20. Belajar

101 11 4
                                    

"setiap orang punya caranya sendiri untuk menjaga miliknya."
.
.
.

Felly mengajak teman-teman nya langsung duduk di kursi yang kosong. Afgan masih diam. Rossa menghentakkan kakinya.

Rossa menarik tangan Felly. "Gw bilang kan ini kursi gw sama yang lain. Enak aja lu mau duduk!" Tegas Rossa. Felly melepaskan tangan nya.

"Heh semua orang di kantin ini juga tau, tadi lu ga duduk disini! Ga usah buat gw marah deh!" Felly berbicara dengan nada tinggi. Tangan Rossa mengepal.

"Lo duduk disini cuman mau cari muka kan sama Afgan?! Dasar murahan!" Ujar Rossa kasar. Membuat Felly mengangkat tangannya hendak menampar Rossa.

Namun Rossa dengan cepat memegang tangan Felly. Lalu menatap Felly tajam. Dan memelintir tangan Felly. "Lo salah mau nampar orang. Gw ga semudah itu buat di permalukan." Ujar Rossa penuh penekanan.

"Aw. Sakit. Lepasin." Ringis Felly. Rossa melepaskan tangan Felly. Rossa hendak berbalik namun di cegah oleh Afgan. Tangan Rossa di genggam oleh Afgan. Yang setelah itu menarik tangan Rossa.

Hal itu membuat Rossa berbalik badan dan menghadap Afgan sekarang. Jarak mereka sangat dekat. Rossa yang sebelah tangannya memegang dada Afgan dan mata nya yang menatap mata Afgan.

Jantung Rossa berdebar sangat kencang. Iya, Rossa tahu Afgan adalah pacarnya, harusnya ia sudah biasa, tapi tidak jantungnya selalu berdebar kencang setiap dekat dengan Afgan.

"Kamu mau duduk dimana?" Tanya Afgan dengan suara beratnya. Rossa menelan Saliva nya.

"Ditempat yang kosong." Jawab Rossa. Afgan menggenggam tangan Rossa.

"Kita pindah." Ujar Afgan pada teman temannya. Afgan melangkah bersama Rossa menuju tempat duduk yang kosong. Dan diikuti teman-teman Afgan.

"Gimana? Sakit ya? Lo salah buat masalah sama ocha. Rasain tuh!" Ujar Grace lalu melangkah pergi.

Mereka semua duduk di tempat yang kosong. Dan melanjutkan makan mereka. Selesai makan Afgan mengantar Rossa ke kelasnya.

"Kok kamu diam sih dari tadi kenapa?" Tanya Rossa.

"Gapapa. Cuman boleh aku minta satu hal dari kamu?" Tanya Afgan.

"Boleh kok. Mau minta apa?" Tanya Rossa.

"Jangan terlalu dekat sama Dereen apalagi dirangkul gitu jangan mau." Ujar Afgan. Rossa mengangkat alisnya. Lalu tertawa.

"Kamu cemburu?" Tanya Rossa. Afgan diam. Lalu Rossa mengangkat tangannya dan mengacungkan jari kelingking nya.

"Aku janji akan turutin permintaan kamu." Ujar Rossa. Afgan tersenyum. Ia menautkan jari kelingking nya ke jari Rossa.

Setelah itu Rossa masuk ke dalam kelas. Dan Afgan kembali ke kelasnya.

Pembelajaran kembali dimulai. Hingga jam pulang sekolah tiba.

Afgan pergi keluar kelas tanpa pamit ke teman temannya. Afgan meninggalkan sekolah, pergi dengan motornya.

Sedangkan Rossa ia pulang kerumahnya bersama Olivia naik mobil Olivia.

Disini Afgan sekarang di Indomaret. Ia mengambil beberapa makanan ringan. Setelah semua yang dibutuhkan ia ambil, Afgan membayarnya.

Lalu ia pergi ke toko boneka. Ia membeli boneka kecil berwarna pink. Afgan tersenyum kecil saat memegang boneka itu. Setelah dari toko Afgan pergi ke suatu tempat.

Sedangkan Rossa, ia dan Olivia sudah sampai dirumah Rossa. Mereka saat ini sedang memakan cemilan sambil berbincang ria sembari menunggu Afgan yang tidak datang-datang.

AGASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang