Warning Spoiler!!
Kalau tidak mau dapat bocoran, ada baiknya baca chapter ini setelah S2 rilis
.
.
.
.
.
.
.Malam ini, [Name] seharusnya mendapat istirahat setelah menjalankan misi berat di perbatasan. Tetapi tiba-tiba saja gubernur Tokyo menghubungi markas pasukan khusus dan meminta mereka mengirimkan satu personil handal ke sana. Kebetulan saja hanya [Name] yang sedang bersama kaptennya. Alhasil dirinya lah yang harus pergi menghadap ke gubernur.
"Selamat malam, Pak. Saya Myoui [Name], letnan satu dari pasukan khusus," sapanya sembari membungkuk sedikit. Orang yang disapa tanpa basa-basi langsung menyebutkan tujuannya memanggil [Name] ke sana.
"Letnan Myoui, maaf menganggu hari liburmu. Tetapi aku butuh bantuanmu." Gubernur mengangkat tangan dan mengarahkannya pada ruangan tunggu yang ada di kantornya. [Name] melirik melalui pintunya yang terbuka lebar. Terlihat dua orang wanita, yang satu nampak sudah lanjut usia dan yang satunya lagi terlihat berumur setengah abad, dan ada seorang remaja lelaki juga.
"Mereka adalah tamu-tamuku, aku ingin minta tolong padamu untuk mengawal mereka pulang." [Name] mengangguk mendengarnya. Jika hanya mengawal seseorang pulang, itu bukanlah tugas yang sulit.
Pak Gubernur lalu membawa [Name] untuk diperkenalkan kepada para tamunya. Ia menunjuk mereka satu persatu dan menyebutkan identitas mereka. "Aku yakin kau sudah sering mendengar namanya. Dia adalah wanita yang menjadi istri Presiden pertama Indonesia, Madam Dewi Soekarno." [Name] membungkuk pada wanita itu. Jelas ia mengenalnya, karena wanita itu bisa dibilang adalah orang yang berperan penting dalam kerjasama antara Indonesia dan Jepang pada masanya.
[Name] ingat pernah bertemu dengannya waktu ia masih tinggal di Amerika. Madam Dewi saat itu menjadi tamu dari kakeknya. Dulu ia bertanya-tanya mengapa orang seperti kakeknya mengenal istri dari presiden pertama Indonesia. Namun, setelah mengetahui identitas asli sang kakek, ia kini memahaminya.
"Saya Myoui [Name]. Senang bertemu dengan Anda lagi, Madam." Wanita itu mengangguk kecil lalu tersenyum. Pak Gubernur kemudian melanjutkan perkenalannya kepada dua sosok lainnya.
"Dia adalah putri dari Madam Dewi, Nona Kartika dan ini adalah putranya, Tuan Muda Frederik Kiran." [Name] memberikan salam yang sama pada keduanya.
"Letnan Myoui, kau tahu kan kalau hari ini adalah Hallowen?" [Name] mengangguk pelan. Hening beberapa saat sampai pak Gubernur melanjutkan ucapannya.
"Dan ... rumah Madam Dewi ada di Shibuya." Tanpa diberi penjelasan lebih lanjut, [Name] sudah memahami situasinya. Ia langsung saja mengiyakan permintaan si Gubernur dan bergegas mengantar Madam Dewi bersama anak dan cucunya pulang.
* * *
[Name] memandangi layar ponselnya dengan alis tertekuk. Aneh sekali, pikirnya. Sejak ia kembali dari dinas di perbatasan, ia tak mendengar satupun kabar dari Gojo dan orang-orang yang berada di SMK Jujutsu. Bahkan Nobara dan Mai yang setiap hari menelponnya, kini tidak mengirim satu pun pesan.
[Name] sedikit cemas karena hal itu. Ia berniat mengunjungi sekolah, tetapi ada banyak laporan yang harus ia kerjakan setelah kembali minggu lalu. Padahal ia ingin mengajak mereka semua merayakan halloween bersama.
Helaan napas pasrah keluar dari mulutnya. [Name] menyimpan ponselnya dan langsung masuk ke dalam mobil. Ia mengendarai benda itu hingga tiba di depan lobi kantor gubernur. Tangannya memberi kode pada sekuriti untuk mempersilahkan Madam Dewi dan keluarganya masuk ke dalam mobil.
Setelah memastikan mereka semua memakai sabuk pengaman, [Name] langsung menginjak gas.
Aktivitas malam hari ini lebih ramai daripada biasanya. Orang-orang berlalu-lalang dengan berbagai macam kostum. Mereka semua terlihat sangat antusias.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reclaiming My Student || Gojo Satoru
Fanfiction[COMPLETE] Aku bersumpah akan mengutuk Kepala Sekolah itu. Setelah mengirimku dinas ke tempat antah berantah, berani sekali ia menyetujui kepindahan muridku ke sekolah lain. Apalagi di catatan tidak tertera bahwa dia telah melakukan pelanggaran. "M...