Chapter 30

165 18 32
                                    

"Lo nggak usah macem-macem lagi dikeluarga ini, bocah sialan! Lo mau ngerusak keluarga gue lagi hah?!!" Yoongi meremat kuat kedua kerah baju Taehyung dengan amarah memuncak, terlebih setelah ia mendengar pernyataan dari bocah itu yang menurut Yoongi sangat ngaco!.

Taehyung melirik Namjoon dibelakangnya yang masih setia menunduk dengan satu tangan dia genggam agar tak bergerak sedikit pun dari posisinya. Taehyung menggerakkan jempolnya untuk mengusap punggung tangan Namjoon menenangkan, setidaknya dengan begitu Namjoon yakin bahwa dirinya akan aman. "Its okayy" bisiknya lirih.

Tatapan Taehyung teralih pada Yoongi kembali, orang dihadapannya itu masih dalam posisi meledak. Tawa remeh Taehyung menggema sebelum Yoongi sempat membuka suaranya lagi, Taehyung suka situasi ini.

"Abang macam apa yang sama sekali tidak tau kalau adiknya udah lama sakit dirumah ini, Yoongi!"

Yoongi mengangkat tinjunya tinggi-tinggi, sudah cukup dia mendengarkan omong kosong dari bocah yang dia benci.

Layangan tangan Yoongi berhasil dicekal kuat oleh lawannya. Masih dengan tawa remeh, Taehyung berkata.
"Lo bisa tanya sendiri sama dia, gue rasa lo nggak akan bisa percaya omongan gue mau sekeras apa gue jelasin" ia mengangkat satu alisnya untuk mengkode agar Yoongi menanyakan langsung pada adiknya.

Namjoon tetap enggan membuka suaranya. Dia terlalu takut. Terlalu pengecut. Wajahnya menggeleng ribut ketika netra Yoongi terus menatapnya menuntut.

"Udah gue bilang, lo nggak usah takut, gue lindungin lo sekarang"

Namjoon menatap lekat Taehyung yang baru saja berucap, tetapi wajahnya kembali menggeleng. Dia tidak setuju dengan ini. Menurutnya, dia masih bisa menahan dan menyimpannya sendiri.
"Jangan, gue mohon Taetae.."

Taehyung berdecih keras. "Gue nggak bisa lagi sorry, gue udah muak! Dari awal lo udah suruh gue diem bang, lo kira gue bisa liat lo terus-terusan terluka?!"
"Kalau gue nggak bisa ikut campur karna gue masih orang lain disini, gue harap lo yang bisa gerak, Yoon, tolong bela bang Namjoon" Taehyung menatap sendu Yoongi dihadapannya, matanya terus menyorot harapan yang besar terhadap satu-satunya orang yang dia percaya bisa membela Namjoon lebih daripada dirinya sendiri.

Yoongi terpaku beberapa saat, cengkramannya bahkan sudah terlepas. Perlahan Yoongi mengarahkan netranya keadik kesayangannya. Tatapan itu, penuh luka. Apa yang dikatakan Taehyung itu benar adanya? Jika benar, kenapa dia tidak menyadarinya lebih cepat?.

"Benarkah itu, Namjoon Winata?!"

Tak ada jawaban membuat Yoongi semakin naik pitam. "Lo bisu atau gimana? Jawab gue Namjoon!"
Satu langkah lebar, ia tepat berada dihadapan Namjoon. Yoongi kembali mencengkeram bahu rapuh itu dengan kuat, lebih kuat dibanding cengkramannya diawal tadi.

Ringisan keras Namjoon terdengar bersamaan dengan mata Kakaknya yang terus menajam.

"Lo sembunyiin ini semua dari gue?!!"

Taehyung kembali tidak terima dengan perlakuan kasar itu. Bukan kah diawal dia sudah bilang bahwa cengkraman itu menyakiti Namjoonnya?.

Taehyung lagi-lagi menangkis tangan Yoongi, kali ini dengan satu bogeman mentah turut ia layangkan agar sepadan.
"Gue udah bilang, lo nyakitin dia, bodoh!!"

Yoongi yang memang sudah curiga sedari awal, tak peduli dengan peringatan Taehyung. Dirinya lebih memilih untuk menyingkap paksa pakaian adiknya, setidaknya ia harus tau apa yang menyakiti adiknya!.

Matanya melebar sempurna begitu melihat perut bahkan punggung adiknya terdapat banyak bekas luka, bahkan luka dipunggung Namjoon masih terlihat sangat basah.

"APA YANG TERJADI SEBENARNYA!!"

Untuk pertama kalinya Yoongi menangis yang benar-benar menangis. Hatinya sangat sesak. Setiap luka yang dia lihat benar-benar menggores tajam dalam benaknya.

I Want (Good) Family✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang