Yoongi, Hoseok, dan Seokjin yang baru saja menyusul ikut terpaku dengan pemandangan didepannya.
Mobil Seokjin yang dikendarai Taehyung saat ini berada dalam posisi dan kondisi yang sangat berbahaya. Setengah dari badan mobilnya berada diantara batas jurang lautan dengan bahu jalan yang cukup sempit. Mobil itu baru saja terperosok akibat benturan keras yang dilayangkan Marchel saat jalanan mulai menurun tajam.
"Taetae!!" teriak Joonie kuat, dirinya berlari kearah mobil tanpa bisa ditahan oleh siapapun lagi.
"Taetae.. hiks.." Joonie berusaha menahan mobil itu dengan tangannya sendiri, meski tak berpengaruh dan akan sia-sia nantinya, setidaknya dia telah berusaha keras.
"Bang, lo minggir! Ini bahaya!" seru Taehyung dengan membuka sedikit kaca mobilnya.
Taehyung sama sekali tak bisa bergerak dengan leluasa karena bagian depan mobil berada diatas lautan luas dengan badan bagian belakang sedikit tertahan pembatas jalan yang mulai rapuh itu. Taehyung berusaha tenang karena pergerakkan sekecil apapun dapat benar-benar mengancam keselamatannya.
"Nggak, Tae!!" Joonie menatap tajam mobil Marchel yang mulai mengambil ancang-ancang untuk kembali menabrakkan diri.
"Jangan!!" Joonie berdiri dihadapan mobil adiknya untuk setidaknya menghalangi ancaman Marchel.
Percuma. Marchel tak akan luluh begitu saja. Marchel sudah benar-benar berubah seakan jiwa jahatnya telah mengambil alih seluruh raga serta kewarasannya. Dia sudah tidak memiliki sisi kemanusiaannya lagi, atau setidaknya sisi sebagai seorang ayah.
Mobil Marchel tetap melaju tanpa berniat berhenti sedikitpun. Dia tidak takut melukai anak kesayangannya sekalipun. Matanya telah dibutakan oleh ketidakpuasan tanpa batas yang jelas.
"AKHHH!!"
"JOONIE!!!!" Seokjin berteriak kesetanan begitu tubuh ringkih adiknya terhimpit diantara dua mobil sekaligus.
"A-abang..." bahkan lirihan Joonie mulai terdengar pilu dipendengarannya.
Semua orang berlari kuat untuk menyelamatkan Joonie.
"MUNDUR LO, BANGSAT!!"
PYARRR!
Yoongi berteriak kuat sembari sikunya memecahkan salah satu jendela mobil milik Marchel.
Hoseok turut membantu Yoongi memaksa orang gila itu untuk memundurkan kendaraannya. Joonie sudah sangat kesakitan disana.
Marchel tetap dalam senyumnya mulai memundurkan paksa mobil yang dirinya kendarai hingga menyeret tubuh dua orang lainnya.
"Argghhsss!!" teriakan Hoseok menggema saat salah satu kakinya turut menjadi korban dalam peristiwa itu. Hoseok ada dibagian belakang mobil saat mobil itu melakukan gerakan mundur secara tiba-tiba.
Hoseok berguling kesakitan dengan kedua tangan memegangi kakinya yang mulai memerah dengan sedikit memar.
Brukk...
Marchel kembali memajukan mobilnya untuk menghempaskan tubuh Yoongi disana. Sama hal nya dengan Hoseok, Yoongi ikut jatuh terguling penuh kesakitan diantara bebatuan yang dirinya hantam setelah terpental dari bahu jalan.
"Joonie! Joonie!! Sayang?" Seokjin memeluk kuat tubuh Joonie yang mulai kehilangan keseimbangannya. Matanya tak lepas dari dua adiknya yang juga ikut terkapar mengenaskan diujung sana, dirinya ingin membantu tapi posisinya tidak menguntungkan sama sekali, Joonie tidak bisa ditinggal ataupun dipaksa untuk berlari kearah mereka.
"Kalian mundur sekarang atau saya akan melakukan hal yang sama seperti yang mereka dapat?!"
Seokjin mematung dengan tatapan membunuhnya.
"Coba saja kalau lo mampu!"
KAMU SEDANG MEMBACA
I Want (Good) Family✔️
Fanfiction"Apa gue bisa punya keluarga yang baik seperti sebelumnya?" -Stefanno Namjoon Winata. "Apa mereka bisa nerima gue dan menjadi keluarga yang baik seperti yang lain?" -Taehyung Victor Winata. Ini kisah keluarga Winata, keluarga yang dulunya terlihat...