26. Dendam atau Cinta

84 6 4
                                    

"kenapa tidak dimaafkan? Karena hati juga punya waktu untuk sembuh dan bisa menerima semuanya."
.
.
.

Hari ini Rossa siap untuk berangkat ke sekolah. Rossa berpamitan dengan kedua orang tuanya juga kakaknya.

"Berangkat sekolah sama siapa kamu cha? Pacar kamu?" Tanya kakak Rossa. Daniel.

"Iya." Ujar Rossa acuh. Ia sangat kesal dengan kakak nya yang selalu menjelek-jelekkan Afgan.

"Cha. Harus berapa kali kakak bilang sih. Putusin dia cha. Kalau dia kena masalah, anti kamu ikutan kena masalah Cha!" Tegas kakak Rossa. Daniel.

Rossa menghela nafasnya. "Harus berapa kali ocha bilang juga kak, dia ga seperti yang kakak kira. Buktinya sampai sekarang ocha baik-baik aja." Balas Rossa.

"OCHA!" Daniel meninggikan suaranya. Kedua orang tua mereka hanya bisa diam.

"Ocha cape ngomong sama kakak. Ocha pamit, takut terlambat." Ujar Rossa. Ia melangkah pergi.

Daniel mengejarnya. Hingga ia bertemu dengan pacar Rossa.

"Ini pacar yang kamu banggain itu?" Ujar Daniel tiba-tiba membuat Rossa dan Afgan yang memakai helm menengok.

"Kamu tau saya siapa?" Tanya Daniel kepada Afgan. Afgan menatap wajah Daniel. Ia diam.

"Saya Daniel Angkasa Sagara. Kakaknya ocha. Saya minta sama kamu untuk jauhi adik saya!" Tegas Daniel.

Rossa terkejut. "Kakak apaan sih." Kesal Rossa.

"Kakak cuman mau yang terbaik buat kamu cha. Masih banyak laki-laki diluar sana yang lebih baik dari dia! Dia cuman anak geng motor brandalan yang bisanya cuman buat masalah! Dia ga pantes jadi pacar kamu cha! Yang ada nanti kamu dibawa sama dia kedalam masalah dia!" Daniel berbicara dengan nada tinggi dan membentak.

Di balik helm nya wajah Afgan sudah dipenuhi amarah. Jika bisa dia ingin menghabisi Daniel sekarang juga.

"Gak. Daniel ga boleh tau ini gw. Sampai waktu itu tiba Daniel ga boleh tau gw ada di sekitar nya." Afgan membatin.

"Udah ya kak cukup! Ocha cape berdebat terus sama kakak! Hubungan ocha yang jalanin, ocha yang rasain, ocha tau kok siapa yang baik dan ga baik buat ocha! Jadi stop ikut campur lagi kak! Ocha cape!" Tegas Rossa. Kini gantian Rossa yang bersuara dengan nada tinggi.

"Cha! Dengerin kakak! Kamu baru pertama kali pacaran, kamu ga tau menau rasanya pacaran cha! Plis kali ini dengerin kakak!" Tegas Daniel.

Rossa menghentakkan kaki nya. "Kita berangkat sekarang aja." Ujar Rossa pada Afgan. Rossa naik ke motor Afgan.

Afgan mengangguk. Ia menyalakan motornya.

"Lo, kalau lo ga jauhin ocha. Gw akan kasih Lo pelajaran! Inget itu!" Tegas Daniel.

Afgan menghela nafasnya. Menengok. "Gw ga takut." Ujar Afgan dengan yakin.

Afgan melajukan motornya. Meninggalkan Daniel dengan amarah.

Di motor hanya ada keheningan. Membuat Afgan menghela nafasnya. Afgan melajukan motornya dengan kecepatan sedang

"Cha." Panggil Afgan. Memecah kesunyian.

"Iyah kenapa?" Tanya Rossa.

"Kamu tau kan manusia itu tempatnya salah." Ujar Afgan.

"Iyah." Jawab Rossa.

"Berarti semua manusia itu pernah berbuat salah kan?" Tanya Afgan.

"Iya." Jawab rossa.

"Kenapa kamu nanya gitu?" Tanya Rossa.

AGASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang