38. Bentuk Cinta Sejati

71 6 3
                                    

"kita adalah 2 hati yang bersatu, 2 raga dalam satu cinta. Jika tidak di dunia, maka surga lah yang akan menjadi tempat kita bahagia bersama.."
.
.
.

Disini. Rumah sakit. Terlihat begitu ramai. Banyak reporter dan wartawan menunggu kabar terbaru dari korban kecelakaan hebat itu.

Bukan hanya Afgan korbannya. Supir truk, dan beberapa pengendara mobil yang juga terlibat. Kecelakaan itu beruntun. Supir truk menjadi tersangka utama karena kelalaiannya.

Di depan ruang ICU. Seorang pria berdiri dengan gagah berdiri di depan ruang ICU. Menatap laki-laki dengan perban di kepala nya, dan alat bantu pernafasan yang terpasang di tubuhnya, terbaring lemah di atas ranjang rumah sakit.

"Kenapa harus lu yang disana gan.. gw merasa gagal jadi kakak yang baik buat lu.. kenapa hal buruk harus terjadi pada lu gan.." ujar Reno.

Sakit sekali rasanya melihat adiknya terbaring lemah disana. Kecelakaan yang mungkin bisa saja merenggut nyawa adiknya itu.

Tapi Tuhan masih begitu baik. Tuhan masih memberikan kesempatan kepada Afgan untuk bisa menjalankan hidup di dunia. Walaupun saat ini Afgan koma.

"Cepat sadar gan. Gw tau lu laki-laki yang kuat.." ujar Reno.

Reno duduk di kursi tunggu depan ruang ICU. Tidak berselang lama Daniel datang bersama dengan teman-teman Afgan.

"Gimana keadaan Afgan?" Tanya Daniel.

Reno menghela nafasnya. "Buruk Niel." Jawab Reno.

"Kak, kita semua yakin kok Afgan bisa melewati masa kritis nya. Dia bisa bangun dari koma nya. Bisa kembali lagi sama kita.." ujar Kelvin.

"Aamiin." Balas Reno. Ia berharap seperti itu. Doa terbaik untuk Afgan.

Kelvin mendekat ke ruangan Afgan. Melihat Afgan yang terbaring lemah lewat kaca.

"Cinta sejati itu nyata yah. Di saat perempuan yang dia sayangi berada diantara hidup dan mati, dia juga bisa-bisa nya ikutan. Gan gan.. cinta Lo sebegitu besarnya.. sampai nyawa lo sendiri lo ga seperduli itu?.." ujar Kelvin.

"Cinta mereka tulus vin, makanya mereka janjian buat ketemuan di alam sana.." ujar Jeri. Candaan yang harusnya membuat tertawa namun tetap saja rasa sedih itu lebih mendominasi.

"Cepet bangun lah. Siapa yang ngurus Ferocious kalau lu begini. Dikira gampang apa ngurus anak-anak keras kepala kayak mereka. Yang bikin mereka tunduk cuman elu, gw mah wakil juga ga dihargain." Ujar Kelvin.

"Dia ga setegas elu gan. Bangun pak. Masih banyak mimpi yang belum kita capai!" Ujar Alfarez.

******

Afgan disini. Di sebuah taman yang indah. Berdiri melihat sekeliling. Tampak asing baginya. Afgan berjalan menyusuri tempat itu. Melihat sekeliling. Ramai sekali. Namun semuanya mengenakan baju putih putih. Sama seperti dirinya saat ini.

Hingga langkahnya terhenti saat melihat seorang perempuan duduk di bangku. Rambut yang di gerai indah. Afgan seperti mengenali nya dari belakang.

Afgan mendekat. "Ocha." Sebutnya. Perempuan itu menengok. Senyum manis terukir di wajah Afgan.

Ia melangkah dan duduk di samping perempuan itu.

"Indah banget ya gan disini.." ujar perempuan itu. Afgan mengangguk. Tidak bisa di pungkiri disini memang begitu indah.

"Lebih indah disini daripada di dunia. Disini semua bahagia. Kalau di dunia, sulit sekali mendapat bahagia itu.. buktinya kita, aku dan kamu, bahagia nya sebentar.." ujar perempuan itu.

AGASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang