"Lain kali kalau jalan tuh ati-ati, gak usah lari" ucap Seokjin yang baru saja ikut berkumpul bersama saudaranya sambil menyeruput teh hangat buatan Yoongi.
Hoseok, Jimin, dan Jungkook memberikan tatapan malasnya pada Namjoon, orang yang baru saja berbohong dihadapan kakak tertuanya. Namjoon bilang luka dilututnya dia dapat karena tak berhati hati saat berjalan? Bohong! Itu dia dapat karena ulah teman Taehyung. Sedangkan Yoongi memilih untuk diam menuruti permintaan Namjoon yang tidak ingin sang Kakak tertua marah, beralasan Seokjin yang baru saja pulang dan terlihat sangat lelah.
"Memarnya udah diobatin belum? Kalau masalah handphone ntar abang beliin lagi yang baru ya?" tanya Seokjin sambil mengusap rambut Namjoon perlahan.
"Udah, sama bang Yoongi tadi... Eummm makasih bang tapi sebenernya Joonie nggak mau ngerepotin bang Seokjin"
"Nggak ada yang merasa direpotin Joonie, Joonie tuh adeknya abang... Anggep abang ini kaya Ayah buat Joonie, jadi kalau Joonie butuh apa-apa bilang aja gak usah ngerasa gak enakan, ya? Buat kalian juga" Seokjin menatap satu persatu adiknya untuk meyakinkan bahwa dia mampu menuruti keinginan dari mereka. Keempat orang itu mengangguk singkat dengan senyum bahagia, mereka bangga punya sosok kakak seperti Seokjin
"Yaudah gih kalian tidur besok masih harus sekolah kan?"
Mereka menurut kemudian masuk kekamar masing-masing. Tinggal lah Seokjin dan Yoongi diruang tengah.
"Gimana kuliahnya, Yoon?" Tanya Seokjin beralih menatap adik tertuanya, orang yang mau berbagi semua beban dengannya selama ini.
"Oke kok bang, tenang aja. Gue bisa bagi waktu kuliah sama kerja gue dengan baik"
"Maafin abang ya? Harusnya lo yang sekarang bisa main-main sama temen lo, bukan bantu abang kerja. Restonya Mama juga akhir-akhir ini lagi agak sepi, abang gak tau lagi kalau gak ada lo yang bisa gantiin uang sekolah adek-adek"
"Abang ngomong apasih? Gue juga abang mereka, jadi ini juga udah jadi kewajiban gue bang. Lagian kebetulan aja gue ada tabungan, gue kerja juga buat mereka kok"
"Ntar kalau resto Mama udah rame lagi, abang ganti tabungan kamu, Yoon"
Yoongi hanya mengangguk mengiyakan, kalaupun ia menolak dia yakin Seokjin akan memaksanya untuk menerima uang ganti itu.
**********************
Pagi hari dikelas sik kembar....
"Bisa tolong keluarkan tugas minggu lalu? Ibu tidak menerima alasan apapun untuk tidak mengumpulkan tugas, karena tugas ini sudah dari minggu lalu!" ucap tegas Guru kelas itu.
Namjoon tiba-tiba saja berdiri dari bangkunya yang membuat Hoseok mengernyit bingung, kembarannya itu sangat rajin tidak mungkin dia lupa ngerjain tugas yang bahkan udah dari minggu lalu, kalau itu dirinya sih nggak heran lah ini seorang Namjoon?, begitulah pikir Hoseok. Kecuali....
"Maaf bu, saya belum mengerjakan tugas minggu lalu" lirih Namjoon menunduk dalam.
"Hah... Sesuai perkataan Ibu, Ibu tidak menerima alasan apapun walaupun itu dari murid terpintar sekalipun, kalau tidak mengerjakan ya tetap harus dihukum.. Namjoon kamu Ibu beri hukuman lari keliling lapangan sebanyak 7 kali, tidak ada bantahan atau Ibu tambah"
"Baik bu"
Hoseok menatap tajam sang Guru. Lapangan sekolah ini sangat luas, apa guru itu lupa dengan keadaan Namjoon?.
"Joonie, gimana bisa lo nggak ngerjain tugas itu?" tanya Hoseok dia tidak mungkin tega membiarkan kembarannya mendapat hukuman itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Want (Good) Family✔️
Fanfiction"Apa gue bisa punya keluarga yang baik seperti sebelumnya?" -Stefanno Namjoon Winata. "Apa mereka bisa nerima gue dan menjadi keluarga yang baik seperti yang lain?" -Taehyung Victor Winata. Ini kisah keluarga Winata, keluarga yang dulunya terlihat...