31. Cukup

26 6 0
                                    

"Apa?Gara punya foto aku tanpa busana?!"

Gean menunduk,tadi saat Gara membawa Dalta,Gean segera mengikuti mereka berdua. Ternyata Gara hanya mengantar Dalta pulang sampai rumah. Tak berniat macam-macam.

Setelah itu Gean memutuskan untuk kembali ke rumah peninggalan orangtuanya yang ditempati oleh Cilla,sementara dirinya memilih untuk tinggal bersama Tante yang merawatnya.

Cilla menjambak rambutnya frustasi,ia kembali terisak.

"Aku bodoh,bodoh!!!"raung Cilla dengan wajah tak keruan. Gean berusaha menenangkan dengan memeluk gadis itu.

"Gimana kalau Dalta jadi sasaran selanjutnya?gimana Gean?kenapa kamu nggak tahan Dalta!"kesal Cilla. Bagaimanapun,Cilla menyayangi Dalta,setelah tahu bahwa Dalta adiknya Gean.

"Aku udah nyoba nahan dia tapi Dalta nggak mau foto kamu ke sebar."

Cilla menghapus airmatanya,ia bergegas mengambil jaket dan juga ponselnya.

"Mau kemana kamu?"tanya Gean.

"Nemuin Gara."

***

"Kenapa bete gitu sih wajahnya sayang?"

Farka melengos begitu Letta bertanya padanya,ia memberikan pesan pada Farka untuk menemaninya ke bar malam ini.

Dengan gaun terbuka dan juga make up mencolok,Farka sedikit risih berada di sekitar Letta.

"Jangan manggil gue sayang,"ancam Farka. Letta terkekeh,"kamu mau aku sebaran video Cilla yang dipake sama banyak orang?"

Farka mengepalkan tangan,ingin sekali menghajar Letta saat ini.

Letta membuka kamera kemudian mendekatkan wajahnya pada pipi Farka,mengecupnya bersamaan dengan suara jepretan kameranya.

"Apa perlu kita ngelakuin hal lebih jauh?"tanya Letta menggoda Farka sesekali memainkan kancing kemeja yang Farka kenakan.

"Goblok,gue nggak mau nyentuh cewek kaya lo!"

Farka geram,ia akhirnya keluar dari tempat berisik itu,namun matanya berfokus pada seorang gadis memakai gaun berwarna hitam dengan potongan rendah bersama dengan seorang lelaki.

"Dalta?" Farka bergerak mendekat begitu tahu jika gadis itu ternyata seperti diseret oleh Gara. Tanpa aba-aba Farka memberikan pukulan telak di pipi Gara.

"Farka!" Dalta hendak menangis kemudian bersembunyi di balik Farka. Setelah kejadian beberapa jam yang lalu akhirnya ada yang mau menolongnya.

Gara bangkit,amarahnya memuncak begitu Farka menghentikan rencananya.

"Lo jangan ikut campur!!"

Gara membalas meninju perut Farka sampai lelaki itu tumbang,namun segera ia kembali bangkit.

"Jangan ikut campur atau Cilla yang jadi korbannya!" Dalta menunduk,Farka yang mendengar nama sahabatnya disebut langsung menyerbu Gara kembali.

"Jangan bawa-bawa Cilla anjing!"teriak Farka. Perkelahian tidak bisa dihindari.

Dalta hanya bisa terdiam,syok dengan apa yang sudah terjadi. Ia mencoba menutup bagian atas tubuhnya yang terbuka,ingin berlari namun ia tak bisa meninggalkan Farka.

"Dalta lari!!"teriak Farka.

Dalta menggeleng,ia tak mau jika sampai Cilla yang menjadi imbasnya.

"Kalau lo berani beranjak satu langkah aja,gue akan buat hidup Cilla lebih menderita dari kemarin!"

Dalta mematung,ia mulai menangis.

Perkelahian itu berhenti karena banyak orang yang melerai,kedua lelaki itu menatapnya.

Mereka seakan menyuruh Dalta untuk mendekat pada mereka. Saat Dalta melewati Farka,ia berbisik.

"Bantu gue."

Saat sudah sampai di samping Gara,Dalta memandang Farka dengan tatapan memohon. Ia sangat takut.

"GARA!!"

Semua orang menatap perempuan yang tiba-tiba berteriak. Dengan deraian airmata gadis itu tiba di hadapan Gara. Mata lelaki itu turun ke perut seseorang yang telah ia hancurkan.

"Udah cukup Gar..."

Itu Cilla.

"Jangan jadikan Dalta korban dari bisnis gelap kamu,aku mohon."

Cilla tersungkur,sedangkan Gean membubarkan orang-orang yang mengerubungi mereka.

Gara terdiam,ia masih terpaku pada perut Cilla. Memang ia sudah tahu dimana Cilla berada sampai dirinya bisa membongkar bahwa Gean adalah kakak Dalta.

Namun,ia tak pernah melihat perut itu sedekat ini,melihat bagaimana terlukanya gadis yang ia hancurkan masa depannya demi bisnis yang ia jalani.

Selain menjadikan Cilla sebagai korban taruhan,Gara juga menjual video gadis itu yang sedang digilir oleh teman-temannya.

Cilla bukan korban pertama,banyak gadis yang ia jadikan korban. Tapi entah kenapa... kali ini hatinya seakan sakit melihat perut perempuan itu.

"Farka,Dalta,aku mohon kalian jangan mau ngikutin perintah Gara,mau kalian melakukan perintahnya atau tidak,semua percuma,dia sudah menjual video dan foto aku..."

Mata Farka memanas,ia gagal menjaga Cilla sampai menjadi korban seperti ini. Ia bergerak maju kembali ingin meninju Gara namun lelaki itu terlebih dahulu menjatuhkan tubuhnya dan memeluk Cilla.

"Maafin aku,maafin aku,"lirih Gara.

Farka melihat Dalta yang termenung,ia kemudian menatapnya. Dalam sekejap Farka membuka kemejanya beruntung ia masih menggunakan kaos,lelaki itu memberikan kemejanya untuk menutupi tubuh Dalta.

Gean juga membuka jaketnya,menimpa kemeja yang menutup tubuh Dalta.

"Ayo kita bicarakan ini di rumah,Farka tolong bawa Dalta."

Dalta & FarkaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang