,mengapa lelaki dihadapannya tampan sekali?
"Oke tunggu bentar,gue ganti baju dulu."
Farka mengangguk,ia pun akhirnya duduk di kap mobil sembari membuka ponsel. Namun tak lama ada seorang gadis yang mendekatinya.
"Kakak lagi cari siapa?"tanya gadis yang Farka lihat seperti seumurannya. Farka berdiri,ia menunjuk rumah Dalta.
"Oh mau mesen donat ya?"tanyanya lagi. Farka hendak menggeleng namun gadis itu kembali bersuara.
"Jangan beli donatnya Dalta,dia anak haram Kak,semua tetangga disini tahu gimana bejat Ibunya Dalta,mending cari tukang donat yang lain deh,Ibu saya juga jualan donat lebih enak,Kakak mau?"
Wajah Farka berubah marah,ia berdeham guna meredakan amarahnya.
"Boleh minta nomer Kakak nggak?nanti aku—"
"Nggak." Wajah Farka berubah lebih dingin.
"Dan,jangan pernah hina pacar saya,Dalta pacar saya,dia akan jadi menantu Mahardika,tanya Ibumu,siapa Mahardika?"sengit Farka. Ia mengeluarkan sejumlah uang dari dompetnya.
"Kalau butuh uang,saya bisa kasih tapi jangan sampai menjatuhkan bisnis oranglain demi keuntungan bisnis kamu,saya benci orang seperti itu." Farka melempar uang itu tepat dihadapan si gadis.
"Pa-pacar?"gugup gadis itu. Farka mengangguk,"iya,Dalta pacar saya jika kamu berkata seperti tadi lagi,kamu akan berurusan dengan pengacara saya,saya akan laporkan kamu."
***
"Nama dia Della,gue gatau Bunda sama gue pernah ngelakuin apa sampe dia benci banget,bahkan sampe ikutan jualan donat juga semenjak tau donat Bunda laris,"ucap Dalta begitu Farka menceritakan tentang orang kurang ajar tadi.
"Namanya orang udah nggak suka itu gaada alasan Ta,lo napas aja salah buat mereka yang nggak suka sama lo,dia sirik sama Bunda dan lo,Dalta."
Dalta mengangguk sembari memakan ramen punyanya. Farka masih kesal sebenarnya kepada gadis bernama Della itu.
"Mau kemana?"tanya Dalta begitu Farka bangkit dari duduknya.
"Ada barang yang ketinggalan di mobil,gue ambil dulu sebentar,"jawab Farka kini mulai keluar dari area kedai ramen tersebut.
Dalta masih asik memakan makanannya dengan nikmat,ia tak menghiraukan beberapa pasang mata yang menatapnya karena itu bukan urusan penting baginya.
Tak lama Farka kembali dengan bucket bunga dan juga boneka teddy besar. Dalta masih tidak menghiraukan kehadiran Farka karena fokusnya. Namun,saat Farka sampai di hadapannya dengan senyum lebar,Dalta hampir menjatuhkan sendok yang ia gunakan.
"Maaf untuk kesalahan aku sebelumnya,maaf karena kamu harus berurusan dengan aku,maaf aku pingin kamu sekali lagi,aku mau kamu sekali lagi menjadi bagian dari kehidupan aku."
Farka menyodorkan bunga itu dengan senyum yang semakin merekah.
"Kamu mau jadi pacar aku lagi?sekali lagi?"
Sorakan orang-orang mulai terdengar,Dalta terkejut bukan main. Ia melihat sekitar,tak percaya jika Farka akan melakukan hal ini.
"Gue maluu,"lirih Dalta menutup wajahnya yang merona. Sumpah demi apapun perutnya seperti dikelitiki oleh ribuan kupu-kupu.
Tapi sedetik kemudian ia mengangguk sembari bangkit dari duduknya dan memeluk Farka. Semua orang semakin bersorak heboh.
Farka harap,tak ada yang bisa memisahkan mereka lagi,entah niat jahat oranglain atau apapun itu.
Mereka berdua harus bahagia dalam kisah perdonatan ini.
Huhuyyyyy balikan niiiii😍
Maaf banget ceritanya aku anggurin hampir satu tahun entah kalian masih baca kisah perdonatan ini atau engga:(tapi makasiiii buat yang masih setia baca,love you all💕

KAMU SEDANG MEMBACA
Dalta & Farka
Teen FictionDalta, seorang penjual donat disekolah. Gadis yang mampu berjuang sendirian harus berurusan dengan Farka, cowok yang membuat usaha bundanya sia-sia. Namun,entah kenapa Farka malah mendekatinya dan berkata bahwa ia menyukai gadis itu tanpa alasan yan...