Ekspresi Junpei terlihat sangat terkejut. Kedatangan Yuuji dan teman-temannya membuat suasana di kamar inap lebih hidup. Pemuda itu tak menyangka bahwa dirinya akan bertemu dengan Yuuji lagi.
Mereka semua akrab dengan cepat. [Name] tersenyum bangga melihatnya. Ia ingin bergabung dengan murid-muridnya itu, tetapi atasannya di militer sering sekali menghubunginya belakangan ini. Karena itu ia harus segera melapor secepatnya dan kembali untuk menjemput anak-anak itu pulang.
Tahu bahwa gurunya sudah pergi, Yuuji pun langsung bertanya spontan kepada satu-satunya pasien di ruangan itu. "Junpei, bagaimana caramu bisa kembali ke wujud semula?"
Yang ditanya kebingungan untuk sesaat. Pasalnya Junpei juga bingung dengan kondisi tubuhnya. Padahal ia sudah diberitahu oleh Mahito bahwa hampir mustahil mengembalikan bentuk jiwa seseorang yang telah diubah. Tetapi, saat dirinya membuka mata di kamar rumah sakit, tubuhnya sudah kembali normal.
Setelah mendengar penjelasan Junpei, Yuuji merasa sedikit kecewa. Padahal ia berharap Junpei akan tahu sesuatu mengenai kemampuan unik milik gurunya itu.
"Tapi, Yuuji, sebelum aku sadar di rumah sakit, aku sempat melihat sesuatu menghampiriku."
Mendengar hal itu, Yuuji menjadi bersemangat lagi. Ia pun segera meminta Junpei untuk menceritakannya. Pemuda itu mengatakan bahwa ia sempat bertemu sosok makhluk yang besar. Makhluk itu berkata padanya, "Kusingkirkan semua noda yang ada padamu, Nak."
Yuuji sedikit kebingungan mendengarnya. Nobara dan Megumi juga memasang ekspresi yang sama. "Aku juga tidak paham maksudnya, tapi sepertinya itu tentang kemampuanku? Setelah sadar, aku tak bisa lagi menggunakan energi kutukan."
Ketiganya tertegun mendengar hal itu. Rasanya mereka seperti mendengar hal yang mustahil. Sekali memiliki energi kutukan, maka orang itu pasti akan memilikinya hingga mati. Aneh melihat bahwa ada seseorang yang dulunya pengguna kutukan malah menjadi manusia yang normal.
"Tidak salah lagi, pasti ini ada kaitannya dengan [Name]-Sensei," bisik Yuuji pelan agar Nobara dan Megumi tidak dapat mendengarnya.
* * *
Gojo duduk termenung di depan jendela kamarnya. Laporan yang diberikan Yuuji menambah satu lagi penyelidikan yang harus ia lakukan. Tak hanya harus mencari tahu lebih jauh tentang [Name], sekarang ia juga harus mencari tentang makhluk yang dilihat Junpei.
Pria itu awalnya menganggap itu adalah roh kutukan. Tetapi bagaimana mungkin roh kutukan mengambil energi kutukan tanpa membunuh penggunanya? Hal itu belum pernah terjadi sebelumnya.
"Memangnya shaman bisa tiba-tiba menjadi manusia biasa?"
Ia terus bergumam sendiri. Mencoba menerka tentang hal-hal janggal yang ia temukan belakangan ini. Bayangan sosok [Name] tiba-tiba saja muncul di kepalanya.
"Eh?" Pria itu tertegun. Lalu tak lama kemudian ia merasakan jantungnya berdebar-debar. "Aneh sekali, kenapa aku selalu begini setiap memikirkannya?" Gojo tidak mengerti dengan respon tubuhnya terhadap [Name].
Sejak pertama kali bertemu, tubuhnya langsung memberikan reaksi seperti itu. Gojo merasa itu aneh, ia berpikir bahwa dirinya sedang dipengaruhi oleh energi kutukan wanita itu. Tetapi [Name] ternyata tidak memilikinya. Dia hanya manusia biasa dengan kemampuan unik.
Lalu Gojo juga terus merasakan keinginan untuk bertemu lagi dengan wanita itu. Seolah [Name] adalah sesuatu yang dibutuhkan olehnya. Yang lebih aneh lagi, hal itu selalu berakhir dengan dirinya mengingat hari kematian sahabatnya.
"Sebenarnya kejadian apa yang kulupakan saat itu? Tapi kalau aku lupa, berarti itu tidak penting kan?" Dan begitulah caranya untuk mengakhiri serangkaian pikiran rumit di otaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reclaiming My Student || Gojo Satoru
Fanfiction[COMPLETE] Aku bersumpah akan mengutuk Kepala Sekolah itu. Setelah mengirimku dinas ke tempat antah berantah, berani sekali ia menyetujui kepindahan muridku ke sekolah lain. Apalagi di catatan tidak tertera bahwa dia telah melakukan pelanggaran. "M...