[Name] menatap kedua pemuda itu bergantian. Mereka sendiri juga tersentak dengan kemunculan gadis itu yang tiba-tiba.
"Ternyata ... kalian di sini."
Mata keduanya sama-sama membulat lebar. Terutama si rambut merah muda yang mana adalah murid yang dicari-cari oleh [Name]--Itadori Yuuji. Lalu di hadapannya juga ada murid yang sejak tadi [Name] cemaskan keadaannya--Yoshino Junpei.
"[Name]-Sensei?!"
"Myoui-Sensei?"
Keduanya berucap hampir bersamaan. Kemudian mereka saling melirik. "Kau kenal [Name]-Sensei?" tanya Yuuji pada Junpei. Pemuda itu menjawabnya dengan anggukan pelan.
"Dia adalah guru sementara yang mengajar di sekolahku." Mendengar hal itu membuat mata Yuuji semakin melebar. Dia melirik [Name] dengan ekspresi bingung. Si guru sendiri hanya diam melipat tangan di dada. Ingin rasanya membombardir si rambut merah muda dengan berbagai pertanyaan. Tetapi ia cukup paham bahwa situasi sedang tidak baik sekarang.
"Aku mendengar keributan saat menuju kemari. Kalian baik-baik saja?" Keduanya sama-sama mengangguk. [Name] langsung menghela napas lega. "Syukurlah, sekarang mari kita pergi dari sini dulu." Ucapan gadis itu tidak menimbulkan reaksi apapun dari kedua muridnya. Sebaliknya Yuuji tiba-tiba saja berseru.
"Siapa kau?"
[Name] bingung melihatnya. Kepada siapa pemuda itu bersuara? Ia melirik arah pandang Yuuji, tapi gadis itu tak melihat apapun. "Siapa yang... ." Belum sempat menyelesaikan ucapannya, [Name] tiba-tiba saja didorong oleh Yuuji.
Karena posisi gadis itu tepat di samping tangga, tubuhnya langsung berguling ke bawah dan menabrak tembok dengan keras.
"Myoui-Sensei!" pekik Junpei. Tepat setelahnya terdengar suara gemuruh dan tubuh Yuuji tiba-tiba sudah menempel di dinding dengan lengan aneh yang menahannya. Junpei menatapnya dengan mata yang membulat lebar.
"Larilah Junpei! Aku tidak tahu apa hubunganmu dengannya, tapi kumohon larilah." Yuuji berseru dengan ekspresi panik. Sedangkan Junpei malah mengucapkan kalimat yang berkebalikan dengan hal itu.
"Tenanglah Yuuji, Mahito-San bukanlah orang jahat." Setelah mengucapkan itu, Junpei tiba-tiba mengingat sesuatu. "Bukan ... orang jahat?" Tiba-tiba bahunya terasa berat. Sosok yang ia panggil Mahito sebelumnya meremat pelan bahu pemuda itu dan membisikkan beberapa hal di telinganya. Terlihat dengan jelas ekspresi Junpei setelah mendengar ucapan si Mahito.
Yuuji sendiri menatap ngeri padanya. Wujud Mahito terlihat seperti manusia dengan bekas jahitan di wajah dan sekujur tubuhnya. Nyatanya sosok itu bukanlah manusia. Dia adalah roh kutukan.
Seperti yang Nanamin katakan, batin Yuuji.
"Nah saatnya babak kedua." Napas Yuuji dan Junpei sama-sama tercekat. Lalu keduanya tiba-tiba dibingungkan oleh ucapan Mahito berikutnya. "Ngomong-ngomong, tadi kalian bicara dengan siapa?"
* * *
[Name] meringis memegangi kepalanya. Rasa nyeri yang ia rasakan membuatnya sedikit sulit bergerak. Perlahan ia mencoba menegakkan tubuhnya.
Dengan posisi berlutut, gadis itu masih memegangi kepalanya. Cairan merah kental mengalir membasahi pipinya. Rupanya benturan yang dialaminya menimbulkan sedikit luka.
[Name] mengerjapkan mata. Pandangannya kabur lantaran merasa sedikit pusing. Ditambah lagi telinganya terus berdengung sejak tadi. Saat itu samar-samar ia mendengar suara teriakan yang familiar.
"Sukuna! Sukuna!!"
Itu adalah suara Yuuji. [Name] mendongak, tetapi rasa nyeri kembali menyerangnya. Gadis itu menggeram pelan. "Sukuna?" gumamnya. Ia menyeka darah di lukanya dengan lengan bajunya kemudian berusaha lagi untuk bangkit. Tangannya menumpu pada pegangan tangga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reclaiming My Student || Gojo Satoru
Fanfiction[COMPLETE] Aku bersumpah akan mengutuk Kepala Sekolah itu. Setelah mengirimku dinas ke tempat antah berantah, berani sekali ia menyetujui kepindahan muridku ke sekolah lain. Apalagi di catatan tidak tertera bahwa dia telah melakukan pelanggaran. "M...