Wajah semua orang nampak datar melihat pemuda berambut merah muda itu berseru girang setelah keluar dari dalam kotak. Yuuji sendiri syok ketika melihat reaksi teman-temannya. Mereka memasang wajah datar seolah pemuda itu tidak seharusnya berada di sana.
Sangat berbanding terbalik dengan sang guru yang begitu antusias. Memperkenalkan Yuuji pada semua orang. Padahal menurut informasi yang mereka terima, pemuda itu sudah mati dua bulan yang lalu.
Bahkan kedua kepala sekolah terperangah melihatnya. Gojo yang menjadi dalang dengan bangga memamerkan senyum remeh.
Kehebohan yang terjadi itu mendadak hening saat mendengar satu suara asing. Semuanya serentak menoleh. Nampak seorang wanita muda mengenakan setelan suit berjalan mendekat pada kumpulan orang-orang yang ada di sana.
"Kebetulan sekali perwakilan SMK Jujutsu cabang Kyoto juga ada di sini," ucapnya saat tiba di tengah-tengah semuanya.
Suasana langsung hening. Semuanya memandangi gadis itu dengan sorot tanda tanya, tak terkecuali Gojo dan Yuuji. "[Name]-Sensei?" lirih Yuuji.
Nobara dan Megumi mengalihkan pandangan pada teman mereka itu. "Kau mengenalnya?" tanya Nobara. Yuuji menoleh kemudian mengangguk pelan.
"Dia guruku di sekolah yang lama."
"Apa?" Megumi memasang tampang terkejut. Ia lalu kembali memandangi [Name] yang masih berdiri tegak di tengah sana. Dalam pikirannya ia bertanya, mengapa guru lama Yuuji tiba-tiba datang ke SMK Jujutsu?
Hal yang sama mengusik pikiran dua kepala sekolah yang berada di sana. Salah satu dari mereka memberikan instruksi pada Gojo untuk mengurusnya. Pria dengan rambut putih yang mirip uban itu lantas mendekat untuk menanyakan perihal kedatangan [Name] di sana.
Dengan santai gadis itu menjawab, "Aku datang untuk mengawasi dan membenahi sekolah ini."
Lagi-lagi semuanya dibuat terkejut oleh gadis itu. Kepala Sekolah cabang Tokyo kemudian ikut maju menghadap gadis itu. Raut wajahnya terlihat serius. Lalu tiba-tiba saja [Name] sudah dikepung dengan berbagai senjata yang mengarah padanya.
"Sensei!!" pekik Yuuji melihat sang guru dalam bahaya. Tetapi wajah [Name] terlihat santai seolah tahu hal tersebut memang akan terjadi padanya. Gadis itu ikut memasang wajah serius pada sosok menjulang Kepala Sekolah di hadapannya.
"Kata-katamu terdengar seperti ancaman bagi kami. Jika kau adalah pengguna-"
"Bukan," potong [Name]. Gadis itu melirik sekitar sebentar lalu kembali fokus pada si Kepala Sekolah. "Aku hanya seseorang yang mengerjakan perintah dari atasan."
"Dari atasan? Memangnya siapa atasanmu?"
[Name] merogoh saku kemudian memamerkan selembar kertas bercap resmi di hadapan Kepala Sekolah kemudian mengarahkannya memutar agar semua orang melihatnya. Ia lalu menyeringai tipis dan berkata, "Ini adalah surat perintah."
"Surat perintah?" Kepala Sekolah bertanya untuk memastikan dan langsung dibalas anggukan oleh [Name]. Setelah itu, ia kembali memamerkan sebuah lencana kecil di hadapan pria itu.
"Aku ... Myoui Sharon [Name], Letnan Satu Pasukan Pertahanan Khusus Jepang yang sedang menjalankan tugas mutasi di bawah otoritas Menteri Pendidikan. Berdasarkan surat perintah ini, SMK Jujutsu baik cabang Tokyo maupun Kyoto dinyatakan akan menerima pengawasan dan pengarahan langsung dariku selaku pengawas pendidikan yang ditugaskan."
Suasana kembali hening. Tidak ada yang berani membuka suara setelah mendengar ucapan dari [Name].
"Omong kosong!! Memangnya kenapa SMK Jujutsu harus menerima pengawasan?" Suara itu datang dari seorang pria tua di belakang sana. Dia adalah Kepala Sekolah cabang Kyoto.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reclaiming My Student || Gojo Satoru
Fiksi Penggemar[COMPLETE] Aku bersumpah akan mengutuk Kepala Sekolah itu. Setelah mengirimku dinas ke tempat antah berantah, berani sekali ia menyetujui kepindahan muridku ke sekolah lain. Apalagi di catatan tidak tertera bahwa dia telah melakukan pelanggaran. "M...