Gojo membaca setiap lembar informasi yang dibawa oleh Ijichi. Terpampang dengan jelas wajah [Name] di sana. Melihat semua data itu, Gojo tak menemukan satupun hal yang aneh. "Orang yang tidak bisa disentuh energi kutukan, rasanya dia seperti tingkat spesial, tetapi juga bukan."
Pria itu mencoba menggali diingatannya, apakah sosok seperti [Name] pernah ada sebelumnya? Gojo telah mengecek semua catatan sejarah milik SMK Jujutsu dan tak satupun yang menjelaskan tentang kemampuan unik milik si pengawas pendidikan. Itu artinya kasus ini benar-benar baru.
"Atau ... ada yang menyembunyikan informasinya. Terus cari tahu tentang Myoui [Name], kalau perlu carilah juga mengenai sejarah marga Myoui," ucap Gojo pada Ijichi. Pria itu mengangguk kemudian segera melaksanakan tugasnya.
Gojo sendiri masih terdiam di tempatnya. Memandangi foto [Name] dengan seragam resmi militer yang tertempel di berkas biodatanya. Entah mengapa ia merasa familiar dengan wanita itu, tetapi dirinya juga yakin bahwa ia baru pertama kali bertemu dengan [Name].
"Rasanya aku seperti melupakan sesuatu," gumamnya pelan. Ingatan satu tahun yang lalu tiba-tiba terputar di kepalanya. Adegan saat dirinya menemukan sahabatnya sedang sekarat setelah melawan muridnya terus terngiang-ngiang. Hal itu membuat perasaannya kacau.
"Takdirmu sangat malang ... kuberikan ... dari kaumku ..."
Gojo tersentak, kepalanya tiba-tiba terasa sakit. Ingatan apa yang baru saja ia lihat? Apa itu benar-benar ingatannya?
"Siapa ... wanita itu?"
* * *
[Name] menutup buku pembelajarannya. Urusannya dengan para murid sudah selesai. Sekarang waktunya ia mengajar para guru. Saat sedang merapikan mejanya, Yuuji dan Nobara mendekat padanya. Wajah keduanya terlihat antusias.
"Kenapa kalian melihatku seperti itu?"
Alih-alih menjawab, keduanya malah tersenyum semakin lebar. Dahi [Name] mengkerut melihatnya. "Kalian baik-baik saja 'kan?"
"Sensei, Kugisaki bilang ingin bertemu Junpei. Bolehkah kami mengunjunginya?"
[Name] terdiam beberapa saat. Ia lalu tersenyum lembut pada keduanya. "Tentu saja, aku lupa beritahu padamu kalau dia sudah sadar."
Mendengar hal itu, Yuuji merasa sangat senang. Ia pikir tidak akan bisa melihat Junpei lagi saat Mahito merubah bentuk jiwanya. Sebuah keajaiban pemuda itu kembali ke bentuk semula.
"Kapan kita akan ke sana?" Nobara bertanya dengan raut yang sangat penasaran. Hal itu karena Yuuji menceritakan misinya selama berpura-pura mati kemarin malam. Gadis itu jadi ingin tahu tentang orang-orang yang ditemui oleh Yuuji.
"Hari ini aku harus melapor kepada Kaptenku. Bagaimana kalau besok, setelah aku mengajar guru-guru kalian?" Yuuji dan Nobara langsung menyetujui tawaran itu. Keduanya langsung bersorak gembira. Karena penasaran, murid-murid yang lain pun mendekat pada mereka.
Tak lama kemudian semuanya mulai memohon pada [Name] untuk diikutkan. Karena jumlah mereka terlalu banyak, ia pun terpaksa menolak. Raut kekecewaan mereka membuat [Name] merasa bersalah.
"Begini saja, sebagai gantinya aku akan ajak kalian melihat-lihat markas pasukan khusus." Tentu semuanya menyetujui. Murid-murid yang pendiam hanya tersenyum sementara mereka yang memang heboh mulai bersorak seperti Yuuji dan Nobara sebelumnya.
[Name] terkekeh kecil melihatnya. Sekarang semuanya nampak seperti remaja pada umumnya. Itu membuktikan bahwa bagaimana pun mereka mencoba bersikap dewasa, mereka tetaplah masih anak-anak dan [Name] berjanji akan menjaga masa muda mereka.
* * *
[Name] bergegas menuju ruang kelas. Di persimpangan koridor ia tak sengaja berpapasan dengan pria yang paling tidak ingin ia temui--Gojo Satoru. Atau mungkin itulah yang wanita itu pikirkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reclaiming My Student || Gojo Satoru
Fanfic[COMPLETE] Aku bersumpah akan mengutuk Kepala Sekolah itu. Setelah mengirimku dinas ke tempat antah berantah, berani sekali ia menyetujui kepindahan muridku ke sekolah lain. Apalagi di catatan tidak tertera bahwa dia telah melakukan pelanggaran. "M...