Suara dering ponsel itu mengalihkan perhatian [Name] dari sarapannya. Ia berdiri dari kursi untuk mengambil benda persegi itu. Begitu melihat nama atasannya di layar, [Name] langsung saja mengangkatnya. Suara bariton yang khas langsung menyambut pendengarannya.
"Letnan Myoui, aku ingin kau menemuiku sekarang."
Mendengar perintah itu, mau tidak mau [Name] harus mengiyakan. Padahal pagi ini dia masih ingin mengunjungi SMK Jujutsu.
"Yasudahlah, aku akan datang siang saja."
[Name] dengan cepat menyelesaikan sarapannya kemudian bergegas menemui sang atasan.
Untuk yang kesekian kalinya [Name] berhadapan dengan ruangan itu. Terlihat atasannya yang sedang duduk di kursinya menunggu gadis itu tiba. [Name] mendekat dan langsung memberi hormat.
"Bukankah sudah kubilang jangan melakukannya?"
[Name] menurunkan tangan kemudian berkata, "Ini adalah aturan di militer, Pak. Kalau tidak mau diberi hormat, jangan jadi Menteri Pendidikan." Atasan gadis itu sedikit bergidik mendengarnya.
"Apakah ada perintah untuk saya?" [Name] lanjut bertanya. Pria yang menjadi atasannya terlihat berpikir sejenak. Ia kemudian menyerahkan sebuah map pada [Name].
Tanpa basa-basi gadis itu langsung membukanya. Begitu melihatnya, [Name] tidak bisa menahan keterkejutannya. "Ini... ." [Name] mendongak menatap atasannya.
"Benar, itu adalah hasil penyelidikan SMK Jujutsu. Ternyata mereka sering mengirim muridnya untuk melakukan hal-hal yang berbahaya. Anehnya lagi kebanyakan berkaitan dengan kelompok spiritual."
[Name] tertegun mendengarnya. Gadis itu meremat kuat lembaran map di tangannya. Walau ia sudah tahu SMK Jujutsu mengajarkan sihir, tetapi membayangkan anak-anak di bawah umur harus dikirim menerjang bahaya membuatnya marah. Apalagi dia sudah melihat sendiri betapa berbahayanya menjadi shaman saat Yuuji bertarung dengan kutukan.
"Aku sudah membaca laporanmu mengenai kondisi siswa dan guru di sana. Aku akan serahkan sekolah-sekolah lain pada pengawas lain. Kau fokuslah pada SMK Jujutsu."
[Name] mengangguk mendengarnya. Setelah menerima perintah itu, ia pun bergegas pergi ke SMK Jujutsu.
* * *
Suasana begitu kacau saat [Name] tiba. Gadis itu beberapa kali mendengar suara ledakan dan suara bangunan yang runtuh. [Name] berlari masuk untuk mencari kebedaraan semua orang. Yang ia tahu hari ini adalah acara keakraban yang rutin diadakan SMK Jujutsu. [Name] tidak tahu kalau yang namanya keakraban akan sebrutal ini.
Saat tiba di persimpangan, [Name] tidak sengaja berpapasan dengan tiga manusia yang juga sedang buru-buru. "Gojo-San, Iori-San, dan Pak Gakuganji, apa yang terjadi?"
"Apa yang kau lakukan di sini?" Pertanyaan itu dilontarkan oleh Kepala Sekolah Gakuganji. Dia terlihat sangat syok melihat [Name] di sana.
"Tentu saja untuk mengawas. Sekarang jelaskan padaku apa yang terjadi? Aku mendengar kekacauan tadi." [Name] menatap wajah mereka satu persatu untuk meminta penjelasan.
"Kami akan jelaskan nanti, [Name]-Chan ikut saja." [Name] sudah merinding saat mendengar cara Gojo memanggilnya dan pria itu tiba-tiba saja menarik tangannya.
"Kenapa kita membawanya?" tanya Utahime. Gojo menoleh sebentar tetapi tidak menjawab. Mereka semua kembali berlari ke tempat para murid berada.
Semua berhenti saat melihat ada penghalang besar di depan sana. [Name] yang tidak bisa melihat apapun menjadi bingung lantaran semuanya tiba-tiba berhenti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reclaiming My Student || Gojo Satoru
Fanfiction[COMPLETE] Aku bersumpah akan mengutuk Kepala Sekolah itu. Setelah mengirimku dinas ke tempat antah berantah, berani sekali ia menyetujui kepindahan muridku ke sekolah lain. Apalagi di catatan tidak tertera bahwa dia telah melakukan pelanggaran. "M...