1. Deskripsi tukang donat

116 25 4
                                    

"Bunda aku berangkat ya! donatnya aku bawa dua box!"

Dalta berteriak begitu mendengar suara air yang mengalir didalam kamar mandi.

"IYA HATI-HATI!"sautan dari dalam kamar mandi membuat Dalta segera meraih dua box besar diatas meja.

"Assalamualaikum Bunda Sayang!"

"WAALAIKUMSALAM!"

Kakinya yang terbalut sepatu berwarna hitam itu segera berjalan keluar dari rumah, terlihat sudah Gean yang menunggu diatas motor berwarna merah.

Motor ninja yang Gean akui ia harus menabung selama 1tahun lamanya itu memang kesayangan lelaki itu.

"Bawain satu kek!"kesal Dalta berharap Gean peka kalau ia sedang kesusahan. Lelaki itu melirik lalu dengan ogah-ogahan Gean membantu, demi sang sahabat yang mencari rejeki.

"Kalo elo bukan sahabat gue, males banget boncengin cewek bawa box gede gini,"ketus Gean seraya cemberut karena kini motornya terasa penuh sekali.

"Amal Ge, lo harusnya bersyukur motor lo ada manfaatnya buat oranglain!"nasihat Dalta disertai kekehan. Mereka pun segera berlalu menuju sekolah. Diperjalanan sesekali Gean tersenyum kepada orang-orang, berbeda dengan Dalta yang terkenal garang.

Kini, Dalta dan Gean berjalan menuju kelas IPS 3.

"DONAT UDAH NYAMPE GUYS!"

Teriak Princess yang memang sangat menantikan Dalta karena perutnya keroncongan.

Dalta tertawa, menyimpan box itu yang langsung diserbu oleh siswa-siswi yang kelaparan.

"Dalta ini yang rasa keju berapa?"tanya Rehan.

"Goceng aja." Dalta selonjoran seraya memperhatikan teman-temannya yang mengerubungi box miliknya. Gean yang berada diambang pintu segera mencolek kepala gadis itu.

"Gue kekelas dulu ya,"pamitnya yang dibalas jempol oleh Dalta.

Gean segera berlalu, dan tergantikan oleh Princess yang siap membantunya berkeliling sekolah untuk menjual sisa donat yang ada.

"Ta, gue beli dua ya."

"Gue mau yang coklat sama blubberry-- eh sama keju juga."

"Dalta yang cantik gue mau satu tapi ngutang dulu oke? Duit gue gaada receh."

Nah kalo yang terakhir itu Raden, cowok ningrat yang katanya uang didompetnya tidak ada receh. Dalta mengangguk karena pada akhirnya Raden suka membayar 10 kali lipat.

Ya, maklum aja Raden ini orang paling tajir dikelas tapi paling banyak ngutang.

"Oke Aden, Incess bantuin gue yuk keliling." Princess mengangguk, kemudian senyum-senyum sendiri. "Lumayan bisa sekalian caper ke Kenzo."

Kenzo itu merupakan gebetan Princess yang telah ia sukai selama satu tahun lamanya. Dalta menggeleng sudah biasa dengan semua tingkah sahabatnya itu, kemudian segera melangkah keluar kelas.

"DOTA DOTA DOTA DONAT DALTA!"

"KALIAN HARUS BELI DONAT DALTA KALO GAMAU JADI MUSUH GUE!"kali ini Princess yang teriak, karena semua murid paling takut jika berurusan dengan Princess yang memiliki andil paling tinggi didunia perbullyan.

tak lama banyak murid yang mengumpul untuk membeli donat. Hal itu membuat Dalta dan Princess tersenyum senang.

Dalta menegang saat matanya menatap Gara, Lelaki yang ia sukai selama bersekolah di SMA Dharma Bakti.

Dalta dengan segera menunduk, saat geng Gara melewatinya dan Princess. Sedangkan sang sahabat terpaku melihat Kenzo yang berada dibelakang Gara.

"Kenzo ganteng banget, kenapa dia nggak suka sama gue ya Ta?"puji Princess dengan mata fokus menatap Kenzo yang menjauh dari jangkauannya.

Dalta & FarkaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang