Sorak sorai terdengar memenuhi aula balai kota. Di sana, [Name] berdiri dengan seragam lengkap. Memandangi kerumunan orang yang sedang menyorakinya. Wanita itu mengangkat tangan dan memberi hormat pada perdana mentri dan Kaisar.
Kedua pria itu maju untuk menjabat tangan [Name]. Kemudian perdana mentri memakaikan lencana bintang pada seragam wanita itu.
"Hari ini, kami serahkan lencana kehormatan ini kepada Kapten Myoui Sharon [Name] atas jasanya pada saat insiden di Shibuya terjadi."
[Name] mendengus pelan. Pangkat baru itu terdengar tidak cocok dengan namanya. Seharusnya ia merasa senang, tapi wanita itu nampak tidak tertarik dengan acara pemberian selamat ini.
Orang-orang menyorakinya dengan berbagai pujian. Namun jauh di sudut gang-gang kecil, [Name] tahu bahwa banyak juga orang yang bersedih lantaran dirinya terlambat mencapai lokasi penyerangan.
Gojo Satoru telah disegel. Kenyataan itu masih sulit diterima olehnya. Walau ia berhasil menyelamatkan murid-murid dan warga yang lainnya, tetapi ia gagal menyelamatkan kekasihnya. Pengguna kutukan yang ia ketahui bernama Geto Suguru, telah membawa Gojo pergi.
Mereka mungkin gagal membunuh ribuan nyawa, tetapi mereka berhasil dalam misi utama mereka, yaitu menyingkirkan Gojo Satoru dari arena pertempuran. Toh selama Gojo masih disegel, mereka masih bisa menjalankan siasat baru. Dan itulah yang menjadi kecemasan [Name] saat ini.
Ketika keluarganya bahagia merayakan kenaikan pangkatnya, [Name] justru duduk di ruang tamu dengan ekspresi yang tegang. Sang ibu menghampirinya dan berusaha membujuk [Name] agar sedikit lebih bersemangat. Tetapi balasan gadis itu membuat seisi rumah menjadi hening.
"Bagaimana bisa aku merasa senang jika terjadi hal seperti itu? Ada banyak nyawa yang melayang, dan ... Satoru."
Ibu [Name] menghela napas panjang. Ia tidak tahu bahwa putrinya itu sebegitu sukanya dengan pria bernama Gojo Satoru. Tangannya perlahan mengelus kepala sang putri, berusaha menenangkannya.
"Sayangku, kau pasti akan segera bertemu dengannya." [Name] terdiam mendengarnya. Tentu saja ia harus menemukannya. Apapun akan ia lakukan untuk melepaskan Gojo Satoru dari segelnya.
* * *
Junpei melirik ke arah pemuda berambut merah muda itu. Terlihat sama sekali tak bersemangat. Tentu saja sulit merasa bahagia setelah mengalami insiden yang buruk, tetapi Junpei tidak menyangka hal itu dapat mendistraksi pikiran Yuuji. Hal yang sama terjadi pada Megumi dan Nobara.
"Sebaiknya kalian semua makan dulu," ujar Junpei untuk meringankan sedikit suasana tegang.
Yuuji menghela napas panjang. Ia bersandar di sofa seperti seseorang yang sedang kelelahan. "Kapan sensei akan datang?" gumamnya pelan.
"Hari ini dia dilantik menjadi kapten, pasti akan ada banyak yang memberinya selamat," balas Megumi.
Tiba-tiba saja pintu rumah terbuka. Yuuji berharap itu adalah [Name], namun yang datang ternyata Maki, Toge, Panda dan satu pemuda asing. Jantung Yuuji tiba-tiba berdebar. Ia bisa merasakan kekuatan yang begitu besar dari pemuda itu. Tubuhnya merinding karenanya.
"Ayolah, kenapa kalian terlihat tegang begitu?" Maki berucap untuk mencairkan suasana. Ia kemudian menarik lengan si pemuda asing dan memamerkan wajah pemuda itu pada ketiga murid kelas satu. "Lihat, aku membawa barang bagus."
"Tidak terlihat seperti barang bagus," gumam Junpei. Sepersekian detik setelahnya, ia langsung menutup mulut lantaran semua orang berpaling padanya. "Maaf, silahkan kalian bicara. Aku akan masuk ke kamar."
Yuuji mendengus pelan. "Jadi, siapa dia?"
"Okkotsu-Senpai." Megumi berucap singkat. Yuuji dan Nobara langsung memelototi pemuda berseragam putih itu. Lalu tiba-tiba saja Nobara menghantam meja dengan cukup kuat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reclaiming My Student || Gojo Satoru
Fanfiction[COMPLETE] Aku bersumpah akan mengutuk Kepala Sekolah itu. Setelah mengirimku dinas ke tempat antah berantah, berani sekali ia menyetujui kepindahan muridku ke sekolah lain. Apalagi di catatan tidak tertera bahwa dia telah melakukan pelanggaran. "M...