40. Air Mata

63 8 3
                                    

"Tuhan punya cara untuk membantu hamba nya.. termasuk lewat perantara seseorang"
.
.
.

Dereen menceritakan semuanya perlahan kepada Rossa. Tentang apa yang terjadi beberapa bulan yang lalu. Rossa tidak bisa menahan air matanya. Ia sudah terisak. Sakit sekali mendengar kenyataan. Hatinya tiba-tiba seperti di hujam pedang tajam.

"A-agan kecelakaan? Di-dia koma?.." Rossa berkata patah-patah. Dereen membiarkan Rossa menangis.

"Kenapa ga ada yang kasih tau aku der. Kenapa semuanya nyembunyiin dari aku?! 5 bulan der, aku nyariin agan, aku memikirkan dia, dia bagaimana, dimana.. kenapa satu pun ga ada yang ngasih tau aku?! Kenapa?!" Rossa berkata dengan nada tinggi.

Dereen menghela nafasnya. "Sebelum kecelakaan, agan nulis surat." Ujar Dereen.

"Surat apa?" Tanya Rossa. Dereen mengeluarkan handphone nya menunjukkan surat yg ditinggalkan Afgan saat kecelakaan itu terjadi.

 Dereen mengeluarkan handphone nya menunjukkan surat yg ditinggalkan Afgan saat kecelakaan itu terjadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ya allah agan.." Rossa terisak. Setelah melihat isi surat itu.

Tidak lama. Rossa menghapus air matanya. "Der. Kamu mau ga anterin aku ke rumah sakit?" Tanya Rossa.

Dereen mengangkat alisnya. Rossa menghela nafasnya. "Aku akan masuk kalau ga ada kak Reno dan siapapun itu. Aku cuman mau ketemu Afgan." Ujar Rossa.

Dereen menghela nafasnya. "Iya aku anterin." Ujar Dereen. Keduanya pergi menuju rumah sakit.

Di rumah sakit dereen membawa Rossa ke ruang ICU. Beruntung nya mereka kakak Afgan Reno dan anak anak Ferocious sedang tidak ada di sana. Sepi sekali.

Rossa melangkah masuk. Ia mendekati ranjang Afgan. Air matanya seketika jatuh. Betapa sakit hatinya melihat orang tersayang nya, yang selalu membuat ia bahagia, pelindung nya itu terbaring lemah disana tidak sadarkan diri dan memakai alat bantu pernafasan.

Tangan Rossa terangkat dan terulur mengelus kepala Afgan lembut. Dengan Isak tangisnya Rossa sedikit mengulas senyuman.

"Agan. Aku kangen banget sama kamu.. akhirnya aku bisa ketemu kamu lagi setelah 5 bulan." Rossa berkata dengan Isak tangisnya.

Ia duduk di kursi. Menggenggam tangan Afgan erat. Lalu mencium nya. "sampai kapan kamu tidur terus gan. Kamu ga kangen sama aku?.." tanya Rossa.

Handphone Rossa bergetar. Rossa melihatnya. "Dereen." Ujar Rossa. Panggilan itu langsung dimatikan oleh Dereen. Ada pesan dari Dereen. Rossa membaca nya.

Dereen

Kak Reno sama anak-anak otw. Mereka ada di bawah.

Rossa memasukkan handphone nya. Dan menghapus air matanya. Ia menatap Afgan sebentar.

"Aku pergi dulu yah. Nanti aku akan sering-sering kesini. Cepet bangun gan. Aku kangen. Aku sayang banget sama kamu." Ujar Rossa. Ia mencium puncak kepala Afgan. Lalu melangkah keluar ruangan.

AGASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang