"hubungan ini tentang aku dan kamu.. bukan salah satu dari kita.. aku cuman mau kita sama-sama menghadapi semuanya.. aku berharap suatu saat tidak ada yang egois diantara kita."
-Rossa-
.
.
.18.45 WIB
Afgan sudah sampai di depan rumah Rossa. Dia turun dari mobilnya dan memencet bel rumah Rossa.
Rossa keluar rumah dengan senyum manis. Dengan memakai dress berwarna biru, dan rambut yang di gerai.
Afgan tersenyum begitu cantik bidadari di hadapan nya saat ini. Sedangkan Rossa terkejut dengan pakaian Afgan.
"What is this, Afgan Gevanio Bagasditya?" Tanya Rossa pada Afgan. Afgan yang merasa tidak ada salah hanya mengangkat alisnya.
"Kita mau ngerayain ulang tahun kamu, dan kamu pakai ini?" Tanya Rossa. Afgan melihat penampilan nya. Iya sih hanya memakai celana jeans dengan kaos polos putih dan jaket jeans.
"Ganti baju." Ujar Rossa.
"Eh ga usah cha. Apaan sih gapapa gini aja." Ujar Afgan.
Rossa kekeh ia menarik Afgan ke dalam rumahnya, Rossa membawa Afgan ke salah satu kamar di rumahnya.
Afgan melihat seisi kamar. Kamar siapa ini? Rossa? Tidak mungkin, kamar ini dekorasi nya seperti kamar laki-laki.
"Ini kamar siapa cha?" Tanya Afgan. Rossa yang sedang mencari baju di lemari menjawab. "Kamar kak Daniel gan, kakak aku."
Afgan terdiam. Nama itu seperti tidak asing di telinga nya. Iya Afgan tau nama Daniel sangat banyak. Tapi di otaknya kenapa langsung terarah ke satu orang yang ia sangat kenal.
"Kakak kandung?" Tanya Afgan lagi. Rossa mengangguk. Afgan tersenyum kecil. Tidak lama Rossa menemukan satu stel jas berwarna biru.
"Kamu pakai ini, sekarang kamu ganti baju di kamar mandi." Ujar Rossa. Ia mendorong Afgan. Afgan hanya bisa pasrah mengikuti kemauan Rossa.
"Nah kan jadi ganteng." Ujar Rossa.
"Emang tadi ga ganteng?" Tanya Afgan. Rossa tersenyum.
"Ganteng sih, tapi kan jadi lebih ganteng. Masa iya nanti orang yang diundang pakai rapih kamu pakai jeans atas bawah kaya tadi, kaos putih polos lagi. Kan ga enak agan." Ujar Rossa. Afgan hanya tersenyum.
"Yaudah kita berangkat aja. Yuk." Ajak Rossa. Diangguki oleh Afgan. Mereka keluar dari kamar itu dan izin pamit kepada mama dan papa Rossa.
Setelah pamit Afgan dan Rossa pergi menuju tempat tujuan mereka.
Mereka sudah sampai di tempat yang sudah Rossa siapkan untuk perayaan ulang tahun Afgan hari ini. Mereka masuk ke dalam tempat itu. Disana sudah ada banyak sekali teman-teman mereka yang Rossa undang.
"Waduh ada yang pake baju couple an nih.. bisa samaan gitu warnanya.. emang cocok banget deh bapak ketua sama ibu ketua kita.. ganteng dan cantik.. ya ga sih.." ujar Kelvin.
Afgan dan Rossa hanya saling melihat satu sama lain. Keduanya tersenyum kecil.
Mereka semua memulai acara hari ini. Dimulai dari tiup lilin, potong kue, dan acara lainnya termasuk games yang saat ini sedang mereka main kan. ToD.
"Afgan." Teriak Jeri. Afgan menengok. Ia berdoa semoga tidak aneh aneh.
"Tadi kan truth nya udah, sekarang dare yah gan." Ujar Kelvin.
"Nah iya bener. Dare buat Afgan sekarang. Apa yah kira-kira yang keren buat yang lagi ulang tahun." Ujar Jeri.
Alfarez membisikkan sesuatu ke Jeri dan Kelvin. Jeri tersenyum lebar. "Ide bagus." Ujar Jeri.
KAMU SEDANG MEMBACA
AGASA
RomanceAfgan Gevanio Bagasditya siswa laki laki yang terkenal cerdas. Afgan dikenal dengan segala kemisteriusan nya juga terkenal dengan sifatnya yang sangat dingin dan keras kepala. Gelang hitam di pergelangan tangan kanan nya itu menjadi ciri khas nya. ...