Dalta terkejut, mendengar penuturan Farka yang... tidak masuk akal.
"Lo mabok?"
Farka mendengus, memalingkan wajahnya. Memang, seharusnya ia tak memilih jalan ini.
"Gue serius, jadi cewek gue."
Dalta memutar bola matanya, "apa yang gue dapet kalo gue pacaran sama lo?"
Farka kembali menoleh, ia menghadap Dalta kemudian meraih dagu gadis itu.
Keduanya saling bertatapan, Dalta mencoba mendalami mata tajam lelaki itu. Apa maksud sebenarnya?apa alasannya? dan... apa keuntungan yang akan gadis itu dapatkan jika menerima tawaran Farka.
"Apapun."
Dalta terkesiap, memandang wajah Farka dari jarak sedekat ini tak pernah ada dalam pikirannya.
"Lo bakal dapet apapun yang lo mau,"tambahnya. Tangannya kembali turun, kemudian ia menatap langit yang masih teduh,lalu tatapnya beralih pada Svarga yang kini sedang mengobrol dengan Lula--kekasihnya.
"Duit?"
Dalta ikut memperhatikan kedua sejoli itu, "gue nggak sematre itu."
Farka terkekeh, "terus? apa yang lo mau?cewek kaya lo pasti lebih butuh duit daripada apapun."
Dalta menahan napasnya, tak pernah ia merasa dipermalukan seperti ini.
"Maaf, gue nggak butuh duit lo. Permisi."
Dalta berbalik hendak pergi meninggalkan lelaki kurang sopan santun itu.
"Nyokap lo,"seru Farka ikut berbalik.
Langkah Dalta terhenti, menunggu apa yang akan Farka ucapkan selanjutnya.
"Nyokap lo, bawahan bokap gue."
Dalta berbalik, ia baru teringat sesuatu.
Mahardika...
"Sebenernya, mau lo apa Ka?"tanya Dalta jenggah juga. Matanya yang semula menajam kini berubah sendu menbuat Dalta mengernyit.
"Gue mau lo." Farka kembali mendekat. Senyuman miring ia berikan kepada sosok dihadapannya.
"Apa yang bakal lo dapet? gaada Ka."
Dalta memundurkan tubuhnya, mencengkram sisi roknya dengan perasaan gelisah. Apa yang lelaki ini mau dari dirinya?
"Banyak, gue dapet banyak dari lo." Farka memindai setiap tubuh gadis dihadapannya.
"Termasuk tubuh lo."
Plaakkk
Satu tamparan telak diterima oleh Farka, gadis itu menatap tak percaya lelaki dihadapannya.
"Gue emang bukan orang kaya Farka, tapi gue bukan cewek se-murahan itu!"teriaknya. Napasnya memburu, tak percaya ia kembali dihina oleh lelaki dihadapannya.
Dalta ingin sekali menangis, namun ia tak ingin dianggap gadis cenggeng oleh siapapun kecuali Gean.
"Gean..."
Dalta teringat akan pesan Gean. Ia seharusnya mendengar lelaki itu. Tak seharusnya ia berhubungan dengan Farka ataupun Gara.
Farka yang mendapat tamparan langsung terdiam, seperti baru menyadari apa yang telah ia katakan.
"Ta..."
Dalta berlari meninggalkan Farka yang hendak mencekalnya. Ia merutuki mulutnya yang seenaknya berbicara seperti itu.
Dalta pergi tanpa sepatah katapun,meninggalkan dirinya yang kini termenung penuh sesal.
Farka meraup wajahnya kasar, "anjing!"
Ia tak tahu kenapa jadi seperti ini, perasaannya dan semua yang telah ia rencanakan,apakah akan... hancur karena perasaannya?
Jadi... Farka suka sama Dalta gitu?>_<
Oh iya kalo ada typo tandain yaaa karena aku masih belajar dan jangan lupa buat vote dan komen yawww💕
KAMU SEDANG MEMBACA
Dalta & Farka
Teen FictionDalta, seorang penjual donat disekolah. Gadis yang mampu berjuang sendirian harus berurusan dengan Farka, cowok yang membuat usaha bundanya sia-sia. Namun,entah kenapa Farka malah mendekatinya dan berkata bahwa ia menyukai gadis itu tanpa alasan yan...